KEDIAMAN CARDEN
GUBRAK ...! PRANK ...!
"SIALAN ...! APA SAJA YANG KALIAN LAKUKAN, BANGSAT?!"
PRANK ...!
Suara teriakan Acheron Flavio Carden penuhi ruangan, yang dengan membabi buta menghancurkan beberapa keramik juga membanting meja di hadapannya.
"Kenapa saham perusahaan bisa jatuh dalam waktu singkat?!" tanya Acheron dengan nada yang semakin meninggi.
"Maaf, Tuan. Sepertinya ada yang memanipulasi laporan keuangan di perusahaan ...."
"Siapa yang berani melakukannya?!" geram Acheron dengan napas naik turun menahan murka.
"Maaf, Tuan. Saya masih mencari informasi."
"Masih mencari? Masih mencari, katamu? ARRGH ...!"
PRANK ...!
Amuk Acheron kembali menghancurkan Guci yang masih tersisa di ruangan tersebut hingga semuanya benar-benar hancur tak tersisa satu pun.
"Aku ingin kau mencari tahu sekarang juga, siapa orang yang sudah berani bermain-main denganku!" lanjut Acheron menyamankan tubuhnya di sebuah sofa single sambil terus menghisap rokoknya.
Terdiam untuk beberapa saat sambil menenangkan dirinya, graham saling mengunyah di dalam mulutnya, dengan kening mengernyit seperti sedang memikirkan sesuatu, hingga ada satu sosok yang tiba-tiba melintas di pikirannya. Kembali mengalihkan tatapan tajamnya ke arah sang asisten yang masih terdiam di sampingnya.
"Anak itu, apa anak itu ada hubungannya dengan merosotnya saham di perusahaanku?" tanya Acheron.
"Saya masih menyelidikinya, Tuan. Tapi, sepertinya tuan Krittin Shaqille ada hubungannya dengan masalah ini," balas sang asisten yang di balas satu tarikan napas kuat dari Acheron, memejam kuat sambil memijat pangkal hidungnya.
"Jadi dia sudah berani sekarang? Apa dia ingin menyusul orang tuanya di neraka?" balas Acheron menyeringai.
"Maaf, Tuan. Sebaiknya Anda lebih bersabar. Biar bagaimanapun, tuan Krittin adalah menantu Anda, suami dari tuan muda, putra Anda." Aillard kembali mengingatkan, berharap amarah Acheron bisa sedikit meredah.
"Tsk, kau pikir akan semudah itu untukku mengampuni seseorang? Aku tidak peduli, siapa pun dia, jika sudah bermain-main denganku, maka jangan harap akan ada tempat lain baginya selain di neraka."
"Saya mengerti, Tuan. Tapi ingat tujuan utama Anda yang menikahkan tuan muda Pavel dengan tuan Krittin."
"Dia pikir segampang itu aku menyerahkan Pavel padanya? Dasar anak bodoh, bahkan dia tidak menyadari jika aku hanya menggunakan Pavel sebagai umpan," ucap Acheron menghisap rokoknya.
"Maka Anda harus benar-benar memanfaatkan umpan tersebut, Tuan. Jika tidak, rencana Anda selama ini untuk mengambil alih ASEA CORPORATION akan gagal," balas Aillard yang masih bersikap tenang.
"Sial! Sepertinya umpan itu harus di beri sedikit tekanan." Acheron meremat puntung rokoknya di dalam asbak, bergenti meneguk wine untuk menenangkan perasaannya. "Aku salah, seharusnya aku membunuhnya saja waktu itu. Dia bahkan lebih licik dari ayahnya," sambungnya tak berhenti marah.
"Kita hanya harus bersabar menunggu, Tuan."
"Sampai kapan? SAMPAI KAPAN KITA AKAN MENUNGGU? SAMPAI PERUSAHAANKU BENAR-BENAR BANGKRUT?!" teriak Acheron semakin menggelap dan amarah yang meledak-ledak.
"Maaf, Tuan."
"Apa kau lupa? Jika dia sudah mengambil stengah dari asetku? Aku tidak mau tahu, beri anak itu pelajaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK HOLE
AksiMenerima perjodohan hanya untuk balas dendam. Itulah yang di lakukan Krittin Shaqille kepada sang istri Pavel Carden, Omega yang ia nikahi lima tahun lalu. Istri yang tidak pernah ia sentuh bahkan sangat ia benci.