bab 6. musuh bubuyutan

107 81 35
                                    

Sedari kejadian tadi langkah masuk gretta di iringi tatapan sinis di setiap penjuru kelas, dengan ocehan meli yang terus bertanya, ada hubungan apa anatara gretta dengan pria bahkan anak kecil tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedari kejadian tadi langkah masuk gretta di iringi tatapan sinis di setiap penjuru kelas, dengan ocehan meli yang terus bertanya, ada hubungan apa anatara gretta dengan pria bahkan anak kecil tadi . Hal ini sudah dia duga sedari tadi, karna dia tau persis lingkungan kuliah nyanya, apalagi teman satu satu nya itu.

"GRETTA!! " prustasi meli .

Suara pekikan meli kembali membuat tatapan seisi kelas terlihat kesal pada mereka ber dua , gretta memutar malas bola matanya , kali ini kesabaran nya bisa bisa habis akibat melli yang membuat nya kembali menjadi sorotan mata penuh kebencian dari semua orang.

" Dieum dulu bangst. lo gak liat dari tadi orang lain natap kita tajam gitu. " Omel nya pelan, bukan merasa bersalah, meli terkekeh malu menelisik tatapan orang yang memang seperti orang yang tidak suka.

Mereka tidak menghiraukan tatapan aneh dari semua orang, dan memilih melanjutkan langkah nya dengan mendudukan diri di meja ujung bangku kuliah nya.

"Sekarang jelasin ke gue plis. " Ujar meli ketika kedua nya sudh berada di meja.

"Jelasin apa? "

" Pertama, jelasin sama gue Anak kecil itu siapa? " Tanya meli

" Itu yang waktu itu lo -"

Brak!!

Belum sempat selesai berbicara keduanya di kaget kan oleh gebrakan meja yang mendadak. Disana terlihat lah bebby dengan kedua babu nya, sabina dan sabrina kedua kembaran yang selalu membuntuti bebby.

Gretta dan bebby telah menjadi musuh bebuyutan sedari sma, karna peringkat yang selalu bergilir antara keduanya dan perihal pria yang pernah menjadi mantan kekasih keduanya, membuat mereka tidak pernah akur sedikit pun.

Meli mendengus kesal ke arah beby yang datang dengan tidak sopan " Dia lagi. " Batin nya .

"Kali ini apa lagi?" Batin gretta malas harus selu menghadapi wanita di depannya

"Ada hubungan apa lo sama ceo sampus kita? "Ujar bebby to the point menampilkan tatapan musuh kepada dua wanita di depan nya.

Gretta di buat binggung oleh maksud nya " Siapa ? "

" Ck sialan, lo mau pura pura bego? " Geram nya.

" Heh, disini lo yang bego. Gue gak tau siapa ceo kampus ini, dan lo tanya hubungan gue sama dia apa? Gue gak tau siapa yang lo maksud. jadi, mening lo pergi sebelum kesabaran gue habis. " Ujar gretta menaikan nada bicara nya.

" LO! " Bentak bebby seraya menunjuk keberadaan gretta.

" Apa?. kalo lo mau nyari gara gara sama gue, sorry gue belum minat."

" Berani banget lo gitu sama bebby kita. " Ucap Sabrina membela.

Melli berdiri dengan lantang "kenapa sahabat gue harus takut sama dia? " Kali ini melli yang menjawab dengan sedikit emosi.

Gretta menghela napas panjang, ia berdiri dan sedikit mengeser ke arah melli yang berhadapan langsung dengan bebby, membuat kedua mata saling membenci berhadapan " Gue lagi gak mau berurusan sama lo. " Tekan nya,

Bebby tersenyum miring dengan ucapan gretta , gadis itu melangkah satu langkah semakin mendekat ke arah grettta " Gue ingetin untuk jauhi ceo kita, kalo lo gak mau berurusan sama gue bitch. " Bisik nya sebelum melengang pergi kembali ke meja nya yang paling depan di ikuti oleh ke 2 teman nya.

Gretta mendengus kesal. ia lantas kembali mendudukan tubuh nya di kursi tempat duduknya.

Melli  melihat jelasperubahan wajah lelah dari sahabat nya itu, gretta yang dengan langsung menundukan wajah nya dengan lipatan kedua tangan " Gret, are you okey? " Tanya meli memegang sebelah pundak gretta.

Gadis itu mengerejap , dirinya mengangkat wajah menatap meli " Heum , gue baik baik aja " Ujar nya lalu kembali menengelamkan wajah nya di atas meja.

Sudah 5 menit keduanya duduk dengan wajah menunduk di atas meja kuliah tanpa ada pembelajaran sedikit pun , hanya suara bising dari semua maha siswa mengisi kesepian kelas.

Drt drt.

Tiba tiba ponsel nya berdering menganggu gretta, gadis itu mengangkat wajah nya lalu merongoh handphone di dalam saku.

Matanya membelalak ketika pangilan masuk dari seseorang yang tak asing bagi nya nama yang tertera CALON MAJIKAN tak lain tak bukan adalah xeon danuartha . Dengan ragu, ia segera mengeser layar dan langsung terhubung ke dalam pangilan.

" Huaaaa mama huaaaa " Suara tangisan kencang membuat gretta terpekik kaget,sontak berdiri .terdengar jelas begitu kencang suara tangis saat benda pipih itu di dekat kan dengan telinganya.

" Astaga, kenapa gret " Ujar melli ketika dirinya ikut kaget dengan gebrakan gretta yang tiba tiba.

Gadis itu mengulum senyum nya " E-enga, gue mau ke luar dulu " Ucap nya lalu melengang pergi menjauh keluar kelas.

Gretta melirik benda pipih di tangan nya ternyata pangilan itu masi tersambung, belum sempat di dekat kan ke telinga lagi lagi terdengar suara tangisan kencang dari sebrang.

Dia menghela napas kasar sebelum akhirnya mendekatkan handphone ke telinganya. " Berhentilah menangis angela " Suara lantang pria dari sebrang.

" Huaaa papa, anyela mau ke mama huaaa "

Pip.

Belum sempat berbicara pangilan dimatikan dari sebrang membuat gretta mengigit bibir bawah nya saking kesal nya dengan drama yang membuat hari ini begitu lelah.

" Orang sedeng " Prustasi nya.

Ting

Satu pesan masuk dari ponsel gretta kembali mengalihkan perhatian nya.

Calon majikan.

"Datang ke ruangan gue di lt 5, angela nangis terus pengen ke lo, gue tunggu 5menit dari skrng kalo enga ,gue akan maksa lo kerja d gue tanpa seper tujuan lo."

" Tcih! , sialan, pemaksaan " Desis nya setelah membaca pesan masuk dari xeon yang begitu menguji emosi nya. Mana bisa dia harus kerja di paksa begitu.

Gretta segera masuk dan langsung menarik tas milik nya dari kursi kuliah.

Meli yang hanya terdiam tentu merasa heran , tidak seperti biasanya teman nya ini terburu buru .

" Mau kemana, tumben buru buru banget? " Tanya nya pada gretta.

" Gue ada urusan " Singkat nya lalu melengang lari menjauh.

Gadis itu terus berlari menaiki tangga , kampus itu memang memiliki lift, namun dengan waktu 5  menit tidak akan sempat jika mengunakan lift . Dia memikirkan konsekuensi yang akan dirinya terima . dari pada terus terjebak oleh pria rese itu , jadi dia memutuskan untuk membuat dirinya lelah di hari ini ,Niat nya memang bekerja untuk menghilangkan gabut bukan malah terjebak di situasi seperti ini.

my name is gretta . Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang