Bab 1. Lantai 97

77 8 4
                                    

PANDUAN MEMBACA:

" BLA BLA BLA " (sebuah percakapan)

' BLA BLA BLA ' (sebuah percakapan dalam hati)

" BLA BLA BLA " (sebuah percakapan dengan emosi)

" BLA BLA BLA " (bahasa asing)

' BLA BLA BLA ' (sebuah kutipan/pantauan khusus)

' BLA BLA BLA ' (sebuah quotes)

' DUAARR!! ' ( sebuah SFX)

[NOTE:] (Note dari penulis)

(Play music:) (sebuah backsound)




Jakarta. 13 Juni 2024. 09.30 WIB.

Sinar mentari yang hangat telah kembali menyinari Kota Jakarta yang sibuk. Kemacetan dan riuh suara klakson yang saling bersahutan adalah ciri khas dari Kota tersibuk di negeri ini. Kesibukan dapat terlihat di mana-mana, tak terkecuali di gedung ARTO, tempat di mana ribuan pekerja mencari nafkah. Para pekerja yang sedang fokus pada pekerjaannya masing-masing, hilang dalam keterasingan dan ambisi pribadi, adalah pemandangan yang lumrah di gedung ini, bahkan pemimpin tertinggi mereka.

Fatih yang saat ini berada dalam ruang kerjanya sedang bergelut dengan setumpuk dokumen yang menggunung, terasing dari peradaban, tenggelam dalam monolog dan spekulasi yang mengalir liar dalam otaknya. Keterasingan Fatih semakin didukung oleh ruangannya yang temaram, Ia melarang setiap bercak cahaya hangat sang surya untuk sekedar singgah di ruangannya.

Ia tidak tidur semalaman, bekerja bagai orang gila! Itu dapat terlihat dari bajunya masih tetap sama sejak melakukan meeting dadakan semalam. Fatih saat ini mengenakan kemeja putih polos lengan panjang yang Ia gulung sampai lengan, memperlihatkan rimbun tato yang menghiasi lengannya, dasi dan rambutnya yang acak-acakan, tiga asbak yang penuh dengan puntung rokok yang menggunung dan entah sudah berapa gelas kopi yang Ia habiskan.

Otaknya saat ini sedang di penuhi oleh aliran data dan angka yang bersumber dari tiga monitor yang terletak di sebelah kanannya, itu adalah PC terminal Bloomberg pribadi miliknya. Menganalisis setiap pergerakan grafik yang bergolak di setiap pasar modal dan pasar kripto, membaca setiap laporan keuangan dan prospektus, belum lagi Ia harus menyelesaikan tugas artikelnya sebagai Mahasiswa S2 yang harus Ia submit sore ini, membuat otaknya benar-benar ingin meledak. Bahkan orang jenius sepertinya butuh istirahat bukan?.

" Hmmm... sepertinya The FED masih akan menahan suku bunganya sampai tahun depan, mengingat mereka sedang melakukan pemulihan diri dari resesi. Gejolak Timur Tengah juga sedang melandai dan Uncel P juga masih dalam mode bertahan untuk persiapan sebelum melanjutkan penaklukannya ke Kyiv, sepertinya sampai tiga bulan ke depan Eropa masih akan cukup tenang ".

" Dengan keadaan tenang seperti sekarang, NASDAQ, S&P 500, IHSG, NIKKEI dan Indeks SHANGHAI, sepertinya menunjukkan respons yang positif. Apalagi sekarang Bitcoin akan memasuki periode halfing. Hmmmm??? ".

" Oke!!! Saatnya untuk merampok!!! ". Ujarnya setelah menyelesaikan analisisnya.

Fatih memiliki kemampuan deduksi-induksi dan kemampuan induksi-deduksi yang mengagumkan, seorang analisator ahli strategi ulung! Hal ini juga didukung dengan IQ 190 nya serta berkah sekaligus kutukan yang Ia miliki, ' Perfect Memory '. Membuat namanya dikenal dalam Dunia Keuangan sebagai ' The Man From Future ' karena tingkat akurasi prediksinya yang tinggi.

[NOTE: Perfect Memory/ Photgraphic Memory adalah sebuah Syndrom Hyperthymesia atau juga dikenal dengan Highly Superior Autobiographical Memory (HSAM) karenanya Fatih mampu untuk mengingat setiap hal yang Ia lihat dan yang terjadi dalam hidupnya dengan sangat detail, termasuk setiap tragedi/ memori buruk yang Ia alami, karena secara naluriah, otak akan otomatis menghapus setiap memori buruk sebagai bentuk pertahanan diri agar mental orang tersebut tidak terganggu. Namun Fatih tak memiliki sistem itu, kemampuan ini adalah berkah sekaligus kutukan baginya ]

THE GODFATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang