KEDIAMAN AILLARD
"Kak ...! KAK AILLARD ...!"
Lucas terus menggedor pintu kamar Aillard yang masih tertutup rapat, dan tak ada jawaban dari dalam.
"KAK ...!"
Lucas masih terus menggedor pintu kamar, hingga berselang detik saat ia mendengar suara knop pintu kamar, bahkan sebelum pintu itu terbuka, Lucas dengan cepat mendorong pintu tersebut hingga membuat Aillard yang masih mengumpulkan nyawa menjadi begitu terkejut.
"Bisakah kau tidak berteriak seperti itu? Ada apa?" tanya Aillard dengan tatapan kesalnya.
"Aku lapar!" jawab Lucas dengan nada santai.
"Kau ...."
"Aku sangat kelaparan, menunggu kakak semalam membuatku lupa untuk makan. Apa menjadi seorang pengawal pribadi mengharuskan kakak untuk pulang subuh?" tanya Lucas mengusap perutnya yang mulai keroncongan.
"Apa kau seorang anak kecil? Kau tidak bisa memesan makan sendiri? Aku sudah menyiapkan makanan di ...."
"Ah baiklah, baiklah, cukup. Kakak begitu bawel, cepatlah," potong Lucas.
Menyilangkan kedua tangannya di depan wajah Aillard yang masih mengantuk, bahkan baru dua jam ia pulas, dan kini tidurnya harus terganggu oleh teriakan Lucas karena kelaparan.
"Buatkan aku sarapan," pinta Lucas kembali mengusap perut dengan senyum lebarnya.
"Sepuluh menit lagi," balas Aillard membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arah tempat tidurnya.
"Tapi aku ...."
"Lucas!" potong Aillard dengan tatapan horornya hingga membuat Lucas membungkam mulut.
"Baiklah, sepuluh menit."
"Hmm," angguk Aillard yang kembali menengkurapkan tubuhnya di atas tempat tidur, menyisahkan Lucas yang masih berdiri di depan pintu dengan wajah datar sambil memegangi perutnya.
"Apa lagi sekarang," kelu Lucas saat ponselnya terus berdering, dan sudah sejak tadi. Meski Lucas sudah mengabaikan panggilan tersebut.
📞 "Halo!"
📞 "Beraninya kau mengabaikan panggilan dariku."
Suara berat terdengar dari sebrang sana. Meski terdengar santai tetapi cukup menakutkan.
📞 "Siapa kamu?"
📞 "Apa aku perlu memperkenalkan diri dulu? Aku rasa kau cukup membuang waktuku."
📞 "Shit!" umpat Lucas.
📞 "Aku ingin tahu, saat kau mendengar nama Belle Alhena, apa kau masih akan mengumpat padaku, bocah?"
Jantung Lucas berdebar tak karuan.
📞 "Belle?"
📞 "Gadis yang sangat kau cintai sekarang tengah bersamaku, sebaiknya jaga sikapmu dan turuti perintahku!"
📞 "Kau berani mengancamku, bangsat? SIAPA KAU?! JANGAN MEMBOHONGIKU ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU!" geram Lucas yang sesungguhnya sudah merasa gelisah.
📞 "Kau sangat mirip Rigel Theodoric. Sebaiknya tutup mulutmu! Apa aku perlu mengirimkan sekantung darah kekasihmu? Atau kau ingin bukti lain seperti sebuah jari tangan? Atau mungkin kau ingin mendengar jeritannya saat anak buahku bermain-main dengannya?"
Tubuh Lucas mendadak kaku, bahkan ia belum menjawab apa pun, tetapi di detik kemudian ia sudah mendengar suara jeritan seseorang, suara jeritan yang membuatnya seketika merasakan sesak dengan tubuh yang gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK HOLE
AksiMenerima perjodohan hanya untuk balas dendam. Itulah yang di lakukan Krittin Shaqille kepada sang istri Pavel Carden, Omega yang ia nikahi lima tahun lalu. Istri yang tidak pernah ia sentuh bahkan sangat ia benci.