.
.
.
.
.Senyum manis mendarat di bibir gadis cantik yang sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia memandang dirinya di depan cermin menatapnya dengan tatapan sayu dia harus menerima semua takdir, tapi apakah takdir harus seperti ini?. Sungguh dia adalah gadis malang yang membutuh kan kasih sayang seorang ayah. Teman teman di sekolahnya mengira bahwa dia adalah gadis yang beruntung yang memiliki wajah cantik dan mempunyai keluarga kaya raya tapi tidak, itu semua tidak berarti baginya, dia hanya menginginkan kasih sayang seorang ayah.
Keyla pergi menuju ke ruang makan di sana sudah ada keluarga nya, keyla langsung duduk dan mengambil makanannya.
"Oh ya, key kamu hari ini ke sekolah bareng ata kan dia udah mulai sekokah hari ini, takutnya kalau dia sendiri takut nyasar"Ucap sang ayah membuat keyla yang sedang makan terdiam dan melanjutkan ulang makanannya.
"Ihh, ayah ata udah gede"Ucap ataya dengan nada kesal membuat ayahnya tertawa renyah.
"Iya kamu udah gede tapi ayah khawatir kamu nanti nyasar di sekolah, kamu bareng keyla ya"Ucap sang ayah dengan nada lembut. Keyla berusaha menulikan telinganya dia tak ingin mendengar semuanya yang membuatnya sakit hati. Keyla langsung mengambil air dan meminumnya dia langsung berdiri dan mengambik jaketnya.
"Aku udah selesai"Ucap keyla langsung pergi meninggal kan mereka dan menunggu ataya di parkiran.
Keyla berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh di hadapan mereka, saat di luar air mata keyla langsung jatuh begitu saja dia sangat iri dengan ataya yang mendapatkan kasih sayang lebih dari ayahnya, padahal keyla adalah anak kandungnya tapi dia lebih sayang kepada ataya yang anak sambungnya.
"Kasian amat ya lo, lo pasti iri kan karna ayah lebih sayang ke gue di bandingka lo"Ucap ataya yang tiba tiba sudah ada di belakang keyla. Keyla tidak menggubris ucapan ataya dan langsung masuk ke dalam mobil dan di susul juga oleh ataya, mobil mereka pergi dari pekarangan rumah dan menuju ke arah sekolah.
Sesampai di sekolah sudah banyak bising bising dari siswa siswi karena keyla sedang bersama ataya.
"Lo tinggal lurus aja, di ujung sana ruang guru"Ucap keyla dan berlalu pergi meninggal kan ataya sendiri.
"Key"Panggil kamila dan widya dari belakang keyla.
"Hm"
"Tuh seriusan dia pindah ke sini"Ucap widya kerna dia kaget melihat keyla bersama ataya.
"Hm."
"Bener bener ya, bokap lo kok gitu sih, kan sekolah saudara lo itu juga bagus kan terus sekolah unggul lagi"Ucap widya tak habis pikir karna itu juga termasuk sekolah impiannya.
"Gue juga ngga tau"Ucap keyla
"Kalau lo di apa apa sama dia bilang ke kita aja key"Ucap kamila, karna dia seperti merasa bahwa keberadaan ataya akan menjadi bencana bagi keyla.
"Hm"
Mereka bertiga sudah sampai di dalam kelas.
"Keyla, yang tadi bareng lo tuh siapa"Ucap salah satu teman sekelas keyla.
"Saudara tiri gue"Ucap keyla dan langsung menuju ke tempat duduknya, dia melihat ke arah alvan yang memang sedang menatapnya terus kemudian keyla langsung memutuskan kontak matanya.
"Seriusan, cantik banget"Ujar teman sekelasnya
"Cantik sih, tapi sayang akhlak nya ngga bener"Ucap widya dan langsung di tatap serius oleh keyla agar tetap diam, widya yang melihat itu pun terdiam, Teman teman mereka masih ingin bertanya tapi ibu guru mereka langsung masuk dan membuat mereka tidak jadi bertanya. Ibu asni datang bersama seorang gadis cantik membuat mereka terdiam.