34.

619 32 1
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻



Sebelum berangkat ke Korea Salca berpamitan dengan orang tuanya juga sahabatnya tercinta dan teman kerjanya, Bilbil sempat mengingatkan untuk berhati-hati dan selalu memberi kabar, sedangkan orang tuanya tampak biasa saja seperti sudah sangat percaya dengan Rulian dan untuk yang terakhir Salca mengajak teman kantornya untuk makan malam bersama sekalian berpamitan untuk berangkat

Di sebuah cafe yang penuh dengan jualan minuman bersoda dan ber alkohol, Salca duduk di depan Yala sedangkan Redo dan Pak Dani di samping Yala, mereka terus melontarkan unek-unek yang ada di benaknya, tiba -tiba Lian datang



"Bolehkah saya bergabung" Lian
"Haa" kaget semua
"Hahahahahaha ii- iyaa iya gapapa pak" Pak Dani cengengesan
"Kenapa anda kesini pak" Redo
"Saya melihat karyawan saya masuk jadi saya ingin mencobanya juga" Lian lalu tersenyum pada wanita di sampingnya, iya benar sekali Lian duduk tepat di samping Salca sembari berpegangan tangan di bawah meja
"Untuk menyambut Pak Rulian mari kita tuangkan minumannyaaa"  Pak Dani


Dia mulai mengocok minuman itu sampai tumpah- tumpah, beberapa minuman beralkohol dari yang murah sampai mahal ia campur jadi satu



"Apakah anda bisa meminumnya" lirih Salca
"Bisa kok" Lian lalu menegak satu gelas itu secara langsung


Mata Yala langsung berbinar-binar, senyumnya begitu lebar melihat Lian menegak satu gelas penuh minuman itu, jakunnya begitu menggoda pikirannya juga sudah kemana-mana karena terlalu banyak meminum minuman jahat itu



"Kita tidak akan tepar whahahaha" Redo
"Kenapa kamu ke sini sih, mereka malu tau sama kamu" bisik Salca pada Lian
"Kalian risih saya di sini" Lian langsung yang membuat Salca memutar bola matanya malas
"Haaa, ya enggaklah pak, tidak pak tidakkk" kompak mereka bertiga


Pak Dani terus berperang dengan minuman itu, sudah habis lima botol namun mereka terus mengoceh sembari menikmati minuman itu


"Pak Lian kenapa anda tersenyum, anda sangat tampannnnn" oceh Yala yang langsung di tutup mulutnya oleh Redo
"Maafkan dia pakk, sudah tepar diaa whahahahahaha" tawa canggung Pak Dani


Lian hanya menatapnya saja dengan sedikit sekali tersenyum memang sangat berbeda saat bersama Salca dan orang lain, Lian akan menunjukkan sikap yang manja dan friendly saat bersama Salca sedangkan bersama orang lain maka kulkas seribu pintunya akan muncul lagi
Mereka terus menikmati minumannya sampai larut malam 


Tangan Lian masih setia di bawah meja dengan menggenggam tangan Salca, Yala yang sudah tidak kuat menyangga kepalanya akhirnya tertidur dengan kepala di atas meja, mulutnya terus merancau sedangkan Salca hanya sedikit mabuk, tiba-tiba Yala mengambil sendok yang ia jatuhkan dan melihat tangan Lian dan Salca saling bergandengan



"Haaaa. aaaaaa" Yala kaget karena terlalu bersemangat kepalanya sampai terbentur di meja makan itu
"Kamu kenapa sih La" kesal Redo yang malu jika bosnya melihat adegan seperti itu
"Tt-tapi tangan Pak Lian ss-samaaa samaa tangan Bu Salcaa gini, ehmmm kaya ginii tadi" Yala sambil memperagakan kedua tangannya yang saling bersatu


Reflek Pak Dani dan Redo langsung melihatnya namun secepat kilat Lian langsung menarik tangannya dan memegang handphonenya yang sebelumnya berada di saku celana



"Mana sihh haaa, itu tangan Pak Lian pegang handphone Yalaaa" omel Pak Dani
"Tidakkk, tadi ga kaya gitu" elak Yala sambil melihatnya lagi
"Maaf tadi handphone saya sepertinya ada telfon jadi tangan saya dari tadi di bawah meja" Lian


Ada sedikit rasa kecewa pada Salca karena Lian tidak jujur saja akan tetapi di sisi lain Salca juga belum siap jika harus menghadapi ocehan karyawan lain tentang statusnya dengan Pak Lian


"Seriussss tadi tangannya kaya mau nyebrangg" teriak Yala lalu tepar lagi


Redo dan Pak Dani tidak mempercayainya karena Yala dalam keadaan mabuk berat, Lian hanya menatap Salca yang hanya tersenyum paksa


"Kita pulang aja gimana" Pak Lian dengan tiba-tiba
"Iya pak betul, saya juga sepemikiran hahahaha mungkin kita kembar pak" Pak Dani yang di tertawai Redo begitu keras



Pak Dani dan Redo mulai membopong Yala untuk mereka ajak keluar dan mengantarkannya pulang sedangkan Lian menarik tangan Salca lalu memperlihatkannya pada mereka bertiga



(453 kata hanya ada di KK dan Pdf)


Harga PDF (PDF sudah redy):

-PAKET 1 (BAB 14)

Rp. 4.000 (1.975 kata)

-PAKET 2 (BAB 14-45End)

Rp. 25.000 (27.000 kata)

INFO PENTING

Author punya grub nih kalau mau masuk grub "Allndrxx AU" bisa salin link ini atau chat admin, biar bisa sharering atau saran buat cerita-carita au yang baru dengan author karena akan ada cerita baru yang akan di up author

088221815317{admin}

https://chat.whatsapp.com/JaqHTjesjjfCfQA1sF8tNo

Jangan lupa vote ya teman-teman

Maaf ya teman-teman jika ada yang typo tulisannya soalnya yang sempurna hanya milik allah
Terimakasih semoga terhibur dengan cerita ini, semoga menjadi kenyataan di kehidupan mereka aminnn...

Di tunggu next partnya......

Pasti lebih menarik lagii

Dan jangan lupa tetap straming

-Abang : Mengapa {Rony Parulian}

-Kakak : Sepenuh Hati {Rony Parulian X Andi Rianto}

-Adik : Angin Rindu {Rony Parulian}

-Adik : Bunga Hati {Salma Salsabil}

-Adik : Rumah {Salma Salsabil}

-Adik : Boleh Juga {Salma Salsabil}

- Adik : Affa Iyah {Salma Salsabil X Basboi}

Yuk kencengin votenya dan komennya biar author semangat nulisnnya terimakasih

My boss is unsettling (SalmOn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang