Chapter [8] 🥀 Memudar

20 6 0
                                    

Mawar hitam itu selesai bernyanyi.

Mereka selesai bernyanyi.

Mawar hitam itu sudah selesai bersinar.

Mereka sudah selesai bersinar.

Mawar hitam itu telah menyelesaikan tugas terakhirnya.

Mereka telah menyelesaikan tugas terakhirnya.

Վանգ Զիհաոն և Մաիդա Հարուտոն, այո, ես աղոթում եմ, որ նույնիսկ եթե նրանք չկարողանան միասին հանդես գալ, բայց հուսով եմ, որ նրանք կարող են դեբյուտ կատարել իրենց ձևով և դառնալ հաջողակ կուռքեր իրենց աշխատանքներով.

🥀🥀🥀

Setelah aktivitas melelahkan kedua remaja itu semalaman suntuk, meski masih mengantuk, tapi mau tak mau mereka berdua harus bangun karena matahari telah meninggi di atas kepala, dalam artian lain hari sudah siang.

Ketika Jongdae memeriksa jam diponsel Kyungsoo, dia sangat terkejut ketika mendapati sudah pukul satu siang, padahal biasanya paling siang dia bangun pukul enam pagi.

"Aduh, kepalaku pusing."

Di kamar luas itu hanya tinggal terdapat dirinya yang terbalut selimut tebal tanpa pakaikan, berkat kegiatan semalam seluruh badannya masih terasa sakit, kalau masih dalam keadaan seperti itu memang paling enak kalau tidur-tiduran sepuasnya sih, tapi sayangnya perut Jongdae lebih dulu memulai protes.

"Kyungsoo ke mana, sih?"

Seharusnya Jongdae mencari makanan untuk mengganjal perutnya yang lapar, tapi dia bukan seseorang yang berani celingak-celinguk di rumah orang seperti itu dan mengambil makanan tanpa seizin pemilik rumah.

Jadi, pada akhirnya Jongdae memilih kembali tidur sambil menunggu Kyungsoo kembali.

Beberapa saat kemudian ketika Kyungsoo kembali dari kamar mandi di kamar lain — karena jika menggunakan kamar mandi di dalam kamarnya dia takut tidur Jongdae akan terganggu — dia masih mendapati Jongdae yang terlelap.

Pelan-pelan Kyungsoo mendekati ranjangnya dan mengelus kepala Jongdae sambil tersenyum lembut.

"Kamu pasti sangat kelelahan," monolognya.

Jadi Kyungsoo membiarkan Jongdae terus melanjutkan tidurnya hingga matahari hampir tenggelam.

Selama itu, Kyungsoo menyiapkan makanan untuk Jongdae. Dia membuatnya sendiri.

Tidur memang bagus untuk mengembalikan stamina, tapi tidak baik kalau terlalu lama, jadi Kyungsoo memutuskan untuk membangunkannya.

Dengan lembut Kyungsoo berbisik di telinga Jongdae, "Hey, bangun. Sudah sore, aku memasak sesuatu untukmu, Jongdae makan, yuk?"

Tapi Kyungsoo sama sekali belum membuka matanya.

Dia memiliki ide lain untuk membangunkannya tanpa membuatnya terlalu terkejut.

Kyungsoo mengambil gelas berisi air putih yang selalu disediakannya setiap saat di atas nakas, lalu menyipratkannya beberapa tetes ke wajah Jongdae.

"Jongdae ayo bangun, kamu harus makan kalau tidak kamu akan sakit."

Perlahan-lahan, sambil mengernyit, mata Jongdae yang masih cukup berat mulai terbuka, silau, karena Kyungsoo menghidupkan semua lampu kamarnya.

"Do Kyungsoo?" katanya dengan suara sengau.

"Iya, ini aku Kyungsoo," jawabnya, "bangun, kamu harus makan. Kamu sudah tidur selama berjam-jam."

"Jam berapa sekarang?"

LOVE POSE | dks × kjd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang