1

311 12 0
                                    

Auth peringati, disini auth cuma meminjam nama. Cerita yang auth buat hanya karangan dan imajinasi auth, jangan pernah berpikir cerita yang dibuat oleh auth adalah kisah nyata!

· Happy reading love. ·

Ledib bangun dari tidurnya, ia melihat jam yang menunjukkan pukul 04.54, ia segera bangun dari tidurnya dan berjalan keluar menuju kamar mandi.

Saat di jalan menuju kamar mandi, ia melihat ibunya yang sedang menyiapkan bahan bahan untuk dimasak mungkin? Ledib mengahampiri ibunya, ia berjongkok agar bisa ikut melihat lihat kulkas.

Ibunya sedikit kaget dengan keberadaan Ledib yang tiba tiba ada disebelahnya, ia segera menutup pintu kulkas dan berdiri tegak dengan tangan yang menyilang di dadanya.

'weladahlah, kenapa nih.. perasaan gua ga ngelanggar apapun'

Ledib mendongak ke atas, menatap wajah ibunya yang kini sudah sedikit keriput, tapi masih bisa dibilang cantik..

Ledib pun segera berdiri agar bisa menyamakan tinggi mereka, terlihat Ledib sedikit lebih tinggi dari ibunya.

"Tadi malem pulang sama siapa?" Ujar ibu Ledib dengan sedikit tegas.

Degh.

Jantung Ledib berdetak kencang, ia langsung mengingat kejadian tadi malam.

Flashback—

"Woi dib, lu serius gamau ikut?" Tanya Corazon pada Ledib yang sedang sibuk memainkan hpnya.

Ledib hanya menggelengkan kepalanya, jari jarinya masih sibuk menekan nekan layar hpnya. Corazon hanya menghembuskan nafas dengan sedikit kasar, ia segera meninggalkan Ledib sendirian di cafe.

Selang tiga menit, ada yang datang menghampiri Ledib, kali ini ada Kevin dan disusul dengan Corazon dibelakangnya.

"WOIII DIB!" Teriak Kevin, untung saja suara Kevin masih tertutup dengan musik yang ada di cafe.

Fokus Ledib kepada hpnya pecah saat itu juga, ia celingak celingukkan mencari sumber suara yang memanggilnya, tapi tiba tiba saja sudah ada Kevin didepannya, dengan Corazon yang masih berjalan mendekati Kevin.

"Lu serius kaga mau ikut?" Ucap Kevin

Ledib sekali lagi menggeleng, ia tidak biasa datang ke tempat tempat bar ataupun club. Ia selalu mendengar cerita dari orang orang di internet ataupun secara langsung bahwa orang orang bar adalah orang aneh, bahkan mereka rela mengeluarkan uang mereka untuk bersenang senang bersama wanita disana.

Corazon menepuk bahu Kevin, ia mengode sambil mengarahkan kepalanya kearah parkiran, seakan menyuruh Kevin untuk kembali ke parkiran.

Namun Kevin tetap ingin membujuk Ledib agar ikut, akhirnya ia mengeluarkan jurus andalannya "Gua bayarin."

"Oke."

Beklah, tancap gas :v

——————

20.32

——————

Mereka sampai di bar, Kevin dan Ledib terlebih dahulu masuk, meninggalkan Corazon yang sedang sibuk memarkirkan motornya.

He's Mine.|| LeYonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang