12.

7 1 0
                                    


.

.

.

.

' Di Mansion Milik Jihoon '

Yoona yang sedang menuruni tangga menuju lantai dasar melihat bi Jung yang hendak pergi dengan cepat Yoona mempercepat langkahnya menuruni tangga dan menghampiri bi Jung.

"Bi Jung mau kemana?" tanya Yoona kepada Bi Jung.

"Saya ingin belanja nak Yoona, soalnya stock makanan dirumah ini hampir habis." jawab bi Jung pada Yoona.

"Saya boleh ikut gak bi? Soalnya lumayan bosenin juga disini," kata Yoona sambil tersenyum pada bi Jung.

"Sebenarnya saya juga gak keberatan nak Yoona ikut dengan saya, tapi bagaimana kalau Tuan Jihoon nyariin nak Yoona? Mending nak Yoona izin dulu," ucap bi Jung.

"Itu urusan belakang aja bi, nanti pak Jihoon marah dengan Yoona atau gak itu urusan belakang, lagian saya malas juga harus ke lantai 3 walaupun sudah ada lift."

"Tapi nak Yoona--" ucap bi Jung terpotong.

"Sudahlah bi gausah banyak ngomong, ayo kita pergi keburu makin larut nih." ucap Yoona sambil menarik tangan bi Jung dengan lembut.

.

.

.

.

.

Saat sudah sampai di sebrang supermarket Yoona yang tak sabaran ingin segera masuk ke dalam supermarket itu langsung berlari kecil menyebrangi jalan tanpa melihat kanan dan kiri, sangat-sangat kebetulan disitu ada mobil yang melaju dengan kecepatan diatas rata-rata dan alhasil.

"NAK YOONA AWAS!" teriak Bi Jung yang membuat Yoona menoleh ke arah nya.

BRUUKK!!

Sudah terlambat, teriakan bi Jung yang menyuruh Yoona agar menepi tak dihiraukan oleh Yoona seperti angin lewat, disitu Bi Jung langsung berlari kecil mendekati Yoona yang sudah terbaring dengan darah yang mengalir deras.

Bi Jung yang melihat itu langsung menangis tersedu-sedu ditambah lagi pelaku yang tidak mau bertanggung jawab itu bisa disebut tabrak lari, melihat kejadian itu seorang pemuda langsung teriak untuk menyuruh warga yang berada disitu menelfon ambulans.

Sebelum ambulans datang Bi Jung masih aja menangis sambil memeluk erat tubuh Yoona yang sudah kehilangan banyak darah ia tidak peduli dengan bajunya yang sudah berlumuran darah Yoona .

Melihat adegan tadi membuat Bi Jung merasa bersalah akan dirinya sendiri, pertama bertemu dengan Yoona saja Bi Jung sudah menganggap Yoona itu seperti anaknya sendiri.

Bagaimana jika bosnya sendiri yang tak lain adalah Jihoon memarahinya? Ia sungguh tidak peduli keadaan saat ini tidak ada gunanya memikirkan hal itu.

Tak menunggu lama akhirnya Ambulans datang, segera Yoona langsung di gendong oleh salah satu dokter pria ia meletakkan tubuh Yoona diatas kasur yang sudah berada di ambulans, dan disitu sudah ada Bi Jung yang sedang duduk di kursi ambulans, karna sudah merasa siap, Ambulans itu langsung melaju ke arah yang ingin dituju rumah sakit.

- Di Sisi Lain -

Terlihat Jihoon yang sedang panik kesana kemari mencari keberadaan seseorang, karena sudah lelah mencari akhirnya Jihoon memutuskan untuk bertanya pada maid yang berada disana.

Kenapa tidak dari tadi coba?..

"Maaf Bi kira-kira Yoona kemana ya?" tanya Jihoon kepada maid nya itu .

"Nona Yoona? Yang Tuan Jihoon bawa ke mansion ini?" tanya maid itu sementara Angkasa hanya mengangguk.

"Tadi nona Yoona pergi dengan Bi Jung, katanya mau ke supermarket" jawab maid itu.

Sementara Jihoon hanya ber-oh ria, tetapi pandangannya teralih ke arah saku celananya yang berbunyi maksudnya handphone yang ada di celananya berbunyi, segera Jihoon langsung mengangkat telfon ya disana tertera nama 'Bi Jung Soo'.

Bi Jung Soo's Calling...

"Halo, kenapa bi?"

"H-hikss t-tuan J-jihoon hiks s-sebelum nya saya mau m-minta maaf hiks!"

"Bibi kenapa nangis?"

"N-nak Y-yoona t-tuan."

"YOONA KENAPA BI!"

"Y-yoona tuan ... dia kecelakaan dan pelakunya kabur,"

Mendengar ucapan Bi Jung, Jihoon langsung terduduk lemas air matanya mulai mengalir membasahi pipinya ditambah lagi saat Jihoon mengetahui Yoona mengalami tabrak lari yang membuat Jihoon emosi rasanya ia ingin membunuh pelakunya itu.

"BI CEPET SHERLOCK LOKASI RUMAH SAKIT SEKARANG!"

Angkasa langsung memutuskan sambungan tanpa berlama-lama lagi ia langsung menggunakan hoodie nya yang berada di sofa dan segera ia berlari kecil menuju garasinya dan menaiki mobilnya tanpa babibu, ia langsung tancap gas dan jangan lupakan satpam yang membuka pagar mansion.

' Severance Hospital (Yonsei
University Healthy System) '

Disitu sudah terlihat Bi Jung yang sedang menggenggam tangan Yoona dengan tatapan sendu menatap Yoona yang tengah terbaring lemah.

Ceklekk..

Mendengar suara pintu terbuka Bi Jung langsung mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara, disitu sudah terlihat Jihoon yang menatap datar Bi Jung dan tanpa basa basi ia langsung menghampiri Yoona.

"Bi, bisa pergi sebentar?" usir Jihoon  dengan halus dan lembut.

Bi Jung langsung mengangguk. Ia langsung meninggalkan ruangan yang tersisa Jihoon dan Yoona, yang masih setia menutup matanya.

Jihoon pun mengecup kening Yoona. "Kenapa kamu selalu saja tidak bisa menjaga diri sendiri hm? Kamu selalu membuatku khawatir, Na, sudah 2 kali dalam sehari kamu membuat aku khawatir." ucapnya sambil menggenggam tangan Yoona erat.

"Kamu tau? Seharusnya aku menjemput adikku dibandara hari ini, tetapi setelah mendengar kamu kecelakaan aku menyempatkan diri untuk mengunjungimu, biarlah supirku yang menjemput adikku," ucap Yoona menatap Yoona lekat.

"Kenapa kamu lebih memperdulikanku dibanding dia? Diakan adikmu, sementara aku hanya seorang Mahasiswi," ucap Yoona yang sudah sadar.

Jihoon yang melihat Yoona yang sudah terbangun dan langsung berbicara membuatnya sedikit terkejut, apakah Yoona mendengarkan ucapan Jihoon tadi? Jika iya mungkin Jihoon akan membuang dirinya dari muka bumi ini.

"Sebaiknya bapak segera jemput adik bapak di bandara, ia lebih penting dibandingkan dengan ku,"

Jihoon pun mengeratkan genggaman. "Tidak usah lagian paling supirku sudah sampai di bandara jadi saya gak perlu repot-repot, dan satu lagi jika diluar kampus di larang memanggil saya dengan sebutan bapak, panggil aja Jihoon," katanya kepada Yoona.

"Panggil sayang juga gapapa aku ikhlas kok," ucap Jihoon dalam hati.

||

- Apakah Bi Jung akan dimarahi oleh Jihoon?

- Atau di pecat?

Aku juga gak tau apa

Makasih sudah baca "My Dosen" part 1 sampai 12.

Sekian Terima Eunni🐱

Mine || Park Jihoon Treasure √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang