delapanbelas☆

747 102 30
                                    

Sesuai dengan keinginan asa dan yang lain, mereka akhirnya tiba di pantai yang begitu indah dan sejuk, saat baru saja tiba mereka langsung bermain kejar-kejaran di pantai tersebut, seperti chiquita yujin dan juga ryujin, bahkan asa, isa dn juga yeji ikut untuk bermain kejar-kejaran di dalam air pantai, mereka terlihat sangat akrab padahal dari kemarin mereka hanya berbicara seperlu nya saja karena canggung

Sedangkan di sisi lain ada ruka pharita rora winter dan juga minjuu, mereka hanya memperhatikan dari jauh sambil bermain pasir, membuat castel dari pasir.

Dari kejauhan rora memperhatikan asa dan chiquita secara bergantian, semakin ia perhatikan semakin sakit hatinya, semalaman penuh ia tak bisa tidur, karena ucapan chiquita pada beberapa hari yang lalu. Di tambah dengan apa yang ia dengar pagi tadi, tunangan nya di sentuh oleh adik nya sendiri

Saat sedang melamun, ia tersadar akan tepukan dari sang kakak yang sedari tadi tampak memperhatikan nya

"Kamu kenapa melamun? Kamu gak suka di sini? Kalau begitu mari kita pindah"ucap pharita sambil mengelus kepala sang adik yang sedang duduk di pasir pantai

"Ah engga kak, aku cuma haus aja"jawab nya sambik tersenyum dan kembali memfokuskan pandangan nya kearah asa

"Yasudah, kamu tung-"ucapan pharita terpotong saat melihat rora yang berlari secara tiba-tiba saat ia mengalihkan pandangan nya kearah rora berlari betapa terkejutnya ia melihat asa yang hampir terbawa arus. Dan entah bagai mana mereka bermain sampai hampir berada di pembatas

Rora berlari sekuat tenaga dan mengabaikan sesak di dada nya tetapi pada saat sebentar lagi sampai, ternyata rora kalah cepat dengan chiquita yang sudah berada di samping asa sambil memeluknya erat, dan ia juga melihat chiquita mencium puncuk kepala asa dengan lembut saking panik nya, bahkan mereka tidak menyadari ada nya rora di dekat mereka, sedangkan yeji, ryujin, yujin dan isa hanya melihat asa dan chiquita dari jauh karena mereka juga cukup terkejut saat melihat asa tiba-tiba terbawa ombak

Melihat hal itu rora langsung berbalik, hendak kembali ke tempat nya tadi, tetapi secara tiba-tiba rasa sesak nya muncul, yang membuat rora sulit bernafas dan berakhir jatuh di situ juga

Dari kejauhan pharita sudah berteriak sangat kencang sampai para pengunjung yang lain memperhatikan nya tetapi ia sama sekali tidak peduli, ia langsung berlari kearah rora yang sudah hampir tenggelam akibat rasa sesak nya

Mendengar suara teriakan pharita membuat teman-teman nya langsung berlari menghampiri rora, asa dan chiquita juga tampak terkejut saat melihat rora yang hampir tenggelam dengan cepat chiquita berenang bersama asa

Setelah itu mereka langsung membawa rora kedaratan pharita menangis histeris sambil memangku kepala rora, sedangkan yang lain sedang berusaha membuat rora tersadar, tak lama supir mereka pun sampai dan langsung membawa rora untuk segara ke rumah sakit terdekat.

Saat ini mereka semua sedang berada di rumah sakit, badan mereka semua masi basah

Pharita sedari tadi sudah tidak henti-hentinya menangis sambil berdoa untuk adik nya

"Kalian ganti lah baju, biar gue yang menjaga rora di sini"ucap winter memecahkan keheningan, dari semua orang di sini yang baju nya sudah kering membuat ia tidak perlu berganti pakaian lagi

Yang lain hanya mengangguk kan kepala nya, asa dan chiquita juga pergi dari sana saling merangkul, chiquita terus merangkul asa sedari tadi karena asa yang masi terlihat lemas akibat kejadian tadi.

Sedangkan pharita dan ruka mereka berdua hanya diam di tempat, mata pharita menatap asa dan chiquita yang berjalan beriringan

"rita, lo juga harus ganti baju."ucap winter

𝐏erjodohan (𝐑orasa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang