.
.
.
.
.Kring.
Kring
KringJam menandakan waktunya pulang. Semua siswa keluar dari sekolah. Keyla dan teman temannya sedang barada di parkiran.
"Mil"Panggil seseorang dari belakang membuat mereka menoleh, Dia adalah rafly.
"ayok"Ajak rafly membuat keyla dan widya melongo.
"Eh eh eh, apaan nih kok pulang bareng"Ucap widya dengan ekspresi kaget.
"Emang kenapa"Tanya rafly
"Engga kenapa kenapa sih, tapi kok bisa barengan"Ucap widya.
"Salah pulang bareng pacar sendiri ya"Ucap rafly langsung membuat kamila menatapnya kaget, mengapa dia harus jujur ke mereka sih' batin keyla.
Ucapan rafly membuat widya langsung kaget bukan main.
"What!! Pacar, sejak kapan"Ucap widya agak sedikit berteriak, membuat orang yang di sekitar mereka langsung menoleh.
"Mil, beneran"Ucap keyla sama juga kagetnya dengan widya.
Kamila ragu ragu ingin menjawab karna mereka hanya pura pura pacaran, kamila melirik ke arah rafly dulu dan di balas senyuman oleh rafly. Kamila pun Mangangguk membuat mereka semakin tak percaya."Kok bisa, sejak kapan, kenapa ngga bilang bilang sih mil"Ucap widya
"Maaf ya guys, soalnya rafly barusan nembak tadi"Ucap kamila
"What! Kalian jadian baru hari ini"Ucap widya
"Wihh, bos kita ternyata gercep ya"Ucap lelaki dari belakang bersama teman temannya.
"Beneran nih udah jadian"Tanya alan
"hm"
"Wihh, selamatnya pak ketu, ternyata lo langsung nembak ya ngga ada aba aba dulu"Ucap ares.
"Emang kayak lo, yang tiap hari nembak eh malah di tolak"Ucap galang membuat ares meliriknya tajam
"Diam lo"ucap ares.
"Guys gue langsung balik ya"Ucap widya
"Loh dek lo pulang bareng siapa"Ucap alan
"Gue pulang bareng keyla"Ucap widya.
"Yokk key"Ajaknya
"Guys kita deluan dulu ya, raf jagain baik baik sahabat gue antar dia dengan selamat"Ucap keyla dan langsung rafly angguki.
"Bye bye guys kita deluan ya"Ucap widya dan langsung menarik tangan keyla.
"ayok"Ucap rafly sambil memberikan hlem kepada kamila, kamila langsung mengambilnya dan memakainya.
"Naik"
"Cie pak ketu dan bu ketu, hati hati yaa, jagain bu ketu raf"Ucap alan.
"Hm"
"Gue deluan"Pamit rafly dan langsung melajukan motornya.
Sedangkan di dalam mobil keyla dan widya masih dalam perjalanan.
"Dy, lo kenapa sebenci itu sih sama ares"Tanya keyla
"Engga tau juga"
"lo ngga ada rasa apa apa ke ares dy"Ucap keyla.
"Gue juga bingung"Ucap widya.
"Eh jadi alvan gimana"Ucap widya mengalihkan pembicaraannya.
"Gue juga masih belum ingat apa apa, tapi setiap gue ngeliat dia kepala gue tuh sakit banget, terus kayak ada memori yang gue ngga ingat gitu"Ucap keyla