Meskipun Donghyuck telah meyakinkan Jeno bahwa dia tidak perlu berubah demi orang lain, pikiran Jeno tetap dipenuhi oleh keraguan dan kekhawatiran. Tatapan sinis dan komentar menyakitkan dari orang-orang di mal waktu itu masih terngiang di benaknya. Meskipun ia tahu bahwa ia dicintai oleh keluarganya, keinginan untuk lebih mudah diterima oleh masyarakat dan melindungi anak-anaknya dari cemoohan terus menghantuinya.
Akhirnya, Jeno memutuskan untuk membuat perubahan kecil dalam penampilannya. Ia tahu bahwa ia tidak ingin berubah sepenuhnya menjadi perempuan, tapi mungkin sedikit modifikasi bisa membantu. Dia mulai menambahkan aksesori rambut yang manis seperti pita atau jepit rambut dengan bentuk bunga, yang biasanya hanya dia pakai di rumah saat bermain dengan Haru. Dia juga mulai mengenakan pakaian berwarna pastel yang lembut dan nyaman, menggantikan pakaian kasual yang biasa ia kenakan. Tidak hanya itu, Jeno mulai belajar menggunakan riasan ringan-sekadar untuk memberi sedikit warna pada pipi dan bibirnya, serta mempertegas matanya yang besar dan indah.
Perubahan ini segera menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka. Saat mereka pergi ke mall lagi atau sekadar berjalan-jalan di taman, tatapan yang dulu penuh sinis kini berubah menjadi tatapan terpesona. Orang-orang mulai memandang Jeno dengan kagum, beberapa bahkan berhenti sejenak hanya untuk menatapnya. Penampilan Jeno yang baru, meskipun tidak sepenuhnya feminin, memancarkan kecantikan alami yang memukau siapa pun yang melihatnya.
Donghyuck tentu saja menyadari perubahan ini. Pada awalnya, dia senang melihat Jeno merasa lebih percaya diri dan nyaman dengan penampilannya yang baru. Namun, seiring waktu, ia mulai merasa sedikit tidak nyaman dengan cara orang-orang menatap Jeno. Bukan karena dia tidak mendukung Jeno, tetapi karena tatapan itu sekarang lebih sering terlihat memuja, dan beberapa di antaranya jelas-jelas berisi kekaguman yang terlalu berlebihan.
Suatu hari, saat mereka sedang duduk di kafe favorit mereka di pusat kota, Donghyuck memperhatikan beberapa orang di meja sebelah yang terus-menerus mencuri pandang ke arah Jeno sambil berbisik-bisik. Jeno, yang tampaknya tidak menyadari perhatian yang didapatnya, dengan santai menikmati es krimnya sambil tertawa kecil mendengar cerita Haru.
Donghyuck mengamati sekeliling mereka dan memperhatikan beberapa pria dan wanita yang tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari Jeno. Salah satu pria bahkan terlihat memberanikan diri untuk mendekat, tetapi Donghyuck segera menarik kursinya lebih dekat ke Jeno, menunjukkan dengan jelas bahwa Jeno sudah memiliki pasangan.
Jeno, yang akhirnya menyadari perubahan sikap Donghyuck, menoleh dan tersenyum. "Kau baik-baik saja, Hyuck?"
Donghyuck tersenyum kembali, tapi di dalam hatinya, ada sedikit rasa cemburu yang mulai merayap. "Aku baik-baik saja. Hanya saja, tampaknya kamu menarik banyak perhatian hari ini."
Jeno mengangkat alisnya, sedikit terkejut. "Benarkah? Aku tidak menyadarinya."
Donghyuck mengangguk. "Ya, tampaknya semua orang tidak bisa berhenti menatapmu." Ada nada cemburu yang samar dalam suaranya, meskipun dia berusaha menyembunyikannya.
Jeno tersenyum lembut dan meraih tangan Donghyuck, menggenggamnya erat. "Hyuck, kamu tahu aku hanya peduli padamu. Tidak ada yang bisa menggantikanmu di hatiku."
Donghyuck tahu bahwa Jeno tulus, dan perasaannya sedikit tenang mendengar kata-kata itu. Namun, cemburu memang kadang datang tanpa alasan yang jelas. "Aku tahu, Jen. Maaf, aku hanya merasa sedikit... khawatir. Tapi aku percaya padamu."
Jeno tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Donghyuck, mencium pipinya. "Aku milikmu, dan hanya milikmu. Jangan pernah ragu akan itu."
Donghyuck tersenyum lega. Meskipun dia tahu bahwa kecemburuannya mungkin tidak sepenuhnya rasional, dia merasa lebih baik setelah mendengar keyakinan Jeno. Mereka kembali menikmati waktu mereka bersama di kafe, tidak lagi memperdulikan pandangan orang-orang di sekitar mereka.
Namun, di dalam hatinya, Donghyuck tahu bahwa cinta dan kepercayaan mereka satu sama lain adalah yang terpenting. Penampilan baru Jeno mungkin menarik perhatian banyak orang, tetapi hati Jeno tetap miliknya. Dan itulah yang benar-benar penting bagi mereka berdua. Dengan cinta dan dukungan yang mereka miliki, mereka siap menghadapi apa pun yang datang dalam kehidupan mereka, bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Homofobia
RomanceHubungan antara Donghyuck dan Jeno, ditengah-tengah masyarakat yang Homophobic yang dimana mereka menjalin hubungan secara diam-diam, tetapi tiba-tiba Jeno hamil padahal ia laki-laki. Bagaimana kisah mereka berdua?