Delapan Belas

3.8K 645 30
                                    

that is me ⬆
Before you read: Harry (Harry Styles). Harry* (Harry adek tiri) lol ok enjoy peeps

Aku membenarkan posisi kacamata yang kukenakan selagi memandangi lintasan udara dari dalam gate. Hari ini aku akan pulang ke Oregon untuk menjaga Harry* selama seminggu kedepan. Karena aku tidak akan berada di New York selama seminggu ini maka aku memberikan kunci cadangan apartemenku pada Louis agar dia bisa menghemat sejumlah uang ketimbang menginap di motel dekat universitasnya.

Ketika layar diatas pintu gate menyatakan pesawatku akan boarding dalam beberapa menit, aku langsung berdiri dan menggeret koper sebelum mengantri bersama penumpang lainnya.

Dijalan menuju pesawat aku mematikan ponsel dan mengenakan jaketku, entah mengapa tiap kali berpergian menggunakan pesawat aku selalu kedinginan.

"Permisi, bisa tolong tunjukkan boarding passnya?" tanya pramugari yang menyambut diujung tangga pesawat. Tanpa berkata apa-apa aku menunjukkan selembar kertas dan ia mengangguk.

"Terimakasih, silakan."

Seorang pramugari lainnya menghampiriku dan membantu menaikkan koperku dibagasi atas.

"Terimak--"

"Karlie!"

Aku menoleh ketika mendengar namaku dipanggil. Mataku melebar dan dengan cepat aku menghampirinya walaupun harus berdesak-desakkan dengan penumpang yang baru masuk.

"Edward! Mengapa kita selalu bertemu dipesawat?" gurauku sambil memeluknya. Ia tertawa kecil dan menaikkan tasnya ke bagasi.

"Kau kembali ke Oregon?" tanyanya.

"Hanya untuk seminggu. Kau sendiri?" tanyaku sambil memepetkan tubuh ke deretan kursi agar tidak menghalangi jalan.

"Aku mengunjungi orang tuaku. Kau duduk dimana?" tanyanya. Aku menunjuk ke sebelah kiri, dua deret lebih maju dari kursi Edward.

"Sayang sekali kita tidak duduk bersebelahan seperti dulu,"

Aku mengangguk setuju dan menoleh ke kursiku lagi, "Aku lebih baik kembali ke kursiku sekarang. Turun bersama setelah mendarat?" tawarku. Edward mengangguk setuju dan aku berbalik meninggalkannya.

****

Edward dan aku berjalan menuju bagian kedatangan sambil mengobrol, sesekali ia menawarkan untuk membawakan koperku kendati aku sudah menolak berulang kali.

"Apa kau dijemput?" tanyanya. Aku mengangguk dan membaca pesan yang barusan dikirim ayahku.

Kami sudah di bandara. Apa kau sudah keluar?

Aku tidak membalas pesannya melainkan mengajak Edward menemui keluargaku yang sudah menunggu didepan. Aku tahu ayahku akan terkejut melihat Edward namun memang itu maksudku.

Begitu pintu kaca otomatis terbuka aku langsung tersenyum melihat ayahku yang melambai-lambaikan tangan tetapi langsung tertegun setelah melihat Edward yang berjalan dibelakangku.

"Karlie!" teriak Harry* dan aku langsung menunduk untuk memeluknya.

"Karlie, kami merindukanmu." kata Sarah saat aku berganti memeluknya.

"Uh, kenalkan ini temanku, Edward." aku menunjuk pada Edward yang dengan sopan menjabat tangan Sarah dan ayahku.

"Bukan Harry?" bisik ayahku. Harry* menoleh ketika mendengar namanya disebut-- walaupun bukan dia yang dimaksud.

Aku menggeleng pada ayahku dan berbalik pada Edward, "Aku akan pulang sekarang, kau perlu tumpangan?"

"Tidak, aku akan naik taksi saja."

Here We Go Again (Sequel to Gone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang