Di perjalanan ia hanya diam sambil menatap gedung tinggi yang sudah begitu berubah dari terakhir ia melihat nya 6 tahun lalu, ia tidak pernah kembali ke sini lagi semenjak 6 tahun lalu, dan ini lah pertama kali nya ia kembali menginjakan kaki di negara kelahiran nya
Melihat rora yang hanya diam, pharita yang kebetulan duduk bersama sang adik "Kamu kangen jakarta ya? Fokus banget liatin luar nya"ucap pharita sambil terkekeh
"Aku cuma lagi mikir kak"
"Mikirin apa lo ra?"kali ini minji yang membuka suaranya, ia yang sedang sibuk memakan snack ternyata tergiur oleh pembicara dua gadis di belakang nya itu
"Channy, apa dia baik baik aja"ucap rora, mendengar penuturan sang adik pharita hanya menghela nafas pelan
"Channy baik ra, kamu kangen ya?"tanya pharita sambil menggenggam tangan sang adik, rora pun mengangguk kan kepalanya, selama ia tinggal di korea hanya channy yang tidak pernah ikut untuk melihat nya, ia hanya berkabar melalui pesan singkat saja
"Kalian mau langsung ke rumah sakit atau ganti baju dulu? Jakarta lagi panas. kalian malah pake mantel tebal gini"ucap ruka yang sedari tadi hanya diam
"Sebaiknya ganti pakaian dulu, lagi pun jam besuk masi agak lama jadi kita punya waktu untuk membersihkan tubuh dulu"ucap pharita, dan di angguki oleh yang lain
Setelah sampai mereka pun langsung turun, rora dan juga minji langsung pergi untuk membersihkan diri nya karena terasa lengket akibat panas nya Jakarta
30 menit kemudian
"Jess, aray mana ya?"tanya pharita, ia sedari tadi mencari sang anak tetapi tidak menemukan di mana anak nya itu berada
"Oh itu non, nona muda ada di ruang musik sama nona chiquita"jawab maid di sana, sedangkan pharita pun bergegas menghampiri sang anak dan juga adik bungsu nya itu
Ia sangat ingat sekali saat pertama kali rora pergi ke korea tanpa berpamitan dengan adik bungsu nya itu, chiquita selalu pergi ke ruang musik atau menidurkan diri di kamar sang kakak, ia selalu di hantu rasa bersalah itu sebab nya ia tidak pernah ikut untuk menjenguk rora di korea ia terlalu malu dengan kakak nya yang sudah berkorban banyak, untuk diri nya
Dapat di pastikan adik bungsu nya itu sedang merindukan kakak nya yang hampir 6 tahun tidak pernah menunjukan keberadaan nya di mansion ini
Tok! Tok! Tok!
Setelah suara ketukan pintu ruang musik terbuka, dan menampilkan sesosok ibu rumah tangga yang begitu anggun dan cantik berjalan mendekat ke arah araya dan juga chiquita
"Hai kakak, hai adek"
"Hai kak, habis dari mana?"tanya chiquita yang langsung menyerahkan araya kepada orang tua nya
"Habis ke bandara"
"Kebandara? Ngapain?"tanya chiquita
"Loh, kamu gatau? Rora bal-" belum selesai dengan ucapan nya chiquita langsung berdiri dan berlari, dan dapat di pastikan adik bungsu nya itu berlari kearah kamar rora menggunakan tangga
Nafas nya memburu, ia telah sampai di depan kamar sang kakak, ia begitu merindukan sang kakak
Tok! Tok! Tok!
"Masuk aja gak di kunci" mendengar ucapan tersebut chiquita langsung membuka pintu tersebut dengan semangat, setelah pintu terbuka ia melihat sang kakak yang baru saja keluar dari kamar mandi
"KAKAK!" Teriak nya, ia pun langsung berlari menghampiri rora saat melihat rora merentangkan tangan nya menyambut pelukan dari sang adik
"Adek kangen banget sama kakak, kakak sombong banget... gak pernah balik ke sini"ucapnya ia masi berada di pelukan sang kakak, rora pun merasakan hal yang sama, ia merindukan adik kecil nya yang selalu ia jaga ini