bab 11 menerima perjodohan

42 27 10
                                    

Jam kelas pertama selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam kelas pertama selesai...

Setelah selesai dengan kelas pertamanya, gretta segera mengemasi buku-buku nya ke dalam tas. " tolong ijinin gue di jam ke 2 ya, gue harus ke rumah sakit." Ujar gretta sedikit buru buru.

" Kenapa ?siapa yang sakit ? " Heran Melli.

" Nanti gue ceritain. sekarang gue harus buru buru banget." ujar gretta yang masih mengemasi barang nya di atas meja.

" Heem, oke nanti gue ijinin, Lo pergi sama siapa ? Mau gue anter ? " Tawar meli. namun,dengan cepat di gelengi gretta.

Gadis itu mengeluarkan kunci mobil dalam saku, lalu menaruh nya di atas meja meli, membuat gadis itu menyengrit heran " kenapa ?"

" Mobil gue lo pake aja. tadi kan lo berangkat bareng gue, gue takut lo gak bisa pulang, "

" Gue gampang pake taksi online. " Tolak Melli.

" Gak usah pake mobil gue aja. " setelah mengucapkan itu gretta berlari cepat ke area parkir.

" Tapi grett" Teriak Melli namun gretta tidak mendengar nya, gadis itu berlari melewati koridor kampus.

Langkah nya semakin dekat dengan parkir, dia bisa melihat keberadaan pria yang sedang mengepulkan asap nya ke atas. Ya Xeon menunggu gretta di luar mobil sembari menghisap rokok.

Pandangan pria itu tidak sengaja melihat nya. Gretta berlari ke arah pria itu.

xeon menyadari kehadiran gretta yang sedang mendekat, senyuman tipis tak terasa terbit di wajah datar itu. ntah kenapa dia senang bertemu Gretta hari ini.

Entah karena wajah nya yang terlihat negitu datar, membuat nya mendapatkan tatapan sinis dari gadis itu.

" Ayo " ajak gretta setelah sudah berada di samping Xeon.

Tanpa menjawab Xeon membuang puntung rokok sembarang arah dan langsung memasuki mobil. Pria itu begitu kaget kala gretta malah duduk di bangku belakang mobil nya. Xeon nampak terdiam tidak berniat sedikitpun untuk menegur atau bahkan menjalankan mobil milik nya. membuat gadis di belakang nya terheran.

" Kok gak jalan?"

Xeon menatap gretta lewat kaca spion " Lo ngapain disitu ?" Bukan nya menjawab Xeon malah balik bertanya membuat gretta mendengus kesal .

" Emang nya kenapa kalo gue disini ?"

Xeon membuang muka nya kembali melihat ke arah depan " Gue bukan supir Lo, cepet pindah ke depan "

" Gak mau."

" Lo mau pindah sendiri, atau " ucap nya sengaja di potong .

" Atau apa ?"

" Gue gendong "

Gretta menyengrit kan alis nya, " gila ya Lo, gak gue gak mau "

" Oke gue gendong. " ucap Xeon sambil melepas seat belt.

" Gak usah!!" tahan gretta merasa curiga dengan pergerakan Xeon. Gadis itu memutar malas bola matanya, sebelum akhirnya menyerah" fine " finish nya, dia sedang tidak ingin berdebat dan pria itu terus saja mendesak nya untuk pindah ke depan.

°°°°°°°°°

10 menit di perjalanan tanpa banyak berbincang akhirnya keduanya sampai di rumah sakit pelita, tempat ayahnya gretta di bawa. gadis itu langsung keluar dan berlari memasuki rumah sakit di susul oleh Xeon di belakang nya.

" Permisi, ruang rawat papa saya dimana ya? " Tanya gretta pada salah satu perempuan resepsionis.

" Nama nya siapa ya mba, biar saya cek dulu "

" Dimas abygami. " bukan gretta Melainkan Xeon yang menjawab, membuat pria itu mendapat tatapan tak suka dari gadis di depan nya.

" Ada di ruangan 6, di lt 3 ya mba. " ucap wanita resepsionis.

Gretta mengangguk " terimakasih " ucap nya lalu melengang pergi menaiki lift menuju ruangan sang papa di ikuti Xeon .

Ting

Pintu lift terbuka di lt 3 membuat kedua keluar, menyapu semua pandangan pada nomber nomber yang tertera di pintu, pandangannya berhenti tepat di pintu no 6 membuat gadis itu membuka pintu rumah sakit dan terlihat jelas sang papa yang sedang tertidur, sedangkan meygina sedang bermain dengan Angela.

" Mam? " lirih gretta pelan mendekat ke arah Melani dan Angela.

"Grett"

" Mama "

Ucap keduanya.

"Bagaimana keadaan papa mah ?"

" Gretta "

Belum sempat Terjawab, suara lirih pria mengalihkan pandangan mereka, bisa di lihat jelas Dimas yang sudah bangun dari tidur nya.

" Pria itu mendalami peran nya " batin Xeon. menatap pria di atas brangkat dengan wajah khas bangun tidur, seperti tidak ada rasa sakit di tubuh nya.

Gretta menghampiri sang ayah yang berusaha bangkit dari tidur nya " udah pah tidur aja "

" Papa mau duduk sayang " ucap Dimas pelan.

" Baiklah, sini biar ku bantu. " pinta nya dan langsung membantu sang ayah duduk lalu dia menarik kursi untuk duduk di samping bangkar ayahnya.

"Om Tante, Xeon permisi ajak Angela ke kantin rumah sakit ya sepertinya gadis ini sangat lapar "pamit Xeon mengandeng Angela lalu beranjak pergi dari sana.

Kini di dalam ruangan hanya tersisa gretta meygina dan Dimas, nampak suasana begitu hening, tidak ada percakapan antara ke 3 nya.

" Pa"

"Gretta"

Ucap keduanya berbarengan .

" Eh papa dulu aja "

"Kamu aja "

" Papa aja "

" Kalian kenapa sih " kesal meygina yang melihat perdebatan antara gretta dan Dimas, membuat keduanya cengengesan." Gretta kmu bicara terlebih dahulu nanti biar papamu bicara setelahmu " final meygina.

Dia mengangguk " gretta cuma mau bilang maaf udah buat papah sakit kaya gini. " ucap nya .

Dimas mengelus surai rambut putrinya " gapapa sayang. " ucap Dimas menjeda omongannya " apa kamu mau papa jodohkan dengan Xeon ?" Ucap nya lagi langsung pada intinya. Seperti nya dimas memiliki sifat yang tidak sabaran, membuat gretta tersentak.

Gadis itu membulat kan matanya sempurna " papa masih melanjutkan perjodohan?"

" Papa mau yang terbaik untuk kamu. "

Gretta di buat binggung, gadis itu menyapu pandangan pada kedua orang tua nya yang memiliki ekspresi permohonan, dia tidak ingin membuat kedua orang tuanya kecewa. Gadis itu mengangguk tanda mengiyakan membuat kedua orang tua nya tersenyum lebar lalu memeluk tubuh gretta ." Makasih ya sayang " ucap meygina memeluk gretta .

" Gapapa, ini demi mama dan papa " batin nya .

" Bagus kalo gitu kita adain pertunangan resmi minggu depan "

" Enga"

Keduanya kembali menoleh ke arah gretta. " Apa yang engga? " Tanya meygina.

" Ah enga, maksud gretta papa kan blum sembuh jadi nanti aja nunggu papa boleh pulang baru rencanain pertunangan. "

" Papa gapapa, papa udah bisa pulang kok sore, iyakan mam? " Tanya dimas pada istrinya.

Meygina menoleh mendapati sang suami yang sedang menaik naikan alis nya" Betul, " Ucap nya menoleh ke arah gretta " papa mu sudah boleh pulang sore, dia gapapa kok. " Ujar nya lagi.

Gretta melirik keduanya dengan sangat teliti" Bener? "

" Bener" Ucap keduanya berbarengan.

my name is gretta . Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang