Arya menjadi anak yang bangun paling awal pagi ini. Setelah selesai mandi dan siap dengan seragamnya, pemuda itu melangkah keluar untuk turun ke bawah.
Jika biasanya saat turun ia sudah mendapati Liana berada di dapur untuk memasak sarapan, kali ini berbeda. Tidak ada siapapun di dapur maupun meja makan. Tangannya kemudian bergerak membuka pintu lemari pendingin untuk mengambil beberapa butir telur, juga ham kalengan yang ada di sana.
Api menyala, Arya meletakkan penggorengan di atas kompor, lalu memecahkan telur yang sudah ia ambil tadi.
"Goreng apa lo, Ar?"
Arya menoleh sejenak, mendapati Arka yang berjalan mendekat ke arahnya.
"Telur," jawabnya singkat.
"Gorengin punya gue sekalian ya," kata Arka dengan cengiran khasnya.
"Kalo gitu lo siapin rotinya," titahnya.
"Oke!" Tidak masalah, Arka dengan senang hati akan menyiapkan roti daripada berurusan dengan penggorengan. Anak itu sebenarnya bisa saja menggoreng telur sendiri, tapi jika Arya mau membuatkannya, untuk apa mempersulit diri?
Tidak berselang lama, Arga juga datang. "Wihh, buat apaan lo?" tanyanya.
Arya dan Arka melirik sekilas ke arah kembaran mereka.
"Menurut lo?" sahut Arka.
"Nih, Ka, punya lo." Arya menyusun telur dan ham itu dengan saus di atas roti yang sudah disiapkan oleh Arka.
"Punya gue mana, masa cuma Arka yang lo buatin sih, Ar?" tanya Arga ketika netranya hanya melihat dua sandwich yang Arya buat.
"Bentar elah," sinisnya. "Masih mending lo gue buatin."
Arga memekik senang ketika Arya juga membuatkan makanan untuknya. "Nah, gini dong."
"Harusnya lo yang buatin gak sih, lo kan yang paling tua di antara kita," celetuk Arka dengan wajah julidnya.
Arga menggulirkan bola matanya malas. Asal kalian tahu saja, Arka itu sebenarnya sangat menyebalkan.
Dengan buru-buru Arka melahap sarapannya, kemudian menyambar tas dan berlari keluar. "Bersihin tuh, Ga! Arya kan udah buatin sarapan, jadi lo yang beresin itu," teriaknya.
"Terus lo ngapain, anjing! Enak banget tinggal makan doang," gerutu Arga.
Lihat! Bukankah kembarannya itu mengesalkan?
Arya tertawa di tempatnya. "Nggak usah ngomel mulu, adik lo kan emang gitu kelakuannya," kata Arya.
"Adik lo juga!"
- ephemeral -
"Bukan!"
"Terus di mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ephemeral | 00L TREASURE
Fiksi RemajaCuma berisi tentang keseharian si kembar tiga dengan segala tingkah laku mereka.