7

93 7 1
                                    

• happy reading love. •


Ledib kini sedang berada di supermarket di dekat cafe, ia disuruh Ibunya untuk membeli kebutuhan dapur. Tenang, Ayon masih menjemputnya, namun Ledib tidak melihat keberadaan Ayon saat dirinya pulang tadi jadi ia mampir terlebih dahulu kesini.

Ia mengambil barang barang yang diperlukan, ia juga mengambil beberapa snack untuk dirinya.

'udah semua kan?' batin Ledib sembari melirik keranjang yang penuh dengan bahan bahan itu.

Ledib melangkah menuju kasir dengan menenteng keranjang bewarna merah itu, ia menaruh keranjangnya di atas meja. Matanya melirik ke coklat Silverqueen, ia ingin mengambilnya, namun ia masih harus tetap hemat.

"Kak ini nya satu."

Ledib menoleh saat ada suara yang ia kenali, "Ayon?"

"Iya? Kenapa?"

"Engga, lu kenapa bisa disini?"

"Emang aku gaboleh kesini?"

Ledib menaikan sebelah alisnya, "lu ngikutin gua ya?"

Degh!

Ayon sedikit kaget dengan perkataan Ledib, ia memang setiap harinya selalu menguntit Ledib tanpa sepengetahuan Ledib, dan ini pertama kalinya dugaan Ledib benar yang membuat Ayon gelagapan.

"A-ah, engga kok! Lagian ngapain aku kaya gitu?"

"Oh."

Ledib berbalik badan, ia bisa melihat satu kantung kresek besar di atas meja, "berapa kak?"

"Delapan puluh tujuh lima ratus kak."

"Bentar ya k—"

"Nih kak." Ucap Ayon memberikan selembar kertas bewarna merah ke sang kasir.

Sang kasir mengambil uang itu.

Ledib melongo melihat tingkah Ayon tadi, padahal ia baru saja ingin mengambil dompetnya, tapi Ayon sudah memberikan selembar uang merah itu dahulu ke kasir.

"Ayon!" Ledib mencubit lengan Ayon, sedangkan Ayon hanya meringis kesakitan dan mengelus lengannya saat Ledib sudah melepas cubitannya.

"Sakit say—"

"Ayon." Kini Ledib menatap sinis kepadanya, hal itu mampu membuat Ayon diam sambil tersenyum kikuk.

"Ini kembalian sama struk nya ya kak."

Ledib menatap sang kasir dengan senyum ramahnya, ia berterimakasih pada sang kasir dan mengambil kantung kresek berukuran besar itu, lalu meninggalkan Ayon yang masih diam tak berkutik.

Ledib keluar dari supermarket, mendekati motor ninja Ayon.

"Dib."

Ledib menoleh ke sumber suara, ia bisa melihat orang yang ia kenal saat smp dulu.

Reza.

"Eja?"

Reza tersenyum, "lama ga ketemu, gimana kabar lu?"

"Gua.. baik kok, lu sendiri?"

"Iya gitu gitu aja si, lu ngapain disini?"

"Ini kebutuhan dapur aja, mama nitip tadi."

"Ohh, lu sekarang kerja dimana?"

"Di cafe depan sono noh."

Keduanya masih terus mengobrol, tanpa mereka sadari, ada orang yang memperhatikan mereka berdua sedari mereka mengobrol tadi. Ia menatap Reza dengan raut wajah tidak suka dan benci, apakah seseorang cemburu?

He's Mine.|| LeYonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang