28

459 18 3
                                    

Hari ini sudah 5 hari sejak Rian pulang ke rumah, dan Arsen sangat merindukannya. Arsen sangat ingin mendengar suara Rian sekarang, sebenarnya dia selalu ingin mendengarnya. Tapi Rian agak sulit untuk dihubungi semenjak dia bilang akan menjemput mama nya. Memang sih, Rian tetap mengabari Arsen. Tapi dia sangat rindu! Dan mau nya ketemu Rian, jadi sekarang dia berinisiatif untuk mengunjungi Rian duluan jika memang Rian tidak bisa datang pada nya.

Arsen turun dari mobil nya, dengan cepat berada di depan pintu berkat langkah nya yang lebar. Arsen langsung menekan bel rumah, ditambah tangannya yang mengetuk pintu dengan tidak sabar. Ini pertama kali nya dia se antusias ini dengan seseorang. Senyum itu jarang merekah di bibirnya.

Seorang wanita dengan wajah manis membukakan pintu untuk Arsen. Arsen masih menampilkan senyum terbaiknya, sekarang dia tau dari mana muka manis pacarnya itu. Wait wait? Pacar? Ah anggap saja begitu. Lagipula Rian juga menyayanginya kan? Masa hubungan mereka sebatas feeler sih?

Arsen mengeraskan rahangnya, menatap bingung wanita di depannya yang tiba tiba menamparnya.

"Mau apa?" Tanya wanita itu, wajahnya terlihat menahan amarah dengan mata nya yang akhirnya meneteskan air mata. Arsen tidak mengerti.

"Siapa ma?!" Suara Rian bisa terdengar mendekat hingga akhirnya Arsen dapat melihat wajah nya lagi, yang begitu dia rindukan sampai dia harus menerima tamparan di pagi hari. Rian senang sekali melihat Arsen, sebenarnya dia sudah sembuh dari demamnya sejak 2 hari lalu. Tapi mama nya selalu menjemputnya setiap pulang sekolah dan meminta nya untuk menghabiskan waktu bersama.

Rian mencoba membaca situasi. Pipi putih Arsen terlihat agak memerah dengan mama nya yang terlihat sangat marah.

"Pardon? I just want to meet your son"

"We don't need you, mr.sebastian"

Kontak mata Rian dan Arsen terputus begitu mama nya menutup pintu. Menyisakan Arsen disana yang menjatuhkan paper bag yang dia bawa, pandangannya kosong.

Rian mempercepat langkah nya mengikuti ibu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rian mempercepat langkah nya mengikuti ibu nya. "Ma, ma tunggu sebentar ma. Kenapa? Ini ada apa sih?Bagas sama Damian cerita apa apa ya ke mama?"

"Ma.. mama marah ya sama Rian? Rian minta maaf ya ma?"

Rian mengenggam tangan ibu nya, menatap ibu nya yang lebih pendek dari nya itu.

"Ma please.. would you explain me? are you mad at me? Please forgive me, ma. i love you, i really do."

Rian memeluk mama nya terus terusan meminta maaf. Rian takut sudah membuat mama nya sedih, membesarkan Rian seorang diri pasti sudah sangat berat. Rian takut mengecewakan mama nya.

"Rian.. maafin mama ya"

Rian mengernyitkan dahi nya, minta maaf untuk apa?


Rian mengernyitkan dahi nya, minta maaf untuk apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
keep quite 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang