File 04

5.3K 617 58
                                    

"KAU LEMBEK, MARCO... HARUSNYA KAU HABISI MEREKA SEMUA."

Hentikan, aku yang berkuasa atas tubuhku, bukan kau.

"APA BEDANYA KAU DAN AKU? KITA BERDUA SAMA SAJA, SEORANG PEMBUNUH. HANYA SAJA KAU LEMAH, SEDANGKAN AKU KUAT"

Aku tidak peduli, diam kau.

"KAU TIDAK BISA TERUS MENAHANKU, MARCO... AKAN ADA SAAT DIMANA KAU LENGAH, DAN PADA SAAT ITU JUGA AKU AKAN MENGAMBIL KESEMPATAN"

Sudah kubilang, diam.

"MAU SAMPAI KAPAN KAU MENUTUPIKU?"

Sampai saatnya tiba dimana aku dan kau dapat berdiri bersampingan.

"HAH! OMONGANMU SOK BIJAK SEPERTI BIASA, MARCO."

Dan kau menyebalkan seperti biasa.

"HAHAHA! ASAL KAU TAHU, KAU YANG MENCIPTAKANKU... AKU BERASAL DARI HASRAT MEMBUNUHMU YANG TERDALAM...."
Aku tahu, jadi kumohon... diamlah untuk sejenak. Lucile sedang berbicara.

"KENAPA KAU TIDAK BUNGKAM SAJA MULUT WANITA JALANG ITU?"

Entahlah, belum waktunya.

"Hei! Marco!" Lucile berseru kepadaku lewat earphone.

Kubilang apa, kita mengobrol nanti lagi.

"Iya maaf, aku sedang bermasalah dengan diriku." Aku memasukkan mayat terakhir kedalam kantong mayat, menyembunyikannya disebuah gudang. "Bisa ulangi lagi?"

"Kan kubilang jangan menarik perhatian... Polisi sudah mencarimu sejak kau membunuh semua orang di perbatasan tadi." Geram Lucile

"Itu bukan aku, Lucile." Ujarku dengan nada meyakinkan.

"Apa maksudmu?" Tanya Lucile. "Oh iya... Itu kau yang satu lagi, yah."

Sulit dibayangkan memang, memiliki dua kepribadian berbeda. Awalnya kukira hal seperti itu hanya ada di televisi.

Ada sisi positif dan negatifnya sih. Positifnya : aku jadi punya teman berbicara. Negatifnya : dia menyebalkan, sangat menyebalkan.

Kalau dijelaskan, aku yang sekarang adalah seorang Psychopath sedangkan dia adalah seorang Sociopath.

Seorang Psychopath, lebih berhati hati dalam melakukan sesuatu, merencanakannya dengan teliti, dan berusaha untuk melakukan sesuatu dengan resiko yang kecil.

Pada sisi yang lain, Sociopath adalah contoh dari manusia barbar. Ya, manusia barbar. Mudah terpancing emosi dan tidak berpikir panjang.

Jadi aku berada diantara kedua itu, atau bisa disebut Psyciopath. Keren kan? Itu istilah buatanku.

Dia muncul karena Linda... Diriku yang satu lagi muncul saat aku membunuh Linda, lebih tepatnya dia adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian Linda. Bukan aku.

"Marco, kau diikuti." Suara Lucile menyadarkanku.

Aku menengok kebelakang dan melihat dua orang berseragam berdiri bersebelahan. Salah satu dari mereka sedang menggumamkan sesuatu di radio polisinya. Sedangkan yang seorang lagi tangannya berada di pistol miliknya, dan matanya mengamatiku secara seksama.

Terimakasih kepada diriku yang satu lagi, kini aku hanya memiliki satu kantong mayat tersisa. Menyebalkan.

"Permisi." Salah satu polisi itu berjalan mendatangiku. "Boleh lihat tanda pengenal anda?"

Inside [ON REVISION/REWRITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang