12.

1.5K 74 8
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻



Lian dari tadi hanya menahan emosinya yang sudah memuncak, ingin rasanya dia menampar perempuan yang ada di depannya ini namun lagi-lagi dia redam untuk menjaga Salca, akan tetapi setelah mendengar Flow membentak Salca membuat Lian sangat murka



"Lo keluar" bentak Lian dengan mata elangnya yang begitu tajam



Salca sampai menutup kepalanya karena takut, Flow tidak hanya satu kali Lian bentak seperti itu, perempuan bernama Flow Clarisa memang tidak tahu diri sama sekali


"Lo gatau siapa Lian sebenarnya, inget lo siapa" Flow begitu tajam pada Jema



Salca juga sadar diri jika dirinya tidak sebanding dengan Rulian namun apakah dia bersalah berdiri di samping Lian


"Ssss-saya saya saja pak yang pergi, kemungkinan Bu Flow ada yang ingin di bicarakan" Salca menengahi, dia mengeluarkan  tatapan mautnya agar Lian terpesona
"Okee, kita keluar bareng" Lian yang benar - benar di luar prediksi

Lian menyeret Flow agar keluar sedangkan dia menggandeng Salca untuk segera pergi dari tempat itu



"Ishhhh sialannn, Lian kamu akan menyesal melakukan ini kepadakuuuu" teriak Flow penuh emosi, dia mengacak-acak rambutnya yang begitu berantakan
"Hallo, siapa wanita yang bersama Lian" Flow lewat telfonnya


Di luar gedung bertingkat itu Salca melepas genggaman tangannya yang terus Lian pegang


"Pak mohon jangan libatkan saya dengan ini semuaa" rengek Lian
"Lii" teriak kakeknya dari kejahuan
"Haduh gimana ini, dia tahu kalau kamu Bilbil" Lian lalu mendekatkan pinggang ramping Salca ke pelukannya
"Wahhhhh romantis banget cucu kakek" kakek Edi
"Haii Bilbil cantik banget sih harusnya namanya malaikat lohh" Kakek Edi menggoda
"Apakah kakek melakukan operasi" Salca tiba-tiba
"Kenapa" Kakek Edi
"Kakek benar-benar terlihat sangat muda, kenapa tidak ada keriput sama sekali" puji Salca yang di tertawai bersama
"Duhhh kamu udah cantik jago gombal lagi, Kakek kalau masih muda uhhhh kamu udah kakek nikahin" Kakek Edi yang di senyumi Salca
"Meskipun saya bukan terlahir dari orang kaya" Salca tiba-tiba yang langsung Lian dan Kakek Edi tatap berbeda
"Kita makan di luar mau" Kakek Edi yang mereka setujui
"Katanya kamu sakit" Kakek Edi pada cucu kesayangannya
"Dijenguk jadi langsung sembuh" Lian yang di senyumi kikuk oleh Salca, Kakek Edi memberi kode untuk Lian agar pergi lebih dulu
"Saya permisi ke toilet sebentar yaa" Lian yang sejenak Salca tahan dengan jarinya lalu dia mengusap kepalanya kemudian pergi ke toilet
"Bilbil" lirih Kakek Edi sambil menatap luar jendela yang terdapat banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang, Salca hanya menatapnya saja, dia tidak tega jika harus membohongi orang tua tentang identitasnya
"Kamu tahu kenapa saya menyukai istri saya" Kakek Edi tiba-tiba
"Pasti karena cantik" Salca
"Cantik itu bonus, dia baik, dia punya segalanya yang Kakek inginkan, tetapi dia tidak kaya raya seperti kakek, dia tidak berkuliah di universitas ternama tapi dia mempunyai apa yang kakek mau, carilah pasangan yang setara, bukan tentang kekayaannya ataupun parasnya tetapi carilah yang setara untuk berjuang bersama dengan tujuan sama" Kakek Edi


Deg
Salca yang tersenyum langsung menatap Kakek Edi penuh arti


"Apakah Istri kakek bisa setara dengan kehidupan kakek yang kaya raya" Salca
"Dia setara dengan saya, dia pintar sama seperti saya , saya pintar bekerja dia pintar merawat saya dan lagi saya banyak uang dia banyak sekali kebaikan dalam hidupnya untuk membahagiakan saya, dan yang pasti kita saling sayang dan mencintai" Kakek Edi
"Awwwww Saya benar - benar terharu kek hikss hiksss" Salca benar saja menitikan air mata mendengar hal dramastis itu

My boss is unsettling (SalmOn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang