13.

1.6K 70 4
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻


Gadis itu sudah memerah wajahnya, matanya sampai keluar air mata karena terus menerus tertawa mendengar jika Lian cemburu pada Salca sampai menonjok kaca kantor dan melukai tangannya, isu tentang Lian yang sangat cool dan dingin itu mendadak hilang di mata dan pikiran Salca



"Saya serius Sal" Lian
"Apaan ya kali orang sok cool kaya anda cemburu" Salca yang masih terkekeh dengan tawanya
"Huuufffffff hufffff huhhhh menguras tenaga ya ketawanya" Salca sambil menyeka air mata di wajahnya
"Maaf pak maaf" lirih Salca lagi sambil tersenyum menahan tawanya lagi

Cup

"Saya serius Salca Putri Mandaya" Lian yang tiba-tiba mengecup bibir Salca yang menjadi candu baginya, bibir kenyal dan merah mempunyai rasa strawberry saat dia kecup atau lumat
"Pakkk anda tidak melihat cctv, aahhhhh udah sana pergi" kesal Salca sambil menunjuk cctv di ruangannya



Perempuan itu masih khawatir jika harus menerima Lian sebagai kekasihnya karena kakek Edi hanya tahu jika dia adalah Bilbil, sebenarnya perempuan itu juga tidak suka jika Lian bersama perempuan lain, melihat Flow menghinanya membuat Salca ingin sekali melawannya


"Ini ruangan milik saya, bebas saya melakukan apa aja" Lian
"Tapi ini mulut saya pak" kesal Salca memutar bola matanya malas


Bukannya menjawab justru Lian hanya tersenyum saja sambil memegangi perbannya yang masih belum dia pakai



"Percuma jadi bos besar kalau pakai perban aja gak bisa" ledek Salca yang langsung menarik tangan Lian dengan pelan


Dia balut kan perban itu dengan lembut sambil bibirnya terus meniup agar Lian tidak merasakan kesakitan


"Hufffff"
"Hufffff"
"Hufffff"
"Nah gini baru bener, udah ya pak tolong jangan buat saya malu atau di curigai karyawan lain " rengek Salca
"Anda malu bersama saya" Lian
"Bukan seperti itu isshhhhh terserah deh" bingung perempuan itu
"Nanti malam jangan lupa ya pakai baju yang udah saya belikan" Lian sambil mengacak-acak rambut Salca dengan gemas
"Iya pakk" Salca
"Kamu udah simpen nomer handphone saya" Lian
"Sudah kok" Salca
"Mana lihat, nih punya kamu saya kasih nama Bidadari loh" Lian
"Apasih itu gak penting yaa "elak Salca menutupinya namun Lian yang sangat penasaran langsung merebut handphone yang berada dalam genggaman perempuan itu
"Kalau kamu teriak aku cium kamu" ancam Lian yang membuat Salca tidak berkutik sama sekali
"Apa namanya" Lian yang terus mencari dengan namanya Pak Lian, Lian, Rulian Putra Bagaskara
"Bentar" Lian menelfon Salca lalu melihat dengan jelas jika nama yang tertera adalah

*SINGA MENYEBALKAN*

"Singa" Lian yang di jawab senyuman dari Salca
"Iya Pak nanti saya ganti" Salca sebelum Lian benar- benar marah
"Awas aja kalau kamu kecanduan sama Singa saya" ledek Lian lalu pergi dari ruangan itu
"Apasih gak jelas" Salca


Timnya langsung masuk dan bertubi-tubi melontarkan beberapa pertanyaan


"Sal kenapa" Pak Dani
"Bu Salca ada masalah dengan pak Lian"
"Bu Salca di apain" Tanya teman-temannya yangkhawatir
"Tadi saya kan di bawah jadi dia nanya apa saya kena pecahan kaca itu, terus saya jawab enggak" Salca
"Kok lama padahal cuma nanya itu" Redo
"Ya dia gak percaya" Salca
" Tapi saya tadi denger Bu Salca tertawa" Redo
"Saya ketawa karena disuruh ketawa ajaa whahahaha" Salca kemudian perempuan itu langsung duduk sedangkan teman-temannya masih berfikir apa yang terjadi
"Udahlah yang penting Bu Salca gak di marahi" Redo


Sepulang kerja Salca pergi menemui Bilbil dan Poul yang sedang menyiapkan kejutan untuk Lian, Salca menaruh hadiahnya di sana lalu pergi pulang untuk bersiap makan malam bersamanya

My boss is unsettling (SalmOn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang