keduapuluh☆

749 91 17
                                    

"Rora..."

Mendengar nama nya di panggil membuat ia berjalan dengan pelan kehadapan pemilik hati nya itu

"Selamat ya, aku janji gak akan ganggu hubungan kalian berdua"ucap rora sambil mengelus pundak asa yang tampak bergetar menahan tangis

"Masalah perjodohan kita.... aku bakal bilang bunda sama ayah untuk batalkan perjodohan kita berdua"ucap nya sambil menarik tubuh asa untuk masuk kedalam pelukan nya

"Kamu harus janji buat bahagia selalu sama adek ku ya? Aku tunggu kabar bahagia kalian nanti"ucap rora, walaupun sulit ia tetap mengucapkan kalimat tersebut untuk pujaan hatinya yang masi akan selalu ada di hati nya

Flasback on

Satu hari sebelum memutuskan merelakan asa untuk sang adik

Di ruang rawat yang terlihat sunyi, di dalam nya sudah terdapat dua orang tua yang duduk di sofa ruangan tersebut serta 1 gadis yang juga duduk di sofa tersebut

"Rora, kamu mau ngomong apa nak?"tanya irene sambil mengelus puncak kepala sang anak yang duduk tepat disebelah nya

"Aku.."

"Katakan sayang, ayah akan kabulin semuanya untuk mu"ucap tuan suho yang saat ini sudah berpindah duduk di samping rora, jadilah sekarang rora yang di ampit dengan kedua orang tuanya

Mendengar hal itu, membuat rora mendongakkan kepala nya menatap sang ayah "Benarkah?"tanya nya

"Tentu sayang, katakan. Apa yang kamu ingin kan, ayah akan segera mengabulkan nya"

"Aku... ingin perjodohan ku dengan asa.. Di.. batalkan yah, bund"ucap rora, mendengar penuturan dari sang anak membuat suho dan juga irene terkejut bukan main

"Tapi kenapa? Sayang? Bukan kah kalian sudah setuju dan kalian sudah saling mencintai?"ucap irene sambil menatap wajah sang anak yang saat ini sudah kembali menundukan kepala nya

"Tapi kenyataannya dia tidak pernah mencintaiku"ucap rora dengan lirih yang di pastikan kedua orang gua nya tidak mendenger apa yang barusan ia ucapkan

"Kamu tidak pernah saling mencintainya bund, hati ku tetap tidak bisa menerima kehadirannya... sudah mencoba untuk mencintai dia, t-tapi tidak bisa, ini sulit."ucap nya, sedikit berbohong

"Yah, bund. Tolong kali ini aja, kabuli permintaanku ya? Untuk kali ini saja, aku mohon."ucap rora yang saat ini sudah berani menatap wajah kedua orang tua nya dengan airmata yang sudah memupuk di kelopak matanya.

"Asa dan aku mencintai orang lain, kami tidak pernah bisa saling mencintai, kalau ayah malu untuk bilang kalau perjodohan aku dan asa di batalkan biar aku saja yang bilang itu ke tuan enami"

hatinya benar-benar hancur saat mengatakan bahwa ia tak pernah mencintai asa, padahal kenyataannya hal yang sebenarnya adalah ia yang sangat amat mencintai asa nya itu

Saat ini ingin sekali ia berteriak kencang, dan mengatakan bahwa ia sedang merasakan sakit yang luar biasa, bukan hanya sakit fisik, hati dan mental nya juga sakit saat ini, ia tak bisa melakukan apapun demi diri nya sendiri

Ia terlalu takut jika memaksa asa untuk tetap bersama nya, ia malah menyusahkan pujaan hatinya itu, ia takut tidak bisa menjaga asa dengan kondisi ia yang seperti sekarang

Setelah hari itu suho langsung kembali ke Jakarta untuk mengatur pertemuan nya dengan tuan enami

𝐏erjodohan (𝐑orasa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang