Bab 7

2K 191 21
                                    

Mendengar pertanyaan yang tiba-tiba keluar dari mulut Nevin membuat Bianca seketika tersentak kaget. Bianca memang menyadari jika Nevin pasti punya tujuan tertentu mendekatinya tapi yang tak Bianca sangka waktunya bisa secepat ini.

"Menikah? Apa enggak terlalu cepat?" Tanya Bianca, sedikit ragu.

"Enggak ada yang terlalu cepat, Bi. Dulu kita sudah sempat pacaran mungkin ini jalan dari Tuhan kalo kita itu memang berjodoh" ujar Nevin.

"Kamu tau aku janda" ucap Bianca, pelan. Sedangkan semua tahu jika Nevin sama sekali belum menikah.

"Enggak masalah, yang penting kamu bukan istri orang" balas Nevin, tanpa keraguan.

"Dan, kamu juga tau perceraian aku terjadi karena pengkhianatan mantan suamiku. Luka yang aku rasakan masih sangat besar, untuk saat ini aku belum bisa buka hati untuk kamu" ucap Bianca, mengungkapkan kejujuran

"Iya aku tau, kasih aku kesempatan untuk sembuhkan luka yang udah mantan suami kamu kasih itu" ucap Nevin, perlahan tangan Nevin terulur untuk meraih tangan Bianca masuk ke dalam genggaman tangannya.

"Gimana, kamu mau coba?" Tanya Nevin, mengelus lembut punggung tangan Bianca dengan jempolnya

"Kita coba, ya" ucap Nevin, kali ini penuh penekanan.

Pada akhirnya Bianca hanya balas dengan anggukan pelan sebagai jawaban. Meski sejujurnya Bianca sendiri masih sangat ragu dengan keputusan saat ini. Tapi, semoga saja keputusannya kali ini tepat dan bisa membuatnya melupakan rasa sakit juga sedikit sisa rasa cinta yang masih ia miliki untuk Arlo.

****

Ternyata Nevin tak main-main dengan ucapannya, satu hari setelah pria itu mengatakan ingin menikahi Bianca, pria itu langsung mengajak Bianca menemui keluarganya.

Bianca awalnya sedikit ragu dengan keluarga Nevin mengingat strata sosial mereka cukup jauh. Ayah Nevin menjadi salah satu petinggi dalam negeri sedangkan Ibunya seorang dokter bedah sangat terkenal. Sebenarnya rasanya tak jauh berbeda saat dulu pertama kali Arlo mengenalkannya pada keluarga pria itu, hanya saja statusnya saat ini sudah menjadi seorang janda. Bianca banyak mendengar keluarga pria biasanya banyak yang tidak setuju jika anak bujang mereka menikahi seorang janda.

Tapi, yang tak Bianca sangka kedua orangtua Nevin malah menyambutnya dengan sangat baik. Meskipun terdengar sedikit aneh, keduanya malah berterimakasih karena mau menerima lamaran dari putra mereka. Bahkan kedua orangtua Nevin-lah yang paling bersemangat meminta untuk segera dilakukan pertemuan keluarga untuj membahas rencana pernikahan mereka yang entah kapan terjadi.

Atas desakan kedua orangtua Nevin, akhirnya mau tak mau Bianca datang untuk menemui orangtuanya yang sudah lama sekali tak ia temui. Sudah lebih dari dua bulan Bianca tak bertemu keluarganya karena mereka semua membenci keputusannya untuk bercerai dari Arlo.

Awal kedatangannya tentu sambutan yang Bianca dapatkan sangat kurang baik, apalagi saat Bianca mengatakan ingin kembali menikah keluarganya malah mencemooh dan menuduhnya jika ia yang dari awal berselingkuh dari Arlo.

Sampai akhirnya saat Bianca jelaskan siapa calon suaminya kini, barulah kedua orangtua beserta Kakak dan adiknya mulai melunak. Kini malah mereka yang terdengar sangat antusias. Dalam hati Bianca hanya bisa berdecak marah. Bianca tentu tahu keluarganya yang selalu memandang harta dan jabatan tentu tak akan melewatkan kesempatan putrinya dinikahi oleh putra salah satu petinggi negara.

****

Bianca bisa mengerjakan pekerjaanya dari rumah tapi sesekali ia masih harus datang ke kantornya. Biasanya Nevin tak pernah absen menjemputnya jika ia pulang dari kantor, tapi untuk saat ini Bianca menolak jemputan dengan alasan ia akan lembur di kantor. Padahal kinu Bianca sedang duduk sendirian di sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari kantor tempatnya bekerja.

Heartbreak AnniversaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang