5. Candu

250 42 4
                                    

***

  " Tumben sekali kau kemari pagi-pagi begini " ujar seorang pria menghampiri Up yang tengah duduk di ruangan kantor nya.

" Aku ingin kau mencari informasi seseorang " ujar Up tanpa basa-basi.

" Sudah aku duga! Kau kemari hanya ada mau nya saja. Kali ini kau mau apa kan orang itu? Kau hilangkan nyawanya tanpa jejak atau kau akan buat dia kehilangan semuanya seperti orang bulan lalu? " Ujar pria yang tengah duduk di depan Up. Dia tatap Up menunggu jawaban dari mulut Up yang tak kunjung keluar sepatah kata pun. Terlihat Up terdiam melamun dengan tatapan kosong.

" Aku seperti berbicara dengan angin saja, suka sekali mengabaikan ku. Untung kau sepupuku, kalau tidak... "

" Poom phuripan, itu namanya " sela Up.

Pria itu menatap Up dengan kesal. ' sabar.. sabar.. ' batinnya. Ia tahu Up seperti itu sejak dulu, Namun dia juga kesal. Setidaknya kalau minta bantuan itu, harus sopan sedikit. Dari dulu memang pria itu yang selalu mencari informasi orang yang berani melawan Up, Lalu Up akan menghancurkan hidup orang itu hingga tidak tersisa apa pun.

" Cuma itu yang kau tahu? " Tanya pria itu pada Up.

Up mengeluarkan selembar poto dari saku celananya dan meletakkannya di atas meja, tepat di depan pria itu. Dia tatap poto itu, seakan tahu maksud dari Up. Yapz! Poto tersebut ialah poto Poom. Up mengambil nya kemarin di mading karyawan Hero. Mungkin Hero bertanya-tanya kemana poto itu menghilang.

" Phi Victor! Aku mau minjam motor " ujar seorang pria masuk begitu saja ke ruangan itu.

" Eh ada phi Up, Sawadeekhap phi... " Ujarnya memberi salam saat melihat Up berada di dalam sana dengan Abang nya itu, Victor.

" Mmm.. wadee.. " sahut Up.

" Kau bisa tidak mengetuk dulu kalau mau masuk " ujar Victor.

" Ya maaf. Aku kan tidak tahu kalau ada tamu "

Victor menghembuskan nafas panjang seraya melempar kunci motor pada pria itu dan pria itu menangkap nya.

" Makasih phi " ujarnya ingin pergi.

" Tunggu! Mobil mu dimana? "

" Di bengkel! Tadi pagi menabrak pohon "

" Kenapa bisa tertabrak? Kau pulang pagi? Kemana saja kau sampai pulang pagi? Apa kau mabuk? " Tanya Victor dengan banyak pertanyaan.

" Eh. Phi aku ada urusan. Makasih motor nya. Bye bye.. "

" Tunggu Perth! Kau belum menjawab pertanyaan ku " Panggil Victor, Namun Perth mengabaikannya. Victor menghela nafas dengan tingkah adik satu-satu nya itu.

" kau terlalu memanjakan nya! " ujar Up.

" Aku masih ada urusan. Nanti kabari aku jika kau mendapatkan informasinya " lanjut Up bangkit lalu berlalu pergi.

***

  Terlihat Chimon tengah sibuk membaca novel yang baru dia beli kemarin. Saat ini dia berada di dalam perpustakaan kota, tempat yang sering Chimon kunjungi saat tidak ada kelas. Chimon memang suka sekali membaca novel. Ia balik lembar demi lembar, tanpa mempedulikan sekitar nya.

" Chimon? " Panggil seorang gadis pada Chimon.

Chimon menoleh ke sumber suara. Ia menatap Lisa dan Perth yang membawa tas milik Lisa berdiri di sebelah Lisa.

" Kau sendirian? " Tanya Lisa seraya duduk di depan Chimon di ikuti Perth yang duduk di sebelah Lisa.

" Iya. Kalian kenapa disini? "

You are mine!! 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang