9. Obat perangsang💉🔞

486 39 4
                                    

***

Poom membuka matanya perlahan. " Sssshhhh... " Ringisnya merasakan kepalanya masih terasa sangat pusing. Mungkin obat bius yang di suntikkan oleh Up pada nya sangatlah kuat. Ia perlahan memusatkan pandangannya yang masih terlihat buram ke sekelilingnya. Tempat itu sangat familiar menurutnya, Benar sekali! Tempat itu ialah Villa milik Up yang lokasinya berada di tengah hutan. Ia tatap Up yang tengah duduk di sudut kasur seraya menatap padanya.

" Phi, apa yang sedang kau lakukan? Lepaskan!! " Ujar Poom saat melihat tangannya di borgol pada sudut kiri dan kanan tempat tidur itu. Ia menarik-narik tangannya berharap borgol tersebut lepas begitu saja.

Up perlahan menghampiri Poom, ia elus wajah pria itu dengan lembut " tenang lah.. " ujarnya.

" Phi aku mohon lepaskan aku! " Isak Poom.

Up hanya menatap Poom dengan tatapan lembut, tidak tega melihat pria itu kesakitan. Perlahan Up mendekatkan wajahnya pada wajah Pria itu, ingin menciumnya. Namun Poom memalingkan wajah nya menghindar. Up mulai tersulut emosi dengan sikap Poom. Ia menarik wajah Poom lalu menciumnya dengan kasar.

" Aaww.. " ringis Up saat Poom menggigit bibirnya. Terlihat bercak darah di sudut bibir Up akibat gigitan Poom.

" Kau suka sekali memancing emosi ku! " Ujar Up. Ia lalu membuka laci di sebelah tempat tidur itu. Terlihat sebuah jarum suntik ia keluarkan dari dalam laci tersebut. Ia arahkan jarum itu pada lengan milik Poom.

" Phi apa yang kau lakukan? HENTIKAN!! " Teriak Poom memberontak.

" Setelah ini, apa kau bisa menolak ku.. " ujar Up, lalu menyuntikkan jarum itu pada lengan Poom.

Terlihat tubuh Poom bergetar. Up melangkah perlahan ke arah borgol yang berada di sisi kiri dan kanan tempat tidur itu, lalu melepaskan borgol itu membiarkan tubuh Pria itu beraksi bebas akibat obat yang telah ia suntikkan. Obat itu ialah Obat perangsang. Ia meminta Victor mencarikan obat itu. Tapi Victor sudah memperingatkan padanya jika obat yang dia berikan itu sangat lah kuat. Namun menurutnya justru malah bagus, agar pria yang berada di depan nya itu tidak memberontak lagi.

Up menaiki tempat tidur mendekat ke arah Poom. Terlihat Poom sudah mengeluarkan banyak keringat. Poom merasa tubuhnya tiba-tiba sangatlah panas.

" Biar aku bantu " ujar Up seraya melepas pakaian milik Poom. Ia sentuh tubuh pria yang berada di bawahnya itu. Dari lehernya hingga perut Poom, ia sentuh perlahan tanpa meninggalkan se inci pun.

" Aaahhhh... " Desah Poom saat tangan pria yang berada di atas nya itu menyentuhnya sangat lembut.

Up menciumi seluruh badan Poom lembut membuat Pria yang berada di bawahnya itu sesekali merasakan geli.

" Ahhhh phi... " Desahnya meremas seprei yang berada di bawahnya.

Up tersenyum melihat Poom mulai menikmatinya.

Cup
Up mencium bibir Poom dengan lembut. Tidak biasanya, kali ini Poom membalas ciuman itu seraya merangkul kan tangannya pada leher Up. Terdengar suara lidah mereka yang saling sahut menyahut. Lima menit berlalu, namun ciuman itu belum kunjung lepas. Setelah puas menikmati bibir Poom, Up beralih menciumi leher putih milik Poom.

" Ahhhhhh Phi Up... " Desah Poom seraya menjambak rambut Up saat pria yang berada di atasnya itu menyedot leher nya. Tidak tinggal diam, tangan Up melepas celana milik Poom. Lalu ia menggenggam kemaluan Poom yang sudah berdiri tegang.

" Ahhh.. " desah Poom lagi saat Up menggenggam junior miliknya. Padahal Up belum memulai mengocok kemaluan Pria itu. Lalu Up mengocok kemaluan Poom dengan cepat.

" Ahhh phi..phi.. ahh ahhh ahhh ahhh " racau Poom menggeliat kesana kesini. Saat melihat Poom mendesah begitu, Up semakin suka. Lalu ia mengocok penis Poom lebih cepat lagi.

" Ahhh phi Up..phi.. ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh keluar. Aku keluar phi. Ahhhhhhhhhhhh " desah Poom panjang saat cairan sperma nya itu menyembur keluar mengotori sprei dan tangan milik Up.

Up tersenyum seraya berdiri. Ia lepas seluruh pakaiannya. Lalu mendekat ke selangkangan Poom. Terlihat Poom masih belum hilang dari efek obat itu, sebab ia masih mendesah saat Up menyentuh paha bagian dalamnya. Up melebarkan kaki Poom, lalu mengarahkan penisnya pada pantat milik Poom, kemaluannya yang sedari tadi sudah berdiri tegang sebab desahan yang keluar dari mulut Poom, ingin sekali langsung menerobos lubang yang sempit itu. Ia dorong pinggulnya memasukkan penisnya ke dalam pantat milik Poom tanpa pengaman.

" Aakkhhhh.. sakit phi " teriak Poom merasakan Pantatnya yang seperti di robek-robek.

" Tahan sebentar! Nanti juga merasa enak! " Ujar Up.

" Ahhkkk phi sakit.. pelan pelan.. " ringis Poom saat penis Up menerobos masuk ke dalam pantatnya dengan paksa.

Plok!!
Akhirnya dengan satu sentakan Penis pria itu telah masuk sepenuhnya di dalam sana.

" Aakkkhhh sakit... " Ringis Poom, terlihat Up masih mendiamkan penisnya di dalam sana.

Cup
Up mencium bibir Poom, Poom membalas ciuman itu seraya merangkul kan tangannya pada leher pria yang berada di atas nya itu, lalu Up memulai menggoyangkan pinggulnya perlahan.

" Mmphhh.. " desah Poom tertahan di dalam mulut Up. Up yang menciumnya dengan lembut membuat Poom semakin tidak mau melepaskan ciuman itu.

Setelah berciuman cukup lama, Up melepaskan ciuman itu. Lalu ia memeluk erat tubuh Poom seraya mempercepat goyangan pinggulnya.

plok plok plok plok plok plok plok plok
Terdengar suara gesekan pantat mereka di iringi dengan suara tempat tidur yang bergoyang hebat.

" Ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh phi.. phi... " desah Poom menggila.

" Ahhh Poom.. ahhh... Phi keluar... Ahhh ahhh phi keluar... Ahhhhhhh " desah Up panjang seraya mengeluarkan cairan sperma nya itu di dalam sana. Ia tarik penisnya dari pantat milik Poom, terlihat sisa cairan itu keluar dari pantat milik Poom mengotori sprei.

Belum sempat Poom mengambil nafas, Up membalik tubuh pria itu. Ia arah kan penisnya lagi ke arah pantat milik Poom dari belakang tubuh Poom. Ia perlahan memasukkan penis nya dengan cepat ke dalam lubang itu. Lalu menggoyangkan pinggul nya lagi.

" Ahhh phi..  phi.. pelan-pelan phi.. ahhh " desah Poom saat Up memompanya lebih cepat dari yang tadi.

Plok plok plok plok plok
plok plok plok plok plok

Goyangan itu membuat tubuhnya tersentak hebat.

" Ahhh phi.. phi.. ahh ahhh ahhh "

" Poom ahhh... Phi keluar.. ahhh.. ahhhh " desah Up mengeluarkan cairan keduanya di dalam sana. Seketika ia ambruk menindih tubuh milik Poom. Terlihat Poom pingsan sebab Up bermain terlalu kasar. Ia peluk pria itu dari belakang, lalu mencium telinga pria yang sudah tidak sadarkan diri itu " maafkan phi... " Ujarnya.

***

" tadi film nya lucu ya.. aku sakit perut sebab banyak tertawa " ujar Lisa pada Perth. Mereka baru saja keluar dari bioskop. Saat ini mereka berada di kafe yang berada di mall tersebut.

" Sayang.. " Panggil Lisa saat melihat Perth hanya melamun tidak menanggapi ucapannya. Terlihat Perth hanya mengaduk-aduk cappucino yang baru saja dia pesan.

" SAYANG!! " Panggil Lisa lagi.

" Eh! Iya sayang? Kenapa? "

" Kamu kenapa? "

" Tidak ada apa-apa! "

" Jangan berbohong! ada apa sebenarnya? Kamu belakangan hari ini banyak berubah "

" Aku.. " ujar Perth menggantung kalimat nya.

" Kamu sudah tidak mencintaiku lagi? " Tanya Lisa, Namun Perth hanya terdiam tanpa merespon pertanyaan Lisa. Ia hanya menunduk tidak berani menatap ke arah Lisa.

Melihat Perth hanya diam saja, Lisa yakin sekali bukan dia lagi yang berada di hatinya. Ia pun perlahan menangis.

" Maaf.. maafkan aku.. " ujar Perth saat melihat Lisa mulai meneteskan air matanya.

Byuurrrrr
Lisa menyiram wajah Perth menggunakan air mineral yang ia pesan baru saja. Lalu kemudian ia langkahkan kaki nya pergi meninggalkan Perth. Banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka.

" aarrrggghh... " Ujarnya frustasi mengacak-acak rambutnya.

You are mine!! 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang