Rencana untuk menangkap dan mengakhiri sepak terjang pembunuh gila itu kini telah rampung. Semuanya berjalan mulus, Galahad bertindak sesuai perkiraan pria itu.
Harus diakui, ia benar-benar terkejut ketika Galahad menggunakan tentara kanibalnya untuk mengambil alih kota Moskow, hal itu luput dari prediksinya yang amat jitu.
Namun semua itu bukan masalah besar, Galahad telah melangkah masuk ke dalam perangkap sang genius itu, sebuah perangkap yang amat kompleks bahkan Daedalus angkat tangan melihatnya.
"Oh Galahad," pria berkacamata itu menghela nafa panjang, seakan-akan merasa kecewa dengan performa pembunuh berantai yang dijuluki 'Dewa Kematian' itu. "Kukira kau akan sedikit lebih menyenangkan untuk kutangani."
Bau khas alkohol tercium samar di ruangan yang termaram itu. Di samping laptop-nya, terduduk sebuah botol Jack Daniel's yang setengah kosong dengan mulut botol terbuka.
Sebagai pencetus terbentuknya organisasi yang melahirkan pembunuh bajingan itu, tidaklah aneh apabila ia juga yang mengakhiri semuanya.
Bekerja di balik layar, tidak terdeteksi oleh siapapun, dia adalah rahasia terbesar dan pertahanan terakhir Camelot.
Tok Tok Tok
"Tuan Evans? Nyonya Scarlett memanggil anda."
Pria yang tergolong rupawan itu meletakkan botol alkoholnya, "tunggu sebentar, aku akan segera keluar."
Nampaknya Scarlett telah berhasil meretas sistem keamanan labor camp milik Marco, tempat dimana semua pasukannya ditampung.
Tatapan sombong Scarlett dengan iris merahnya seakan-akan memastikan perkiraan pria yang baru saja menginjak umur dua puluh sembilan itu bulan lalu.
"Luar biasa," Evans bertepuk tangan takjub. "Kukira akan perlu waktu setidaknya dua hari untuk meretasnya, ternyata aku salah."
"Dua hari?" Ujar Scarlett dengan nada sombong, rambut hitamnya yang diikat ekor kuda mengkilap memantulkan cahaya lampu. "Kumohon, Evans. Kau tahu aku jauh lebih baik dari itu"
Lelaki itu tersenyum timpang, "kau yang terbaik, sungguh."
"Kau yang terbaik," tukas Scarlett cepat-cepat. "Kau mendirikan intelejensi yang amat sukses di usia enam belas tahun, mengalahkanku dalam kompetisi meretas Pentagon, menyelesaikan Einstein's Riddle dalam waktu dua menit sambil mengunyah brokoli setengah matang buatan ibu dua belas tahun lalu."
"Hentikan, kau membuatku malu."
"Tidak, aku serius. Kau yan--"
"Oke. Aku yang terbaik. Bla bla bla. Sekarang beri tahu aku apa yang terjadi di tempat itu?"
Scarlett tertawa kecil melihat tingkah adik lelakinya, "oh Evans, kau lucu terkadang."
"Iya, aku lucu. Info. Sekarang."
"Sabar sedikit, honey boo boo," ledek perempuan yang lebih tua dua tahun dari Evans itu. "Jadi labor camp itu dibagi menjadi delapan ruangan, masing-masing menampung seratus makhluk menjijikan itu."
"Kau tahu kalau itu manusia, kan?"
"Persetan denganmu Evans, mereka menjijikan," gerutu Scarlett. "Setiap ruangan memiliki pintu yang menghubungkan mereka satu sama lain. Semacam labirin kecil atau semacamnya."
"Bagaimana dengan Galahad?"
"Ia kontrol ke bangunan itu delapan belas jam sekali, membawa banyak wanita dan anak-anak yang ia culik dari pedesaan untuk dijadikan makan malam para kanibal sialan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Inside [ON REVISION/REWRITE]
Mystery / ThrillerSemua orang yang bernafas di muka bumi ini mengenakan topeng dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Topeng yang digunakannya untuk menutupi kegelapan yang bersarang di dalam hatinya. Sampai kapan kau bisa menyembunyikan 'dirimu' dari dunia? Seber...
![Inside [ON REVISION/REWRITE]](https://img.wattpad.com/cover/37064320-64-k786579.jpg)