[08] Echoes of The Past

6 2 0
                                    

Zuyin memiliki hubungan khusus terkait sihir musik yang membuatnya merasakan kutukan melodi yang diaktifkan Melodia dengan memainkan harpa emas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zuyin memiliki hubungan khusus terkait sihir musik yang membuatnya merasakan kutukan melodi yang diaktifkan Melodia dengan memainkan harpa emas. Allegro Serenatius merupakan maestro yang terhubung langsung dengan Melodia, mereka berbagi jiwa yang sama sehingga merasakan kutukan itu pula pada tubuhnya. Lalu, bagaimana bisa musik itu tak berdampak pada orang banyak? Atau sesungguhnya melodi indah menyamarkan dampak destruktifnya.

En sedikit bingung dia tidak merasakan ada perbedaan sebelum dan sesudah mendengar musik itu. Mungkin benar, efek destruktif yang ditimbulkan sangat halus dan tidak disadari manusia biasa.

Sesampainya di depan Melodia, En melihat Vierra tengah berlutut. Dia kehabisan tenaga. Pasti Knight of Hyperion itu menghabiskan banyak tenaga untuk menyerang sang musika dengan brutal. Vierra yang memiliki ketahanan yang bagus langsung terkuras habis hanya dalam waktu yang singkat. Mungkin itu salah satu efek destruktifnya, menyerap energi kehidupan lawannya.

Ini akan memberi alasan logis mengapa F-Scherzo menggila. Makhluk itu memiliki kepekaan terhadap musik dan melodi. Dia merasakan energi magis yang kuat mempengaruhi psikologisnya dengan drastis. Mereka tak kuat dengan perubahannya mengubah suasana hati dan meluapkannya dengan mengamuk serta menghancurkan.

Semakin lama musik dimainkan, Melodia Diva seakan berevolusi dari yang pertama kali En lihat. Wanita ramping berambut perak kini memiliki tubuh yang lebih berisi. Dada yang sebelumnya nyaris rata telah menyembul sempurna seakan siapa pun tergoda untuk menyentuhnya. Bokongnya semakin padat berisi, rambut peraknya bersinar. Saat menyeringai gigi depan telah menyerupai tarik. Sorot matanya semakin liar dan tajam.

"Hai, Maestro," ucapnya dia terkikik. Tawanya berubah kelakar seakan menertawakan hal terlucu yang pernah dia lihat sementara di sekelilingnya seakan membeku. Tak ada serangan ditujukan ke arahnya. Semua energi kehidupan seakan terserap. En yang baru sampai pun merasakan kelelahan tak masuk akal.

"Hentikan semua ini, Diva. Saya menyayangimu, jadi tolong dengarkan saya kali ini saja."

"Maestro ...." Melodia Diva seperti sedang merajuk saat mendekatinya dari udara. "Aku juga menyayangimu."

"Kau tahu aku terluka dan kau terus melalukannya."

"Itulah, Maestro. Jika kau menyayangiku bukankah tak masalah jika kau merasakan semua ini demi aku?"

"Kita harus mengakhirinya, Diva. Kita pasangan konduktor dan musika yang sempurna. Kita berbagi jiwa yang sama karena itu, maafkan saya, Diva."

"Tidak, jangan lakukan itu, Maes–"

Pisau tajam yang dipegangnya sudah menancap di perut Allegro. Matanya membelalak, dia merasakan darah meleleh tak hanya di bekas tusukan saja. Di mulut bahkan hidungnya. Tawa menggema, suara Melodia memantul-mantul di udara membuat En merasa sesak. Tak terjadi apa pun pada musika itu meskipun keduanya berbagi jiwa.

"Kenapa?"

"Kenapa? Kenapa aku tidak apa-apa? Padahal setiap kali aku memainkan musik kutukan itu kau terjerat dan merasakan rasa terbakar bukan?" Melodia Diva mengetuk-ngetuk dagunya seperti sedang berpikir serius. "Aku tidak peduli."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Feather of MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang