5

100 6 0
                                    

Cerita hanyalah fiksi!
Jangan pernah berfikir cerita ini terjadi di dunia nyata mereka!

Happy reading love.











"Thanks."

"Em. Kamu kerjanya ada temen?"

"Ada."

Entah mengapa Ayon merasa bahwa Ledib hari ini sangat pendiam, setiap pertanyaan pasti dijawab dengan singkat, biasanya dirinya akan mengomel dahulu.

"Aku ada salah?"

"Engga."

Ayon melepas helmnya, ia ikut turun dari motornya.

"Kenapa hm?" Tanya Ayon sembari mengapit dagu Ledib.

Ledib yang merasa seperti dipaksa untuk melihat wajah Ayon langsung memasang wajah cemberutnya.

'Sialan lucu banget.' Batin Ayon.

"Gua mau masuk."

"Gaboleh."

"Anj-"

"LEDIBBBBB!!!" Nama Ledib dipanggil dengan keras oleh seseorang.

Ledib dan Ayon menoleh ke sumber suara, dan ternyata itu adalah Fara. Teman kerja Ledib.

Ledib berbalik badan dan segera mendekati Fara dengan berlari kecil, sedangkan Ayon hanya mengikuti Ledib dari belakang. Ayon bisa melihat rambut putih Ledib naik turun karna berlari tadi, Ayon tersenyum gemas melihat itu.

"ARAAAAA!!!"

"EDIBBBBBB!!"

Keduanya berpelukan.

"UHHH GEMESS" ujar Fara dengan mengacak acak rambut Ledib.

"Udah woi! Gua ini udah gede ya."

"Tapi tinggian gua tuh"

"Beda dua cm doang ya."

"Dah lah ayo ganti bajuu!"

"Y."

Ayon yang merasa tidak diperdulikan segera mendekati Ledib terlebih dahulu dan menangkap pergelangan tangan Ledib, "Ninggalin gitu aja?"

Ledib berbalik badan, dirinya sedikit mendongak agar bisa melihat wajah tampan Ayon.

"Lepas."

"Gamau, kamu kenapa tiba tiba diemin aku?"

"Lepas Ayon!"

"Ga."

"Ayon!"

"Diem atau gua cipok?"

Ledib yang mendengar itu langsung diam tak berkutik, pasrah dengan keadaan saat ini. Mata mereka saling bertemu, menatap paras satu sama lain, Ayon berusaha menahan senyumnya saat Ledib sedikit menggembungkan pipinya, ia masih harus tetap serius, ia butuh penjelasan kenapa calon pacarnya ini mendiamkannya.

"Kenapa ngediemin?"

"..lagi ga mood Ayon."

Ayon melepas genggamannya, berpindah menahan pinggang Ledib, 'Bangsat? Ramping banget!?'

Ledib dengan sigap menaruh kedua telapak tangannya di dada Ayon, bisa aja kan Ayon tetiba nyosor?

Ledib gelagapan, lagian di situasi kaya gini siapa juga yang engga bingung mau ngapain.

Lagi lagi mata mereka bertemu, kedua manik indah itu saling menatap satu sama lain, Ayon tersenyum tipis. Dirinya sedikit mendekatkan wajahnya dengan wajah Ledib, sedangkan Ledib hanya memejamkan matanya pasrah.

Cup.

Yap, Ayon mencium kening Ledib, 'S-sialan! Kenapa gua mikirnya bakal dibibir!?'

Ayon melepaskan tangannya dari pinggang Ledib, dengan senyum tengilnya Ayon pergi meninggalkan Ledib yang diam mematung karna ulahnya tadi.

Bagaimana dengan Fara? Dia dari tadi menyimak, sesekali memfoto mereka berdua.

.

.

.

.

.

.

.

.

"UWAAAAAHHHHH!! SIALANNNNN!" Teriaknya didalam kamar sambil mengguling gulingkan badannya, sekarang kasurnya berantakan, guling dan selimutnya sudah jatuh dilantai.

Ledib kini sedang dikamarnya, sejak kejadian Ayon mencium keningnya di cafe tadi sore, jantungnya selalu disko setiap mengingatnya, dan teriakan Ledib dikamarnya itu sudah pasti karna kejadian di cafe tadi.

Ting!

Notif dari hp Ledib.

Ledib segera melihat notif itu, ternyata pesan dari Ayon. Ledib ingin membukanya, namun dirinya masih tidak setuju dengan apa yang dilakukan Ayon kepadanya.

"Ngapain coba."

Ledib mengubah posisi tidurannya yang tadinya tengkurap menjadi mengahadap ke langit langit atap kamarnya, ia bisa melihat lampu berbentuk bintang dan bulan miliknya menyala sedikit menerangi kamarnya yang saat ini lampu utamanya sedang mati.

Ledib menatap salah satu lampu berbentuk bulan, tapi pikirannya malah terus terusan menuju ke Ayon.

Saat mengingat kembali Ayon, dirinya lagi lagi menjadi salah tingkah tidak karuan.

"Ayon bangsat.."










































Maaf ya kalau engga jelas  (⁠。⁠•́⁠︿⁠•̀⁠。⁠)

Kalian suka gasii sama ceritanya? Prei takut kalau kalian bosen :((

Oiya, maaf ya kalau akhir akhir ini lama up, terus ceritanya ga sepanjang bab yang lain, soalnya Prei lagi sibuk sama sekolahh

Vote dong kalau kalian suka sama ceritanya, biar Prei juga semangat buat up!

Babaii~

He's Mine.|| LeYonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang