bab 4 . keciduk

160 117 58
                                    

Hai teman teman sebelum membaca saya ingatkan lagi untuk tingalkan jejak, agar memberi aku rasa semangat hehe

Note : kalo ada kesalahan tolong ingatkan.

Gretta mengerejapkan matanya dengan suara perut yang sedari semalam dia tahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gretta mengerejapkan matanya dengan suara perut yang sedari semalam dia tahan. Gadis itu membuka matanya, melirik ke arah jam yang menunjukan pukul 5:00 pagi hari. gadis itu tidak bisa tidur karna rasa lapar nya yang terus meronta ronta.

Dia itu bangkit dari tidurnya dengan sangat pelan. supaya tidak membuat angela terusik dalam tidur nya.

gretta berjalan keluar kamar mengedarkan pandangan nya melihat ke sekeliling. Langkah nya terus berjalan sampai berhenti di depan kulkas ruangan kichen.

" Maaf, maaf banget tuan rumah, gue laper banget. udh gak bisa nahan ni perut." Gerutunya pelan memejamkan mata dengan memegang knock kulkas. Sangat pelan, gretta membuka kulkas dengan mata yang terus mengedarkan pandangannya.

"Wahhh" Mulut gadis itu mengaga ketika melihat isian kulkas yang banyak sekali. bahkan tidak tersisa sedikit pun ruang kosong di dalam nya. semua isian tersusun rapih sekali, bahkan isi nya melebihi kulkas di rumah nya.

Tanpa berpikir lama gadis itu mengambil beberapa sosis dan sayuran hijau, sarapan yang akan dia buat kali ini adalah nasi goreng bertoping sosis dengan sayuran.

Sudah hampir 15 menit gadis itu sibuk di dapur, berperang dengan alat alat dapur, hingga aroma nasi yang sudah mengugah selera perut nya.

dari awal sampai selesai membuat makanan, senyuman gretta tidak pernah luntur dari wajah cantik nyam Walaupun mempunyai banyak asisten rumah tangga, gretta selalu ingin bisa memakan memasak nya sendiri.

"Wahhhhh, aroma nya udah bikin perut gue minta di isi aja nih" Ujar nya girang mengalihkan nasi pada piring yang dia pegang.

"Apa yang kamu lakukan di dapur saya?."

Prangg . ..

"Monyet." Latah gretta menjatuhkan piring berisi nasi yang dia buat " Yah, makanan gue." Celetuk nya langsung dengan wajah melas. melihat nasi buatan nya yang sudah berhamburan di bawah bersatu dengan pecahan piring.

Gretta langsung berdecak kesal, dia bahkan memasang muka jutek nya. bagaimana tidak, perut yang sudah minta diisi namun gagal dia makan lagi karna nasi nya jatuh dengan sangat berantakan di bawah nya.

" Lo apaan si, ngagetin trus, lo lihat. jadi nasi nya tumpah semua huwa. mana gue bikin nya dikit banget, kan males kalo harus masak lagi, lama lagi nantinya. " Gerutunya tanpa ingat dia berurusan dengan siapa.

Xeon. pria itu hanya diam memandang gadis di depannya dengan sangat santai, bahkan tidak ada rasa bersalah sedikit pun di wajah nya.

" Kok malah dieum, lo lihat makanan gue jatuh semua, gue gak mau tau lo yang harus beresin ini, karna ini salah.... "

" Mama, papa. "

Deg.

Seperti sedang senam jantung.  tubuh nya mendadak membeku dan jantung nya berdegup kencang, saat suara anak kecil membuat nya sadar karna telah memarahi pemilik rumah, lagi lagi dia lupa jika ini bukan rumah nya karna saking kesal nya.

gadis itu langsung berbalik membelakangi xeon " Astaga, apa yang udah gue ucapin, ahh gret lo kok bego sih. " Gumam gretta memaki dirinya sendiri.

" Mama, kenapa malah malah sama papa?" Ucap angela ketika sudah berada dalam pangkuan xeon.

Gretta membalikan badan nya dengan sangat pelan, wajah nya berubah menampilkan senyuman kecut , yang dia tampilkan di hadapan pemilik rumah dan anak kecil yang selalu memanggil nya mama.

" Papa, lepas anyel pengen di gendong mama. "

"Astaga gue bener bener kejebak disini. kayanya gue gak sanggup kerja disini. " Batin gretta dalam hati.

Dengan sangat terpaksa gretta mendekat ke arah angella yang sudah merentangkan tangan nya di gendongan xeon. " Eh, hehe angle udah bangun, kaka kira kamu masih tertidur." Ujar nya sedikit cengegesan dengan mengambil alih angela dari gendongan xeon.

"Beresin kekacauan ini setelah itu Temuin saya di ruangan saya secepatnya "ucap datar xeon lalu meyanguhkan kaki nya meningalkan ruangan kichen .

" Mampus, mati gue. " Batin nya.

Baru sehari hampir 2 hari , bahkan kerja nya saja belum tentu di Terima , malah harus membuat kesalahan dengan memarahi tuan rumah.

°°°°°

"Masuk."ucap xeon begitu melihat gretta yang hanya diam di pintu ruangan nya , dengan pintu yang terbuka sedari tadi.

Gretta mengigit bibir bawah nya ketika merasakan aura tidak enak saat memasuki ruangan itu. Ah mungkin dia akan terkena masalah disini.

Dengan rasa tidak enak gretta membuka mulut nya untuk memulai obrolan " Gue minta maaf, sumpah , perut gue dari kmrin belum gue isi apa apa, makanya gue tadi pagi ke dapur lo buat cari makanan yang ada, gue jnji nanti gue ganti semua stock makanan yang udh gue pake tadi, gue juga janji untuk ganti piring lo yang pecah ,gue bener bener minta m....." .

"Bisa berhenti ngomong gak. " Tekan xeon. namun , mampu membuat gretta semakin bergetar ketakutan dengan wajah datar nya.

Gadis itu mengalihkan pandangan nya ke sembarang arah tak mampu menatap ke arah pria di depan nya.

Xeon semakin di buat gemas oleh tingkah gretta yang hanya diam seperti mematung.

"Duduk " Titah xeon.

Gadis itu hanya menunduk dan mengikuti apa mau pria di depan nya. dia terduduk tepat di depan xeon seperti orang yang akan di beri hukuman oleh guru nya.

" Gue gak butuh maaf dari lo " Tegas xeon.

Glek

Gretta menelan saliva dengan susah payah ketika mendapatkan tatapan menyeramkan dari pria di depan nya " Trus lo mau nya apa? " Tanya nya pelan.

Xeon tersenyum tipis, saking tipis nya gretta tidak bisa melihat bahwa pria di depan nya sedang tersenyum "kenapa nunduk, lo gak mau Tatap gue ? Lo takut jatuh cinta sama gue "

Gretta sedikit mengaga dengan ucapan yang baru saja keluar dari mulut pria datar di depan nya. " H-hah "

" Enga, " Ucap xeon " mulai besok lo bisa kerja disini, sepertinya anak gue udh suka sama lo." Ucap nya lagi.

Gretta menaikan kepalanya menatap ke arah xeon tak percaya , hatinya merasa kesenangan namun ada sedikit rasa tidak ingin melanjutkan niat nya untuk bekerja.

Xeon yang merasa tidak ada rasa senang terbit dari wajah perempuan itu " Kenapa? Gak suka kalo lo di Terima kerja disini ? " Tanya nya.

"Enga, bukan gitu. Tapi! "

"Tapi apa? "

" Gue kira, gue harus mikir mikir lagi deh. " Ucap nya membuat xeon seketika merasa ada kekecewaan di hati nya.


my name is gretta . Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang