Dipersembahkan oleh :
..
Hinata menatap kopi dan cinnamon roll yang tersaji di atas meja kerjanya dengan tatapan datar sebelum melirik singkat kearah pria yang duduk disampingnya. Sosok yang Hinata yakin sebagai pelaku yang menaruh hal semacam itu dimeja kerjanya akhir-akhir ini.Hinata tidak mengerti dengan apa yang terjadi dengan Sasuke, tapi satu hal yang pasti pria itu mulai bersikap aneh semenjak kejadian terakhir kali.
Ya, Hinata akui Sasuke itu memang aneh, tapi aneh kali ini sangat berbeda. Sasuke mulai bersikap manis walaupun masih sangat menyebalkan. Dan juga mulai bersikap perhatian dan penurut walau terkadang juga masih sedikit membangkang.
"Jangan salah sangka, aku hanya ingin berterima kasih kepadamu karena kau telah sabar dalam membimbingku dua bulan belakangan ini." Sasuke berseru santai sebelum Hinata membuka mulutnya
Ya, Sasuke tidak sepenuhnya berbohong saat mengatakan itu karena kini masa magangnya bersama dengan Hinata hanya tersisa satu bulan lagi.
Dan sebagai anak magang yang tau diri Sasuke sedikit menunjukkan rasa terima kasihnya dengan membeli makanan manis dan kopi setiap pagi untuk Hinata. Yah, walaupun Sasuke akui bahwa dibalik itu ia sedikit menaruh niat lain yang untuk saat ini hanya boleh diketahui oleh Sasuke saja.
"Baiklah, kalau begitu terimakasih."
Sasuke tersenyum mengibaskan tangannya pelan "Ya, kau tidak perlu berterima–"
"Dan lain kali jangan pernah lakukan hal ini lagi karena orang-orang akan berpikir jika kau menyukaiku, dan aku tidak ingin terlibat dalam rumor murahan seperti itu saat berkerja!" Potong Hinata cepat dengan suara tegasnya berhasil membuat Sasuke yang mendengarnya hanya dapat membola lebar dengan mulut yang terbuka
Tunggu dulu, apa Sasuke tidak salah dengar?
Bisa-bisanya seseorang seperti Hyuga Hinata mengatakan hal-hal bodoh seperti itu. Menyukai Hinata? Yang benar saja!
Ya, memang Sasuke akui jika akhir-akhir ini ia mulai menaruh minat terhadap Hinata. Tapi ayolah itu hanya perasaan tertarik sesaat dan Sasuke yakin akan hal itu. Dan jelas saja perasaan tertarik Sasuke kepada Hinata belum bisa dikatakan sebagai menyukai. Itu berbeda! Ingat, itu berbeda!
Karena jika boleh jujur, kalau memang Sasuke berniat untuk menyukai Hinata maka sebelum itu Sasuke ingin Hinata menjadi orang pertama yang jatuh kedalam pesonanya dan bukan Sasuke.
Dan juga apa maksud Hinata tadi dengan wanita itu tidak ingin terjebak dalam sebuah rumor bersamanya? Apa wajah Sasuke terlalu jelek hingga Hinata takut seperti itu?
Sungguh, memikirkannya saja berhasil membuat Sasuke kesal setengah mati.
Mendengus sebal Sasuke menatap Hinata dengan tatapan tidak terima "Cih, memangnya siapa yang menyukai wanita kolot sepertimu. Jangan berbesar kepala karena aku baik kepadamu dasar cebol." Sungut Sasuke
Dan kali ini giliran Hinata yang melototkan matanya, seumur hidup ini adalah kali pertama ada orang yang berani mengejek tentang tinggi badannya.
Memang benar sekali menyebalkan maka akan selalu menyebalkan. Dan Hinata hampir saja termakan tipuan halus dari perkutut bodoh ini karena sikap baiknya yang sejujurnya sangat tidak baik untuk kondisi jantung Hinata.
"Kau?!"
"Apa? Aku mengatakan hal yang jujur cebol." Ledek Sasuke
Hinata merasa urat-urat disekitar lehernya timbul, menahan emosi dengan sekuat tenaga karena setengah jam setelah ini ia akan mengadakan meeting penting bersama dengan para kepala divisi serta sang CEO, Uchiha Itachi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Romance🌸
FanficHinata tidak menyangka. ditengah kehidupannya yang sibuk, pusing, dan bergelimang banyak masalah dikantor, Hinata malah diberi tugas berat dimana dia di suruh untuk membimbing anak magang misterius seperti Sasuke. anak magang yang mampu membuat ke...