CHAPTER 23_Kembali bertemu

807 49 2
                                    

KEDIAMAN LOBELIA

"Apa ibu dan Pew akan tinggal di sini?" tanya Zev sambil terus mengamati seluruh ruangan tersebut.

"Yah, untuk sementara Ibu akan tinggal di sini."

"Bukankah rumah ini terlalu kecil? Ibu dan kakak bisa tinggal di apartemenku," balas Zev menawarkan.

"Tidak perlu, Nak. Rumah ini sudah sangat nyaman buat Ibu," jawab Larissa tersenyum.

"Tapi ini terlalu sempit, dan teman Ibu itu." Zev mengalihkan pandangannya ke arah Loria yang sedang duduk menatap ke arah jendela ruang tengah, yang di sana juga terlihat Pavel yang tengah duduk untuk menemaninya.

"Ini sudah cukup larut, sebaiknya kau bergegas untuk pulang, Nak," ucap Larissa, mengusap rambut Zev lembut.

"Tapi aku masih ingin bersama Ibu, bolehkah malam ini aku bersama Ibu dan Pew?" tanya Zev sedikit memohon.

"Ibu tak keberatan sedikit pun, tapi ... ayahmu pasti akan mencarimu, dia akan mengkhawatirkanmu."

"Oh, padahal ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu," balas Zev merasa kecewa.

"Benarkah? Ada hal menyenangkan apa yang ingin kau ceritakan kepada ibu?" tanya Larissa terlihat bersemangat.

"Aku sudah memiliki seorang kekasih," jawab Zev tersenyum bahagia.

"Sungguh?"

"Hmm."

"Ternyata anak Ibu sudah sangat dewasa sekarang, pasti dia gadis yang sangat manis," balas Larissa berbinar.

"Tentu saja, dia gadis yang sangat manis. Dia juga gadis yang ceria, tapi ...." Kalimat Zev terhenti dengan wajah yang seketika muram.

"Ada apa? Apa kau merasa kesulitan?" tanya Larissa saat menangkap ekspresi kesedihan di wajah putranya.

Ayah menargetkan Melody, dan Melody dalam keadaan bahaya sekarang.

Zev menarik napas kuat. "Saat ini, ia tidak mengingat masa lalunya."

"Maksudnya?"

"Ia menderita amnesia akibat kecelakaan mobil yang terjadi satu bulan lalu," balas Zev masih berwajah muram.

Kesedihan terpancar jelas di kedua sorot matanya, meski kesedihannya saat ini bukan hanya karena kekasihnya yang kehilangan ingatan, tetapi juga fakta jika sekarang kekasihnya menjadi target sang ayah. Dan itu adalah hal yang paling menyedihkan juga menakutkan bagi Zev Albion. Meski ia baru saja mengenal dan mencintai Azura, tetapi ia rasa sudah sangat menyayangi gadis itu, sangat peduli dan benar-benar ingin melindunginya. Semua terjadi begitu singkat, tetapi semua hal singkat itu begitu membekas di hati dan ingatannya. Ia mencinta Azura Aubrey.

"Bisa kau menceritakannya kepada Ibu, apa yang sudah terjadi dengannya?"

"Kecelakaan membuatnya kehilangan ingatannya," balas Zev.

Larissa yang bisa merasakan kesedihan putranya saat ini hanya bisa menghela napas panjang. "Gadis yang malang, sapa nama kekasihmu?"

"Melody."

"Oh, sungguh nama yang cantik," balas Larissa berusaha menghibur.

"Dia sangatlah cantik, dan aku mencintainya," balas Zev dengan tatapan tulusnya.

"Benarkah?" Larissa tersenyum sambil terus mengusap rambut Zev yang sudah terlihat sangat berantakan.

"Seharusnya kau mengenalkan gadis itu kepada Ibu."

"Tentu saja, aku akan membawanya kesini untuk menemui Ibu juga Pew," balas Zev, kembali mengalihkan pandangannya ke arah Pavel yang sepertinya masih fokus membaca sebuah buku untuk Loria dan tak mendengarkan obrolan mereka.

DARK HOLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang