4

92 2 0
                                    

Cuma fiksi dan karangan auth, jangan pernah mikir cerita yang auth buat terjadi di dunia nyata.

· Happy reading Love. ·

★★★

Ledib bangun dari tidurnya, jam menunjukkan pukul 14.05 Ledib segera bangun untuk berangkat ke cafe.

Ledib mengambil handuknya yang tergantung di gantungan belakang pintunya, ia keluar dari kamarnya.

Saat dirinya ingin masuk ke kamar mandi, tiba tiba saja ada adiknya yang menerobos masuk kedalam. Hal itu membuat Ledib sedikit kesal.

"Heh puki! Lu kan sebelum gua bangun ada waktu buat ke toilet kan! Kenapa harus masuk pas gua mau mandi!"

"BAWELL, lagian gua udah kebelet juga! Dah pergi sono."

"Awas lu ya"

Ledib memutar kedua bola matanya malas.

Ia pergi kedapur untuk minum, tenggorokannya sedikit kering karna bangun tidur, terlebih tadi dirinya sedikit menggunakan nada tinggi saat mengomel ke adiknya.

Ledib membuka pintu kulkas, dirinya mengambil botol yang berisi air dingin, ia membuka tutup botolnya dan meneguk air dingin itu. Air di botol yang tadinya penuh sekarang hanya sisa setengah, Ledib menutup kembali tutup botol itu, dan menaruhnya lagi di kulkas.

Ia sedikit menoleh kearah pintu kamar mandi, masih tertutup.

Ledib bosan menunggu adiknya keluar dari toilet, namun ia memikirkan suatu ide jahil.

Ledib mendekat ke toilet, ia mematikan lampu kamar mandi, adiknya tidak merespon apapun. Ledib mengambil hpnya yang ada di sakunya, ntah mengapa saat tidur tadi Ledib menaruh hpnya di sakunya.

Ledib membuka aplikasi YouTube, dirinya mengetik sesuatu di aplikasi itu, lalu ia memencet salah satu video.

Video itu berisikan suara perempuan tertawa, lalu menangis.

"WAAAA!!! APAAN ITU MEMEK!" Jerit sang adik.

Pintu kamar mandi di buka secara paksa oleh si adik, Ledib hanya tertawa melihat komuk si adik yang sudah panik itu.

Karna kesal dengan kelakukan abangnya, si adik memukul dada abangnya itu secara bertubi tubi, Ledib yang dipukul masih tertawa, ia tidak merasakan sakit karna dipukul adiknya. Ia tau si adik tidak berani memukul Ledib dengan keras, jika Ledib belum memukulnya dahulu.

"Abanggg! Bikin kaget aja si lu nying!"

Ledib masih tertawa, sedangkan si adik memutuskan untuk pergi ke kamarnya, terpampang jelas wajah adiknya sangat kesal.

"Jangan ngambek, nanti abang beliin ice cream matcha pulang pulang."

Si adik yang tadinya cemberut, sekarang sedang menatap Ledib dengan mata yang berbinar binar.

"Jinja?"

"Jinjaa."

"MAU 3 YAA??"

"Iyaa dee"

"Okeh, awas aja boonk"

"Iya."

Adiknya kembali menaiki tangga dengan sedikit girang, sedangkan Ledib masuk ke kamar mandi untuk mandi.

apakah perlu kujelaskan lagi.. /⁠ᐠ⁠。⁠ꞈ⁠。⁠ᐟ⁠\

——————

14.53

————————

Ledib sudah selesai mandi, dirinya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang ia ikatkan di pinggang. Ia naik ke atas, kekamarnya untuk memakai bajunya.

Cklek

Pintu kamarnya ia buka, pc nya masih menyala. Suara musik masih terdengar dari pcnya, ia menutup pintu kamarnya, mendekat ke lemari baju untuk mengambil bajunya.

Cekrek

Suara potretan lagi.

Ledib tidak terlalu mendengar suara potretan itu, mungkin karna pcnya yang mengeluarkan suara musik.

Ledib sudah selesai memakai bajunya, ia mengambil beberapa barang sebelum turun kebawah untuk menunggu Ayon. Setelah mengambil beberapa barang, dirinya menutup jendela kamarnya terlebih dahulu, lalu mematikan pcnya. Ia keluar dari kamarnya, menguncinya, lalu turun kebawah.

Ledib duduk di sofa ruang tamu, ia memainkan hpnya, membuka beberapa sosmed. Lalu ia mendapatkan notif WhatsApp, disitu terluliskan nama 'Ayon gey'

Ledib membuka pesan itu.

Chat::

——————

Ayon gey

Gua udah di depan, lu dimana jir
15.23

Sebentar, gua keluar
15.23

Okeh
15.23

——————

Ledib segera keluar dari rumahnya, dan benar saja. Ia dapat melihat Ayon dan motornya yang ada di depan gerbangnya. Ayon tersenyum melihat pujaan hatinya keluar, Ledib mendekat ke Ayon.

"Lama banget lu."

"Lah kan janjinya jam setengah empat bjir"

"Y."

'Sabar Ayon, calon pacar lagi betmud kayanya.'

Ledib tanpa basa basi langsung menaiki motor Ayon, "Ayo jalan."

"Pegangan."

"Moh"

"Yaudah.."

Ayon dengan sengaja melajukan motornya dengan cepat, Ledib yang ketakutan reflek memeluk Ayon, dari kaca helm full face Ayon yang belum tertutup, kita bisa melihat senyum kemenangan diwajah Ayon.

———














UP NGASAL WOILA

Konflik? 😏

Jangan lupa vote woey, pegel nih tangan ane ngetik mulu.

Papaii—

He's Mine.|| LeYonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang