10. Biar aku yang mengejarmu!

382 40 5
                                    

***

Ceklek
Up memasuki kamar itu seraya membawa nampan yang berisi bubur dan segelas air putih di atasnya. Ia berjalan menuju meja kecil yang berada di sebelah tempat tidur. Ia letakkan nampan tersebut di atas meja itu. Ia tatap wajah Poom yang tengah berbaring menatap ke arah lain, tidak mau melihat ke arahnya. Terlihat pergelangan tangan kanan Poom terborgol di sisi ujung tempat tidur itu.

Up duduk di sisi ranjang " duduk dulu! Phi akan menyuapi mu " ujarnya seraya hendak membantu Poom duduk.

" Aku tidak lapar " sahutnya tanpa menoleh ke arah Up.

" Sejak kemarin kau belum makan. Jika begini terus, kau bisa sakit "

" Jika aku sakit sekalipun, itu bukan urusanmu "

" Huft.... " Up menghembuskan nafasnya panjang melihat sifat keras kepalanya Poom yang semakin menjadi-jadi. Ia ambil mangkuk bubur di atas meja, lalu ia tiup bubur yang masih panas itu seraya memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri, kemudian ia letakkan mangkuk bubur tersebut kembali ke atas meja. Up menarik wajah Poom agar menghadap ke arah nya lalu mendekatkan wajahnya ke arah wajah Poom. Ia tutup hidung pria itu agar mulutnya terbuka, kemudian memasukkannya kedalam mulut Poom menggunakan mulutnya.

" PHI!! " Sentak Poom.

" Jika kau tidak makan, aku akan melakukannya seperti itu sampai buburnya habis " ancam Up, Poom hanya terdiam menatap tajam ke arah Up.

" Apa kau lebih menyukainya jika aku melakukannya begitu " ujar Up lagi seraya tersenyum menggoda Poom.

Akhirnya Poom bangkit dari tidurnya, lalu duduk menyandarkan tubuhnya pada tempat tidur itu. Up tersenyum seraya mengambil kembali bubur yang berada di atas meja di sebelahnya itu. Up mulai menyuapi Poom " jangan merajuk terus! " Gumamnya. Namun Poom tidak merespon, ia hanya menerima suapan dari Up.

Hening..
Tidak ada yang mulai berbicara lagi sampai bubur tersebut betul-betul di habiskan oleh Poom. Up menyodorkan segelas air pada Poom, lalu pria itu meminumnya sampai gelas tersebut betul-betul kosong.

" Phi aku mohon lepaskan aku, Aku juga masih perlu bekerja " ujar Poom.

" Aku sudah menghubungi ke tempat kerjamu jika kau mengambil cuti hari ini "

" Phi kenapa melakukan ini? Jika phi tidak mencintaiku, tolong jangan lakukan ini padaku! "

" Dasar polos! Apa kau tidak bisa merasakannya? " Ujar Up.

" Aku tidak akan berbuat sejauh ini jika aku tidak mencintaimu " lanjutnya. Poom terdiam dengan apa yang dikatakan oleh Up. Ia tatap pria yang berada di depannya itu, apa pria itu berbohong padanya atau tidak.

Up menggenggam tangan Poom " phi mencintai Poom, bahkan sangat mencintai Poom. Phi tidak suka jika Poom dekat-dekat dengan orang lain " Ujarnya lembut.

" Tapi phi Up dengan Khun Love... " Ujar Poom menggantung kalimatnya.

" Kau tenang saja. Phi akan menyelesaikan semuanya " ujar Up.

" Kau juga mencintai phi kan? " Tanya Up. Poom hanya terdiam, enggan menjawab pertanyaan itu.

" Poom... " Panggil Up lembut. Poom perlahan mengangguk seraya menunduk malu, Up hanya tersenyum melihat tingkah lucu Poom.

Cup
Up mencium kening Poom " kau sabar ya, phi akan membicarakannya pada Love, phi yakin, dia akan mengerti. Jadi jangan khawatir " ujarnya. Poom hanya menganggukkan kepalanya.

Up lalu beranjak berlalu pergi meninggalkan ruangan itu seraya membawa tampan di tangannya.

***

Perth duduk di depan Lisa yang menunggunya di sebuah cafe " maaf aku terlambat " ujar pria itu pada gadis yang berada di depannya.

You are mine!! 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang