"Bagaimana keadaan adik saya dokter?"tanya pharita saat dokter dino bru saja keluar dari kamar rora
"Saya tidak tau pasti apa yang terjadi pada nona muda, tetapi saran saya bawa nona muda ke rumah sakit untuk pengecekan lanjutan, agar semuanya lebih jelas"
"Saya juga merasakan detak jantung milik nona muda berdebar sangat kencang, hal itu membuat saya kesulitan untuk mengetahui apa yang terjadi" lanjut dokter dino
Perasaan pharita sudah kalut saat ini, pikiran mereka melayang dan juga bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya itu di tambah orangtua nya yang sedang ada perjalanan bisnis di luar negri membuat ia panik sendirian sekarang beruntungnya ada sang kekasih yang setia menemaninya di keadaan seperti apapun itu
"Jadi kapan kami bisa membawa rora ke rumah sakit untuk pengecekan? Apa sekarang boleh?"tanya ruka sambil mengelus pundak pharita
"Sebaik nya tunggu nona muda sadar terlebih dahulu. Agar saat pemeriksaan tubuh nona muda bisa merespon dengan baik"jelas dokter dino, setelah mengucapkan itu dokter dino pamit untuk pulang
Di dalam kamar rora sudah ada chiquita yang tidak meninggalkan rora sedari tadi, adiknya itu setia menunggu rora sadar dari pingsan nya, sebenarnya pharita ingin mengabari asa tetapi pada saat rora masi sadar sang adik melarang nya karena asa sedang melepas rindu bersama kedua kakak nya itu dan pharita pun mau tak mau mengikuti keinginan sang adik
_________________
Sedangkan di sebrang sana, seorang gadis tengah menggerutu saat ia tak kunjung mendapatkan pesan dari tunangan nya itu, ini sudah lewat dari jam yang di tentukan oleh tunangan nya itu
"Sa, kenapa diem di sini ayo naik kita mulai party nya. Rora nanti datang kok, kan udah janji dia buat datang"ucap chisa saat melihat sang adik masi terdiam diri di ruang tamu sambil memutar balikan handphone canggih miliknya
"Duluan aja kak, aku mau di sini dulu sebentar nanti aku nyusul"ucap asa, sedangkan chisa ia hanya mengikuti apa yang di katakan oleh adik kesayangan nya itu saja
Jujur saat ini perasaan asa mengenai rora sedang tidak baik-baik saja, ia merasa ada yang terjadi sesuatu pada rora, tetapi ia terus mengelak dan berharap rora tak apa-apa
Sampai akhirnya ia mendapat panggilan telepon dari pharita memecahkan lamunan nya, dengan segera ia mengangkat telepon dari calon kakak ipar nya itu
"Ha-"ucapan asa terputus saat mendengar suara pharita yang sedikit bergetar di sebrang sana
"Asa...C-cepat datang ke rumah sakit"suara pharita bergetar, asa yang mendengar pernyataan dari pharita pun mengerutkan dahi nya bingung apa yang sebenarnya sedang terjadi sampai akhirnya pharita menyebut nama rora hal itu membuat jantung asa berdenyut rasa takut gelisah dan khawatir menjadi satu
"Ada a-apa dengan r-rora kak?"tanya asa, tetapi tak kunjung mendapat jawaban dari pharita, sampai akhir nya ia mendengar suara ruka yang membuat jantung nya terasa di hantam oleh kayu besar
"Rora butuh kamu sa, cepat kemari!"ucap ruka dengan tegas, setelah mendengar itu ia pun langsung berlari keatas untuk mengambil jaket dan kunci mobil milik nya, lalu berlari keluar untuk bergegas ke rumah sakit dalam hati ia mengucap kata maaf kepada sang kakak karena tidak bisa ikut dalam acara kecil-kecilan nya itu.
____________________
Asa pov
Perasaan ku sangat kalut saat mendengar kabar bahwa rora di larikan kerumah sakit, hati ku gak henti-hentinya meminta kepada tuhan agar semua ini tidak terjadi nyata