***
Braggh!!
Terdengar suara motor terjatuh tepat di depan minimarket jl. Khaosan tersebut. Mungkin karena jalanan licin akibat hujan malam tadi, mengakibat kan pengendara melaju tidak hati-hati.Chimon yang tengah berada di dalam minimarket berlari keluar saat mendengar suara tersebut.
Terlihat seorang pria berusaha berdiri tertatih-tatih seraya menghampiri motor nya yang terlempar jauh " aishhh... " Ujar nya meringis merasakan perih pada lututnya. Chimon yang melihat itu menghampiri pengendara tersebut, sebab jalanan itu juga sudah sangat sepi. Karena saat ini sudah pukul 4:30 pagi.
" Kau tidak apa-apa? " Tanya nya pada pengendara itu.
Pria itu membuka helm nya seraya menatap ke arah Chimon seraya tersenyum memperlihatkan gigi nya.
" Perth? Apa yang kau lakukan disini? " Tanya Chimon terkejut.
" Aku ingin membeli sesuatu " ujar Perth beralasan.
" Kau tunggu lah disini " ujar Chimon melangkahkan kaki nya ke arah motor Perth, lalu ia berdiri kan motor tersebut kemudian ia dorong motor itu memarkirkan nya tepat di depan minimarket. Perth hanya mengikuti nya tertatih di sebelah Chimon.
" Kau duduk dulu " ujar Chimon melangkah masuk ke dalam minimarket. Perth duduk di salah satu kursi yang berada di depan minimarket. Sesekali ia menoleh ke arah Chimon yang sepertinya mencari sesuatu.
Tidak menunggu lama Chimon kembali dengan kotak P3K di tangan nya. Ia berjongkok di depan Perth seraya membuka kotak tersebut. Ia naikkan celana Perth memperlihatkan lutut Perth yang tergores.
" Sssshhh... " Pekik Perth merasakan perih pada lutut nya saat celana itu di tarik oleh Chimon.
Perlahan Chimon mengoles salep pada lutut Perth yang tergores akibat gesekan pada aspal.
" Ssshhh pelan-pelan.... " Ringis Perth.
" Kalau naik motor itu hati-hati, untung kau tidak mati " ujar Chimon seakan menyumpahinya. Namun Perth hanya terdiam menatap pria imut itu yang asik mengomel Pada nya.
" Kau juga aneh. Kenapa pukul segini kau beli barang " omel Chimon lagi.
" Padahal kau banyak uang, bisa saja kau menyewa orang membeli barang yang kau perlukan, kenapa harus repot-repot keluar sendiri "
" Lain kali kalau tahu jalanan nya licin, jangan kencang-kencang bawa motor nya " ujar Chimon masih mengomel seraya masih sibuk mengobati luka Perth. Lagi-lagi Perth tidak merespon, ia hanya menatap pria imut yang berada di depan nya itu mengoceh sedari tadi. Lalu tersenyum menatap Chimon yang sedari tadi tidak ada henti-hentinya memarahinya.
Cup
Mata Chimon membulat saat Perth tiba-tiba mencium nya. Terlihat Perth menempelkan bibirnya pada bibir Chimon seraya menutup mata. Lima detik berlalu, tiba-tiba ia membuka mata dengan ekspresi kaget, lalu tersadar akan perbuatannya yang tiba-tiba itu, seketika ia menjauhkan wajah nya dari wajah Chimon. Chimon hanya terdiam mematung mencerna apa yang barusan terjadi." Ka-kau!! itu kecelakaan! Kenapa wajah mu di miring-miringkan begitu " ujar Perth terbata-bata seraya me miring-miringkan kepalanya seakan mempraktekkan yang di lakukan Chimon beberapa saat yang lalu.
" APA!!?? Jadi maksudmu, aku sengaja begitu? " Ujar Chimon seraya berdiri tidak terima, seakan dia pelaku. Padahal nyata nya dia yang Korban disini.
" Mungkin saja! "
" KAU!!! "
drrttt drrttt drrtt
Ponsel Chimon berdering. Ia merogoh ponselnya dari saku celananya dengan masih kesal pada Perth yang seakan ia sengaja melakukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are mine!! 🔞
RandomMencintai orang yang salah memang tidak mudah. Poom Phuripan, Pria miskin yang selalu mendapatkan siksaan dari Ayah nya yang beranggapan Poom lah yang menyebabkan kematian istri nya, Poom yang jatuh cinta dengan Up Poompat, Pria kaya dan sombong yan...