ketujuh☆

924 105 16
                                    

Hari sudah berganti pagi, lebih tepatnya dini hari ntah mengapa pagi ini terasa sangat dingin bagi asa yang membuat ia semakin menggulung tubuhnya di selimut itu mencari posisi yang hangat, sampai ia benar-benar mendapatkan posisi yang ia ingin kan, tubuhnya hangat sekali seperti sedang di dekap dengan seseorang, tetapi ia tidak menghiraukan itu ia pun segera melanjutkan tidurnya

"Tubuh kamu hangat sekali kak"ucap gadis tersebut dengan suara yang sedikit serak serak berserakan gadis itu pun semakin mengeratkan pelukan nya agar asa mendapat kehangatan dari tubuh nya, sedangkan asa ia sangat terkejut setengah mati, sampai tak sadar sudah mendorong bahkan menendang rora dari atas kasur sampai terjatuh, setelah sadar sepenuhnya ia langsung membantu rora untuk bangkit

"M-maaf ra, aku ga bermaksud"ucap asa sambil mengelus punggung rora yang kemungkinan akan sakit

"Shtttt, gapapa kak. Udah tidur lagi aja, masi butuh aku peluk gak kak? Supaya hangat"tawar rora

Sedangkan asa tidak memberikan respon apapun, sampai akhirnya rora berinisiatif sendiri untuk membawa asa kembali berbaring dan mendekap tubuh mungil milik asa. Jantung asa berdetak begitu kencang dan mau tak mau ia pun memaksa matanya untuk tertutup karena esok ia akan ada mata kuliah pagi yang mengharuskan ia bangun pagi esok

___________________________________

Matahari sudah hampir menampakkan diri nya, tetapi pemilik kamar tidak sama sekali ingin bangun dari tidurnya.

Tok

Tok

CEKLEK

Pada saat pintu itu terbuka lebar, gadis yang sedari tadi sudah mengetuk pintu itu di kejutkan dengan adanya orang asing di dalam kamar sang kakak, yang masi di peluk erat oleh sang kakak membuat ia berteriak kencang

"AYAHHH BUNDA KAK RITA AAAAAA"teriak nya sambil berlari kebawah menggunakan tangga

"Loh dek, kamu kenapa pagi-pagi udah teriak kaya di hutan gitu?"tanya pharita yang baru saja keluar dari kamar nya bersama ruka yang semalam memutuskan untuk menginap

"K-kak rora TIDUR SAMA CEWE"ucap chiquita sambil berlari menuju sang bunda

Sedangkan pharita dan juga ruka memutuskan untuk melihat kekamar rora, mereka pun sama terkejutnya dengan chiquita bahkan pharita hampir berteriak kencang kalau tidak segera ruka tutup mulut kekasih nya itu.

Di tengah keterkejutan nya itu, el sang bodyguard keluarga maheswari datang dengan 2 koper besar kearah mereka berdua

"Nona ruka, nona rita. Selamat pagi"sapa el sambil membungkukkan tubuhnya

"Pagi el, ada apa? Dan ini koper milik siapa?"tanya ruka

"Ini milik nona asa"ucap el dan menambah keterkejutan dari pharita dan ruka, mereka tak mengira bahwa wanita yang berada di dalam kamar sang adik itu adalah asa, hampir saja mereka hendak memaki wanita yang tampak asing itu

"Yasudah, biar saya saja yang bawa kedalam, kamu balik lagi saja"ucap pharita setelah berhasil mengendalikan rasa gugupnya

Ruka pun mengambil alih dua koper itu, dan meminta izin kepada pharita untuk masuk kekamar sang adik, pharita pun mengikuti ruka dari belakang, berniat untuk membangunkan sang adik

"Ra, sa. Bangun udah pagi"ucap pharita sambil menepuk-nepuk 2 tubuh yang masi dalam posisi berpelukan itu, sedangkan ruka ia berjalan kearah tirai kamar rora dan membukanya

Tak lama rora terbangun, dan betapa kaget nya ia dengan posisi yang seperti ini, dengan cepat ia mendorong tubuh asa yang tadi sedang sedikit menggeliat sampai terjatuh ke bawah, membuat pharita dan ruka terkejut saat melihat asa jatuh dari kasur.

𝐏erjodohan (𝐑orasa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang