10

4.9K 89 2
                                    

Tugas kuliah bikin capek.

                     ++++++++++

Lanesa sedang menikmati jus alpukat di tangannya. Sementara tangan kirinya setia mengelus kepala Raydan yang tertidur di pangkuannya. Tumben sekali lelaki itu membiarkan Lanesa tenang tanpa minta nen sebelum tidur.

" Huh, gak ada yang bagus "

Keluh Lanesa setelah beberapa kali mengganti channel TV dengan remot yang dia pegang. Mau nonton drakor tapi laptopnya jauh di meja sana. Sedangkan tangannya hanya mampu menjangkau nakas samping ranjang.

Lanesa meletakkan gelas jus yang sudah habis di atas nakas. Kakinya yang berselonjor sejak tadi sudah mulai kesemutan. Tapi ia juga tak tega kalau harus membangunkan Raydan yang tampak sangat pulas.

Tangan kirinya bergerak menyentuh dada bidang Raydan tangan kanannya terus mengelus kepala Raydan. Lanesa menundukkan kepalanya, bibirnya meraih kening Raydan untuk dia kecup lama sekali di sana.

Ketika jarinya sampai di hidung mancung dan rahang tegas Raydan, Lanesa mulai tergoda ia sangat mengagumi paras yang begitu tampan di hadapannya.

Ibu jari lanesa bergerak mengusap bibir bawah Raydan. Memang dasarnya Lanesa suka khilaf melihat wajah tampan Raydan. Tanpa pikir panjang ia langsung melabuhkan banyak ciuman di wajah yang sedang tertidur pulas itu.

Dan ternyata Raiden mulai terusik dalam tidurnya alisnya mengernyit sebelum ia membuka mata sepenuhnya.

" Nes "

Gumamnya lalu menangkap tangan Lanesa yang sejak tadi hinggap di dari bidangnya.

" Iih Ray bangun maaf ya Ray, tidur lagi gih "

Mata Raydan mengerjap ngerjap lucu, ia memeluk tangan Lanesa lalu berucap dengan sangat manja.

" Mau nen "

Lanesa tersenyum tiba-tiba saja ia ingin sekali menggoda Raydan yang baru bangun tidur. wajah tampan yang polos dengan tatapan masih mengantuk itu sungguh menarik minatnya untuk sedikit berbuat jahil.

" Nen nya habis Ray "

Ucap Lanesa dengan memasang wajah sok sedih. Ia kira Raydan akan menangis karena mood laki-laki itu pasti belum sepenuhnya tertata dengan baik karena nyawanya belum kumpul.

Tapi dugaannya salah karena yang raider lakukan berikutnya justru menepuk dadanya dengan keras.

Puk !

Puk !

Raydan memukul kedua bagian itu bergantian yang tepat berada di atas wajahnya.

" Aww Ray "

" Itu masih ada Nenes bohong ya sama Ray "

Entahlah Lanesa a harus tertawa atau marah dengan cara tak terduga Rai yang mengecek keadaan nen nya.

" Kan di pegang pelan pelan aja bisa Ray, gak usah di pukul gitu "

Lanesa mengusap dadanya yang sedikit sakit. Semenjak memberi nen pada Raydan bagian itu juga jadi lebih sensitif.

" Nanti kalo Ray pegang pelan pelan Nenes ah ah terus kayak waktu itu "

Lanesa melotot lebar mendengar jawaban jujur Raydan. Kira kira Raydan tau gak yaa kosakata 'des*h' ?

Sepertinya mengajari hal hal yang layaknya di ketahui oleh orang dewasa pada umumnya kepada Raydan tidak ada salahnya. Agar Raydan ini juga mengerti, jangan sampai ada wanita lain yang memanfaatkan ketampanan Raydan seperti dirinya.

" Yang itu namanya d*sah Ray "

" Des*h? "

Tanya Raydan, ternyata benar kan, Raydan tidak tau kosakata itu.

Si manja milik Lanesa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang