R-5

35 14 0
                                    

Seorang anak kecil berusia 8 th terlihat sedang duduk sendiri di ayunan taman. Anak itu hanya duduk sembari memandangi teman-teman sebaya nya bermain dan bersenda gurau. Anak-anak lain terlihat sangat menikmati permainan yang ada di taman, baik bersama anak-anak lainnya maupun bersama kedua orang tua mereka. Namun hanya anak itu yang duduk sendiri di ayunan taman, sembari memandangi anak-anak lainnya dengan wajah yang tersenyum cantik.

Dibalik senyuman cantik anak itu, terlihat setetes air bening turun melewati pipinya. Semua orang yang melihat mengira bahwa anak itu ketinggalan orang tuanya. Akan tetapi tidak tahukah mereka anak itu menangis bukan karena ketinggalan orang tuanya, melainkan karena dia ingin sekali merasakan bagaimana rasanya bermain gembira dengan kedua orang tua.

Anak yang kecil itu harus menahan gunjingan orang-orang untuknya. Tak hanya dari masyarakat sekitar melainkan juga dari teman-teman sebaya nya. Anak yang tidak tahu apa-apa, anak yang lugu dan polos itu, harus kuat menahan gunjingan orang-orang diusianya yang masih kecil. Anak yang seharusnya menikmati masa kecilnya dengan tersenyum ceria, harus bisa melawan dan menahan hinaan sekeji itu.

Anak kecil yang berpenampilan dekil dan kumel, seolah tak terawat, dan juga terlihat seperti sedang menahan lapar. Berhasil menarik atensi orang-orang yang berada di taman. Orang-orang menatap anak itu seperti tatapan jengkel karena penampilan anak itu bau dan kotor.

Merasa diperhatikan anak itu memilih untuk pergi dari taman, sambil membawa nasi bungkus jualan nya. Anak itu berjalan perlahan seraya menawarkan nasi bungkus jualannya. Anak itu terus tersenyum meskipun air mata sudah membanjiri pipinya. Disaat anak-anak lain sedang menikmati masa kecilnya dengan bermain dan bersenang-senang bersama orang tua mereka. Anak itu sendiri yang dengan gigihnya dan tak kenal lelah berkeliling berjualan apa saja hanya demi sesuap nasi, dan uang saku sekolah.

Anak itu tidak peduli apa yang orang katakan dan pikirkan tentang dirinya. Anak itu hanya percaya bahwa akan ada saatnya dimana dia dapat merasakan bermain gembira, akan ada masanya dimana dia juga dapat merasakan hal tersebut.

"Karena sesungguhnya dibalik kesusahan pasti akan ada kemudahan"



Catatan: segala motivasi terinspirasi dari Al-Qur'an.

Relung RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang