Semenjak kepergian ayahnya yang tepat di depan matanya, Issac jadi agak kurang bersemangat..
Berkali-kali Lucent menghibur nya, namun ia hanya tersenyum sekilas lalu cemberut kembali..
Bahkan saat Lucent mengajaknya berhubungan intim, Issac merasa kurang bersemangat..
Lucent mengumpat dalam hati.
"Oh ya ampun!! Apa hubungannya kematian dengan hubungan seksual?! Kepergian ayahnya membuat nya tidak bergairah?! Menyebalkann!! " batin Lucent..Disuatu sore yang tenang, mereka berdua sedang menikmati sunset bersama..
Matahari dengan Semburat kemerahan di ujung laut perlahan tenggelam..
"Hei, Issac.. Apa yang membuatmu seperti ini? " tanya Lucent.
"Aku tidak tahu, Aku hanya kurang bersemangat akhir akhir ini" gumam Issac.
"Ayolah jangan seperti ini lagii.. Aku merasa kesepian, walaupun kau berada disisiku, Aku merasa kesepian karena kau mengacungkan ku dan sibuk galau" Lucent mempoutkan bibir nya, dan itu menarik perhatian Issac.
Issac tersenyum lalu membelai lembut pipi Lucent..
"Huh.. Kau pikir Aku akan tergoda dengan sikapmu yang tiba-tiba menggemaskan seperti ini, huh? Ya benar!" Tanpa aba-aba Issac menggendong Lucent dan menuju Gua.."Ayolah! Kau membuat ku panik.." Lucent menepuk-nepuk dada Issac..
Sambil berjalan, mereka menyatukan bibir, saling bertukar saliva dan memilin lidah..
"Ahh.. Issac.. Mphh!" Erangan Lucent membuat libido Issac tiba-tiba meningkat.
"Hm? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini, huh? Sebelumnya kau seperti tidak tertarik untuk berhubungan dengan ku lagi.. " Lucent tersenyum smirk..
"Ahh.. Aku juga tidak tahu.. Mphh" Issac melumat bibir Lucent lagi, tentu saja Lucent membalas ciuman tersebut.
"Ahh Issac, sudah cukup" Lucent mendorong tubuh Issac lalu membalikkan tubuh nya sendiri, kini ia berposisi menungging.
"Ahh.. Cepat masukan saja" perintah Lucent.
"Jangan salahkan aku jika ini robek" Issac membuka celananya dan celana Lucent, hingga pantat berisi itu terekspos didepan mata Issac..
"Ahh.. Kau sudah sangat basah, sayang. Cairan bening ini sudah sampai membasahi hole mu"
Issac menggesekkan pens nya ke hole Lucent, hingga akhirnya ia mendorong nya perlahan..
"Aahh!! Ih! Pelan-pelan! Ah! " erang Lucent saat merasakan benda besar panjang dan keras sedang berusaha memasuki hole nya.
Issac mengerang cukup kencang saat miliknya masuk sepenuhnya..
Sore itu mereka habiskan dengan kegiatan panas bersama, hingga mereka selesai pada malam hari. Entah sudah jam berapa yang pasti kegiatan kali ini m membuat Lucent benar-benar kelelahan..
Issac menggendong Lucent menuju ke air. sebelum menceburkan diri, Issac mencium lembut bibir Lucent hingga membuat sang mpu terbangun..
"Mmhh.. " erang Lucent..
Pangutan terlepas, benang Saliva tipis teruntai keluar bersama dengan lidah Issac..
"Kita kembali?"
Lucent mengangguk pelan.
"Aku sudah lelah, ayo kita istirahat saja di aqualand"
Beberapa detik kemudian mereka menceburkan diri ke dalam air. Seketika kaki kaki itu berubah menjadi ekor..
"Maafkan aku jika terlalu keras tadi" Issac merangkul Lucent, sedang Lucent memeluk pinggang Issac dari samping..
"Tidak masalah, Aku juga menyukai nya.."
"Kau mau lagi?" Bisik Issac.
Wajah Lucent memerah..
"Umm.. Itu.. Tapi jangan sekarang! Itu masih perih" Lucent mempoutkan bibir nya..
Issac terkekeh pelan saat melihat ekpresi kekasih nya itu..
"Baiklah, lain kali kita lakukan lagi"
"Kau mulai bersemangat lagi, huh? "
"Ya, Aku akan melupakan masa lalu ku yang menyedihkan itu. Aku telah memulai hidup baru dengan mu, benar kan?! "
"Kau benar.. Sekarang kau tidak perlu mencemaskan apapun"
"I love, my sweetheart"
"I love you too, my prince"
.
.
.
.
The End!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Drowning With You [BxB]
FantasyApa jadi nya jika seorang manusia normal menjadi makhluk mitologi yang kebanyakan ditakuti banyak orang hanya karena cintanya yang besar pada seseorang?