Bab 1. LELAH

81 8 3
                                    



PANDUAN MEMBACA:

" BLA BLA BLA " (sebuah percakapan)

" BLA BLA BLA " (sebuah percakapan dalam hati)

" BLA BLA BLA " (sebuah percakapan dengan emosi)

" BLA BLA BLA " (bahasa asing)

' BLA BLA BLA ' (sebuah kutipan/pantauan khusus)

' BLA BLA BLA ' (sebuah quotes)

' DUAARR!! ' ( sebuah SFX)

[NOTE:] (Note dari penulis)

(Play music:) (sebuah backsound)




Jakarta, 12 Juni 2023, 16:15 WIB

Sore Jakarta, telah menjadi momok tersendiri bagi para pekerja yang telah lelah setelah seharian mencari nafkah, pikiran mereka kini hanya ingin segera pulang ke rumah hanya untuk sekedar rebah. Namun tidak mudah untuk menggapai sebuah mimpi yang sangat sederhana itu.

Macet!

Ya! Kota metropolis dan kemacetan adalah saudara kandung!. Saat ini, adalah momen yang tepat untuk menguji tingkat kesabaran setiap orang. Segala emosi sedang tumpah ruah di setiap ruas jalanan Ibu Kota. Segala jenis caci maki dari segala diksi, mengalir bebas membasahi pemerintah yang dinilai gagal dalam menata kota. Di sisi lain, mereka menolak sadar bahwa mereka juga menjadi penyebab atas kemacetan ini.

Ini adalah contoh nyata dari sebuah egoisme antara masyarakat dan pemerintah. Saling menyalahkan satu sama lain, tanpa keduanya sadari bahwa mereka sama-sama gagal dalam berpikir.

"....."

" Alhamdulillaaaahhh ". Ucap syukur seseorang.

Itu adalah Fatih yang baru selesai memarkirkan sepeda Scoopynya setelah perjuangannya melawan kemacetan selama lebih dari satu jam, dari kampusnya – UI – menuju kediamannya – gedung ARTO. Ia menyimpan kendaraannya itu di basement terdalam gedung ARTO yang menjadi garasi pribadinya, tempat Ia dan saudara-saudaranya menyimpan seluruh koleksi kendaraan mewahnya.

Scoopy berwarna putih keluaran 2010 itu terparkir rapi di antara koleksi sepeda motor 1000 cc nya, terlihat sangat kontras dan sangat tidak eyecatching. Sepeda itu adalah kendaraan setianya sejak sekitar dua tahun lalu atau sejak Ia menjadi MaBa S2 di UI. Bukan Ia kekurangan uang untuk membeli kendaraan yang lebih mewah, Ia memilih kendaraan itu dengan tujuan tertentu. Tidak habis lima jari yang mengetahui identitas Fatih yang sebenarnya di kampusnya, contohnya adalah Putri, sahabatnya sekaligus Putri bungsu Pak CT yang mengetahui identitas Fatih sesungguhnya.

Tampilan Fatih saat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Ia adalah orang besar, bagaimana tidak!? Ransel yang Ia gendong saat ini adalah ransel ASUS hadiah pembelian laptopnya, kemeja flanel abu-abu, kaos hitam polos, celana jeans, dan sepatu vans buluk. Penampilannya saat ini bahkan tidak mencerminkan seorang yang seharusnya sudah menempuh pendidikan S2.

Fatih berjalan gontai ke arah lift miliknya, lift pribadi yang memiliki akses ke seluruh lantai di gedung itu, tentu saja ke kediamannya yang berada di lantai 98.

" Ya Allaaaahh, capek banget!!! Belum tiduuuurrr!!! Tugas artikel numpuk!!! Dosen badjingan gonta-ganti jadwal!!! Untung sepuh! Mudaan dikit Gue slengkat palanya! ". Keluh Fatih dalam batinnya yang lelah.

Fatih adalah seorang jenius, tugas artikel yang menumpuk bukanlah tantangan baginya, Ia bisa menyelesaikannya dalam dua malam. Namun pertemuannya malam itu benar-benar membuat moodnya rusak hingga hari ini. Ia benar-benar membutuhkan re-charge energy untuk memperbaiki kualitas moodnya.

THE GODFATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang