4.

13 2 0
                                    

"Sumpah ya kalau misalnya gue ada diposisi Lo mungkin udah usir tuh ibu lo sama adek lo!" Ucap Sheila.

"Udahlah Sheil jangan bahas mereka, kita bahas pak Angkasa aja lebih menarik dari pada bahas mereka!" Ucapku.

"Lo ga bosen apa bahas pak Angkasa terus?" Ucap Sheila.

"Kan gue udah bilang sama Lo, gue ga akan pernah bosen sama pak Angkasa." Ucap Yoona.

"Yaudah deh terserah Lo aja. Btw Lo amu ga pulang bareng gue? udah lama kita ga pulang bareng?" Ucap Sheila mengganti topik.

"Kayaknya ga bisa deh La, soalnya hari ini gue ada piket" Ucapku.

"Oh Yaudah, lain kali aja semangat ya besti!" Ucapnya menyemangati ku.

Hari sudah menunjukkan pukul 17.45 dan Yoona sudah menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswi.

"Kayaknya gue terlalu rajin sampe-sampe pulang jam segini" Gumamnya seraya berlari menyusuri lobby.

Brukk!!

"Kamu ngapain malam-malam masih disini?" Ucap Angkasa.

"Tadi saya ada piket makannya pulang jam segini!" Ucap Yoona.

"Kalo piket kemungkinan sudah pulang dari tadi sementara kamu masih disini" Ucapnya.

"Saya tadi sama belajar Pak makannya saya pulangnya jam begini.Bapak mau nganteri saya pulang?" Ucap Yoona.

"Kamu ingin saya antar pulang?" Ucap Angkasa.

Mengangguk dengan cepat."Boleh banget loh pak!" Ucapku

Menarik tangan Yoona."Yaudah ayo!" Ucapnya.

Saat dalam perjalanan pulang.

"Tumben banget bapak mau antar saya pulang?" Tanyaku.

"Jangan geer dulu, biar sekalian saya juga mau pulan, jadi saya sekalian anterin kamu pulang lagian arah rumah kita juga sama" Ucap Angkasa saat di perjalanan pulang.

"Bapak tau dari mana kalo arah rumah saya sama bapak sama?" Tanyaku lagi.

"Saya lihat di biodata kamu" Ucap santai.

Mendengar ucapan Angkasa Yoona langsung menunjukkan seyuman jahilnya kembali, ia mulai berpikir negatif dan mengira bahwa Angkasa sudah mulai tertarik dengannya.

"Tuh kan pasti Bapak mulai tertarik sama saya, tapi gengsi aja ngomongnya iyakan? sampai-sampai ngecek biodata saya" Ucapnku.

"Sekali lagi kamu ngomong seperti itu ke saya, saya ga segan-segan turunin kamu" Ancam Angkasa yang mulai emosi dengan sikap Yoona yang selalu mengira bahwa ia sudah mulai tertarik pada padanya.

"I-iya pak, maaf" Ucapnya gugup.

Melirik Yoona kembali."Kamu tidak dimarahi pulang malam?" Ucap Angkasa.

"Hmm mungkin iya, tapi kalo papa saya, saya ga bakal di marahi karna papa saya tau kalo saya pulang malam, pasti ada urusan penting di kampus nya" Ucap Yoona.

"Mungkin? berarti jika dengan ibumu kamu dimarahi" Ucapnya sambil melirik Yoona.

"Yaa begitulah!" Ucap Yoona malas.

"Tapi kamu kan bisa menjelaskan alasan kamu pulang malam pada ibumu" Ucap Angkasa.

Menghela nafas panjang."Bapak aja yang ga tau, udah ya pak jangan bahas itu lagi, saya lagi ada masalah dengan ibu saya, saya sedang tidak ingin membahas itu pak, lebih baik kita bicara yang lain" Ucapku.

Mine || Park Jihoon Treasure √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang