Bab 5

2.9K 247 16
                                    

Sudah hampir 1 bulan Bianca menumpang tinggal di tempat Luna, tapi tentu saja tak cuma-cuma karena Bianca membantu apa saja yang bisa ia kerjakan di toko kue sahabatnya itu.

Karena tabungannya mulai menipis, Bianca juga sudah mulai mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri karena tentu ia tak enak hati jika terus menerus merepotkan sahabatnya itu.

Bianca tak main-main ketika ia mengatakan ingin bercerai. Ia bukan wanita bodoh yang bisa dengan mudah memberi maaf atas semua kesalahan fatal yang Arlo buat. Sidang perceraiannya masih berlangsung, dan selama sebulan ini hampir setiap hari Arlo datang menemuinya untuk memohon maaf dan memintanya kembali.

Demi memulai hidup baru Bianca membatasi akses komunikasi mereka, ia selalu menghindar setiap Arlo datang ke toko mencarinya sekaligus memblokir semua akses komunikasi yang bisa pria itu gunakan untuk menghubunginya.

Keluarga pria itu juga beberapa kali menemuinya, bahkan Ibu Arlo yang sebentar lagi akan menjadi mantan mertuanya sempat memohon untuk Bianca mencabut perceraian. Tapi, setelah Bianca jelaskan apa yang terjadi beruntungnya mereka mau mengerti dan mencoba memahami posisi Bianca. Karena Bianca tahu jika  wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan mertuanya itu sangat menyayanginya, Bianca berjanji apapun yang terjadi ia usahakan tidak akan ada yang berubah kecuali status mereka nanti.

Karena keputusannya itu juga Bianca di musuhi oleh keluarganya sendiri terutama sang Ibu yang memang membenci perceraian, atau lebih tepatnya membenci perceraiannya dan Arlo sebab di antara menantunya yang lain memang Arlo yang paling Ibunya sayangi. Atau lebih tepatnya Arlo yang merupakan anak pejabat terkenal dalam negeri, yang membuat Ibunya itu lebih menyayangi Arlo dibanding menantunya yang lain.

Sejujurnya Bianca benar-benar tak mengerti dengan sikap labil yang Arlo miliki. Setelah ia turuti semua keinginannya, pria itu malah berbalik mengejarkan seolah kata-katanya kemarin bisa dengan mudah Bianca lupakan.

Hari ini Bianca sengaja meminta izin kepada Luna sekaligus meminjam mobil sahabatnya itu, ia akan pergi ke persidangan. Hari ini keputusan sidangnya. Meski perasaanya dibuat tak karuan, di sidang terakhir itu Bianca putuskan untuk hadir. Sampai disana ternyata Arlo tidak hadir, pria itu hanya diwakili oleh seorang pengacara.

Akhirnya saat itu tiba, setelah hakim mengabulkan peceraiannya Bianca sudah resmi menyandang gelar baru menjadi seorang janda. Pikiran Bianca mendadak kosong, mengingat hubungannya dan Arlo yang selama ini selalu baik-baik saja, Bianca tak mengira ia akan ada di tahap ini. Bercerai dengan pria yang ia cintai dan ia pikir juga mencintainya. Tapi ternyata, rasa cinta yang pria itu punya masih milik wanita dari masa lalunya, dan bukan untuknya.

Sejujurnya rasa cinta yang Bianca miliki untuk Arlo masih ada, malah masih sangat besar tapi yang Arlo lakukan padanya bukan hal yang patut untuk ia maafkan.  Bianca tak mau menerima pria itu kembali karena bisa saja suatu hari pria itu kembali berulah yang membuatnya merasakan sakit itu lagi. Bianca sadar jika dirinya terlalu berharga

Setelah mengobrol dengan pengacara yang membantunya mengurus sidang perceraiannya itu, Bianca memilih melangkah keluar.

Meski selama persidangan berlangsung Bianca sudah sebisa mungkin menahan sesak di dalam dadanya, tapi semakin ia tahan malah semakin menyesakan dadanya. Bianca tak bisa menahannya lagi. Di parkiran, tepatnya disamping mobil milik Luna yang ia pinjam, Bianca mulai menangis tersedu-sedu.

Beginilah akhir dari rumah tangga yang ia bangun bersama pria yang ia cintai. Bianca masih tak menyangka jika dirinya bisa mendapat gelar sebagai janda di kemudian hari, karena selama 5 tahun rumah tangganya berlangsung tak pernah sekalipun terlintas dalam pikirannya jika hubungannya dan Arlo akan berakhir di ruang sidang perceraian.

Heartbreak AnniversaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang