Awal Mula

115 7 0
                                    

Di sebuah kota kecil yang masih kental dengan budaya konservatif dan keyakinan homofobia, hidup dua pemuda yang saling mencintai secara diam-diam, Donghyuck dan Jeno. Donghyuck, seorang pemuda yang berjiwa kuat dan tegas, telah menjalin hubungan dengan Jeno, pria lembut yang selalu penuh kasih dan perhatian. Meskipun mereka tahu bahwa cinta mereka tidak akan diterima oleh masyarakat sekitar, mereka tetap bertahan, berusaha menjalani hidup mereka dengan penuh cinta dan kebahagiaan.

Hari-hari berlalu dengan tenang, meskipun bayang-bayang ancaman selalu mengintai. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil di pinggiran kota, jauh dari pandangan orang-orang yang mungkin akan menghakimi. Namun, kehidupan mereka berubah ketika Jeno mulai merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Ia sering merasa mual di pagi hari, merasa lelah tanpa alasan yang jelas, dan tubuhnya mulai mengalami perubahan.

Donghyuck yang perhatian mulai merasa khawatir dengan keadaan Jeno. Suatu hari, mereka memutuskan untuk menemui seorang herbalis tua yang tinggal jauh di dalam hutan, seorang yang dikenal sering membantu orang-orang dengan penyakit yang aneh. Setelah pemeriksaan panjang, herbalis tersebut memberikan kabar yang mengejutkan: Jeno hamil.

Jeno dan Donghyuck terkejut dengan kabar tersebut. Bagaimana mungkin? Jeno adalah seorang laki-laki, dan tidak ada satu pun pengetahuan atau kepercayaan yang mereka tahu yang menyebutkan bahwa seorang laki-laki bisa hamil. Herbalis itu tersenyum tipis dan berkata, "Ada banyak hal di dunia ini yang tidak kita pahami. Cinta adalah salah satunya. Mungkin cinta kalian begitu kuat hingga melampaui batasan yang selama ini kita anggap mutlak."

Kabar kehamilan Jeno menjadi tantangan baru bagi mereka. Mereka tahu, jika orang-orang di kota kecil itu mengetahui bahwa seorang laki-laki hamil, apalagi dalam hubungan sesama jenis, mereka akan menghadapi ancaman yang lebih besar dari sekedar kebencian. Maka, mereka memutuskan untuk menjaga rahasia ini dengan sebaik-baiknya, berusaha tetap berbaur namun tidak terlalu mencolok.

Namun, perut Jeno yang semakin membesar tidak bisa disembunyikan selamanya. Suatu ketika, saat mereka sedang berjalan di pasar, seseorang melihat perubahan pada tubuh Jeno. Gosip mulai menyebar, dan dalam waktu singkat, seluruh kota mulai mencurigai mereka. Kehidupan mereka yang sudah sulit kini menjadi semakin berat. Mereka harus menghadapi tatapan sinis, ejekan, dan bahkan ancaman kekerasan dari orang-orang yang merasa bahwa kehadiran mereka adalah ancaman terhadap nilai-nilai kota itu.

Di tengah ancaman yang semakin meningkat, Jeno dan Donghyuck tetap saling mendukung. Mereka yakin bahwa cinta mereka lebih kuat dari kebencian yang ada di sekeliling mereka. Saat hari kelahiran semakin dekat, mereka memutuskan untuk pergi dari kota itu dan mencari tempat yang lebih aman untuk membesarkan anak mereka.

Dengan tekad yang kuat, Donghyuck dan Jeno pergi ditengah malam, meninggalkan rumah kecil mereka di belakang, membawa harapan baru di dalam perut Jeno. Meskipun mereka tidak tahu ke mana mereka akan pergi, mereka tahu satu hal pasti: mereka akan melindungi cinta mereka dan anak yang akan lahir, apa pun yang terjadi. Karena di dunia yang penuh dengan kebencian, cinta mereka adalah cahaya yang tak akan pernah padam.

 Karena di dunia yang penuh dengan kebencian, cinta mereka adalah cahaya yang tak akan pernah padam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Donghyuck
28 tahun

Lee Donghyuck 28 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno
28 tahun

HomofobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang