Induksi yang disuntikan oleh Mark berperngaruh, Jeno merasakan bayi nya semakin mendesak ke jalue lahir mereka, ia berusaha untuk tidak mengejan karena ketuban nya belum pecah. Mark memeriksa pembukaan Jeno, Mark memindahkan ranjang khusus untuk melahirkan, ia tak tega melihat Jeno yang harus menekuk kakinya agar bisa mengangkang, namun Mark sengaja memposisikan ranjang itu agar dapat terlihat dengan jelas oleh Jaemin.
"Ka-hh"
"Tenang, pembukaan nya sudah lengkap, kita tinggal tunggu ketuban kamu pecah."
Mark mengusap pelan perut Jeno, Jeno sudah tidak mengenakan sehelai benang pun, hanya kain putih yang menutup bagian kakinya saja. Perut besar Jeno semakin turun, Mark mengurut pelan perut Jeno agar gelombang kontraksi yang dirasakan Jeno semakin intens dan kuat.
Pyar
Ketuban Jeno pecah, namun Mark langsung melarang Jeno untuk mengejan.
"Tahan dulu"
"Akhh a-apa ka-khh"
Mark menjepitkan penjepit niple pada kedua niple Jeno.
"anghh"
"Mengejan"
"ANGHHH MHHHHH"
"enghhhhh"
"Su-sahhh mhhh nghhhh"
Mark mendorong pelan perut Jeno ke arah bawah.
"K-AHHH SA-KITHHH MHH"
Mark semakin menekan nya, dan berhasil membuat kepala bayi Jeno crowning.
Plop
"tarik napas"
"NGHHHH MHHHH AY-OHHH KEL-UARHHH MHHHHH"
"NGHHHH AKHHH"
Oek oek oek
Bayi pertama Jeno lahir, bayi nya tidak besar membuat proses persalinan nya mudah. Mark memerintahkan asisten nya untuk membersihkan keponakan pertama nya, Jeno mulai merasakan kontraksi kembali.
"Push"
"ENGHHHHH AKHHHH"
"EMHHHH ENGHHHHH"
"AKHHHH MHHHHH"
Plop
Mark mengusap perut Jeno, Jeno terlihat sudah hampir kehilangan tenaga nya untuk mengejan, Mark merasakan senang menyaksikan persalinan yang seperti nya menyiksa adik nya, pemikiran gila muncul dalam otaknya.
"KAHHHH JA-NGANHHHH"
Oek oek oek
Mark mendorong paksa perut Jeno ke bawah, dengan sekali ejanan bayi ke dua Jeno lahir, bahkan bayi ke tiga Jeno ikut crowning.
"Ayo sekali lagi"
"AKHHJH JAN-NGANHHHH MHHHH SU-DAHHHH"
Oek oek oek
Tindakan Mark membuat Jeno pingsan, perut Jeno masih mengembung karena plasenta ketiga bayi nya belum dikeluarkan, Mark menekan paksa perut Jeno untuk mengeluarkan plasenta dan berhasil. Sebelum memindahkan Jeno ke kasur kembali, Mark menyuntikan penyubur asi.
. . . .
Jeno sudah siuman dari pingsan nya, begitupun dengan Jaemin, Jeno menghampiri Jaemin yang terbaring tak bisa berkutik, Jaemin sudah tak berpakaian hanya ada kain putih yang cukup transaparan menutup area dada dan kemaluan nya saja, sedangkan perut besar nya terekspos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg
RastgeleKarakter dalam cerita tidak ada sangkut paut dengan tokoh dalam kehidupan sesungguhnya.