14.

1.6K 68 2
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻



"Ayok sayang kita masuk kamu kedinginan loh" Lian sambil mengangkat Salca namun perempuan itu terus menggeliat tidak mau
"Aaaaaa lepasin, kamu pulang aja yaaa" Salca pelan-pelan karena sudah sangat mabuk
"Kenapa aku di suruh pulang" Lian sambil menatap Salca penuh kasih sayang



Dia belai rambut panjang Salca lalu mengambil jaket di mobilnya untuk dia kenakan di tubuh Salca


"Kakek kamu  pasti marahhh" Salca

"Kamu gausah mikirin hal itu ya, Kakek baik-baik aja kok" Lian namun di dalam hati kecilnya dia sangat khawatir jika Kakek Edi terluka dan memperparah penyakitnya
"Kakekk sendirian" Salca lalu tepar di pelukan Lian


Lelaki itu tersenyum penuh kemenangan, sebenarnya saat perjalan ke sini Lian merasa di ikuti oleh seseorang namun dia abaikan dia ingin menghabiskan waktunya seharian dengan Salca sebelum menuruti perintah kakeknya, dia gendong Salca ala bridal style lalu Lian baringkan di tempat tidur yang sudah Poul siapkan


"Saya akan usahakan hubungan kita Sall, saya gak akan sia-sia kan kamu" Lian menatap Salca dari atasnya


Badannya mengungkung tubuh Salca terlihat dua gunung Salca menyembul dengan belahan putih yang menggoda, melihat leher Salca saja sudah membuat singa Lian berdiri tegak



"Mungkin ini caraku untuk meyakinkan kakek, maaf" Lian berbisik tepat di telinga Salca, dia mulai melepas jaket yang Salca kenekan, perempuan itu tidak seratus persen tertidur
"Awwww kepala ku sakitt" rengek Salca, Lian tidak menggubrisnya dia asik menyalakan kamera pemberian Salca untuk merekam aksinya
"Sayang maaf ya" Lian yang sebenarnya tidak tega melakukan hal kotor ini


Lian mulai menarik long dress Salca kebawah, dia tarik kaki perempuan itu sampai terlihat cd nya yang berwarna merah muda juga, Lian  sempat kesulitan menelan ludahnya sendiri karena melihat paha yang sangat putih sekali


"Aahhhh jangannnhhhh" rengek Salca saat Lian mulai meraba daerah pertahanannya
"Aahhhhhh" Salca


Lian langsung menutup mulut salca dengan mulutnya sendiri, dia lumat bibirnya berulang kali lalu dia hisap sampai perempuan itu kesulitan bernafas


"Emmmphhhh" Salca


Namun Salca sendiri sulit mengendalikan tubuhnya matanya melihat semuanya, namun seluruh tubuhnya tidak bisa menghentikannya, ingin rasanya berteriak jangan namun seluruh aliran darahnya menikmati perlakuan Lian yang sangat lembut ini


"Maaf sayang" Lian lalu memberi tanda merah di leher jenjang Salca
"Aaahhhh ehmmmm, Sayanggg" desah Salca yang membuat Lian semakin semangat melakukannya


Dia tatap perempuan itu yang sedang kenikmatan sambil menggigit bibir bawahnya, Lian langsung mengecup setiap anggota tubuh Salca, perempuan itu terus mengerang keenakan dia menarik rambut Lian karena merasakan kenikmatan tersendiri seperti sedang di ajak terbang melayang-layang, perutnya penuh kupu-kupu berterbangan, ada sesuatu yang sedang meledak-ledak karena geli akibat rangsangan itu, setelah Lian merasa Salca cukup puas dia beralih ke bawah untuk memuaskan daerah rawan

My boss is unsettling (SalmOn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang