23

169 24 11
                                    

Don't forget to vote, comments and follow

.

.

.

.

.

"Hyunjin! Cepetan!"

Yang diteriaki justru nampak santai saja. Tampak sengaja menunda waktu. Jisung menggeram kesal melihat Hyunjin yang sempat mencomot satu buah apel di dapur.

"Lo niat nganter nggak sih? Kalau nggak biarin gue nyari taksi!" Resah Jisung frustasi. Mereka ada kelas dalam kurun waktu setengah jam lagi. Tapi Hyunjin malah berlama-lama.

"Sabar, Mbul... Itu kampus nggak bakal pindah ke dunia paralel kok."

Dengan sepotong apel ditangan kirinya kini Hyunjin lah yang menyeret Jisung agar segera turun ke basement dan masuk kedalam mobil.

Dalam heningnya mobil, Jisung melirik Hyunjin. Ada suatu hal yang ingin ditanyakan nya perihal semalam. Tapi ada gengsi yang sedikit menutupinya.

"Mau ngomong apa Lo?" Celetuk Hyunjin tanpa mengalihkan perhatiannya sama sekali dari jalanan didepan.

Jisung malah terdiam. Ini temannya satu walau kadang ngeselin tapi tingkat kepekaan nya nggak perlu diragukan lagi.

"Lo semalem masuk kamar jam berapa?" Tanya Jisung akhirnya.

"Tengah malam kayaknya. Gue ngobrol dulu sama kak Chan."

Jisung mengangguk-anggukkan kepala saja. Belum sempat membuka mulutnya kembali, Hyunjin sudah terlebih dahulu berucap.

"Kak Minho pulang nggak lama setelah Lo masuk kamar."

"Apaan? Gua nggak mau tahu juga."

"Terus kenapa reaksi Lo gitu?"

Jisung bungkam. Tak tahu mau membalas apa. Memang sepertinya dia tidak bisa menyembunyikan apapun dari Hyunjin.

"Ck! Iya deh! Terus, dia gak ngomong apa-apa lagi gitu??"

Hyunjin sedikit terkekeh. Tadi aja sok mau Denial. Disinggung dikit langsung nyerah kan.

"Dia cuma nyuruh nemenin Lo doang sih."

"Udah? Gitu doang??"

"Berharap apa Lo, Mbul? Hubungan aja belum jelas. Apalagi kemarin dia lebih milih nganterin orang lain ketimbang Lo." Sahut Hyunjin.

Benar juga. Mengingat kejadian kemarin seketika membuat mood Jisung turun. Dirinya tak lagi membuka mulut. Mengundang lirikan dari Hyunjin yang kemudian hanya mengangkat bahu cuek. Yang dikatakannya barusan hanyalah fakta.

♥️❤️♥️

Waktu makan siang. Hyunjin dan Jisung yang sudah berencana menyusul Wooyoung yang hilang kabar sejak kejadian semalam harus tertunda. Chan mengirimi pesan ke Hyunjin untuk mengajak Jisung makan siang bersama dengan teman-temannya.

"Lo mau nggak, Mbul?"

"Hmm... Boleh lah. Lagian si Felix juga gak bisa ikut kita." Tutur Jisung.

Keluar kelas, Hyunjin dan Jisung sedikit berbincang serius. Masalah satu teman mereka yang tengah tak ada kabar.

"Wooyoung gimana yah? Gue khawatir sama dia." Iris Jisung menunjukkan sendunya. Dia tak sempat bertemu Wooyoung lagi semalam.

1# Kating Rese | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang