"Lelet banget masang tendanya". Adel datang menghampiri.
"Kamu bilang aku lelet?". Tanya nya.
Adel menyengir mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V.
"Pergi kamu". Usirnya pada Adel.
"Aku bantuin pasang". Ucap Adel lagi menawarkan dirinya.
"Gak perlu". Jawabnya.
Adel tak menghiraukannya. Mengambil alih pekerjaan tersebut kemudian di kerjakan olehnya.
"Tugas lo Shel, kenapa suruh orang lain?". Tanya Chika menghampirinya.
Ashel berdehem. "Mikir mikir dong kalo mau ngasih gue hukuman, lo kira gue pemandu camping yang udah ahli". Marah Ashel. Pasalnya Chika memberinya hukuman tidak tanggung tanggung. Menyuruhnya memasang tenda yang di tempatkan mereka berempat seorang diri.
"Makanya lo bantuin ngurus anak anak tadi. Ini bukan, loh malah ngilang 1 jam, ingat 1 jam lo ngilang. Gak tau lagi ngilang kemana". Jelas Chika melirik Adel di sebelahnya. Ashel menelan ludahnya. Sementara Adel pura pura tidak mendengarnya.
Chika menyusuri tapaknya memantau murid murid lain yang sedang mendirikan tenda mereka. Ada yang sudah selesai dan ada juga yang belum.
Matanya menangkap sosok Ara yang sedang mendirikan tendanya bersama dengan dua orang siswa lainnya. Chika menghentikan langkahnya. Melihat Ara yang sesekali tersenyum bahkan tertawa pelan di depan sana.
Mata Chika melebar saat melihat satu siswi tersebut mengusap dahi Ara. Setelahnya dia tersenyum manis kepada Ara.
Giginya beradu di dalam sana, ketika lagi lagi melihat ada murid laki laki yang memberinya air minum. Chika menarik nafasnya, saat Ara menerima pemberian itu.
Langkah yang pelan namun pasti, Chika menghampiri mereka. "10 menit lagi gak selesai, kalian kena hukum". Ucap Chika yang tiba tiba sudah ada di samping Ara.
Ara mendongak dengan posisi dirinya yang membungkuk saat ini. Senyum manis terbit begitu saja melihat kekasihnya yang menghampirinya.
Pukul sudah menunjukkan pukul 7 malam. Setelah semuanya selesai mendirikan tenda mereka masing masing baru nanti akan ada sedikit arahan dari guru pembina.
Ara mengedip ngedipkan matanya gemas pada Chika tapi Chika tidak tertarik sama sekali. Dia malah menunduk dan mensejajarkan bibirnya ke telinga Ara.
"Seneng di dekatin cewek/cowok?". Tanya Chika masih di posisi yang sama. Lutut Ara lemas hampir terjatuh.
"Gak usah genit deh ya". Sambung Chika lagi yang membuat Ara benar benar jatuh di tempatnya.
"Kalian". Tunjuk Chika ke dua murid itu.
"Iya kak". Jawab mereka serentak.
"Jumpai Gita sama Elli ya, ambil ambil snack buat malam ini. Belum ambil kan?". Tanya Chika. Mereka menggeleng dan mulai berjalan menuju yang di katakan Chika itu.
Setelah mereka pergi, Chika kembali memandang Ara yang masih terdiam di tempatnya. Saat Ara ingin minum Minuman yang di berikan siswa tadi, Chika merampasnya dan meminumnya.
Ara tersentak kaget saat Chika tiba-tiba meminumkannya akt tadi dengan mulutnya langsung ke mulut nya. Air yang ada dalam mulut Chika seketika berpindah ke mulut Ara. Kerongkongan Ara tercekat, tapi air tersebut tetap lolos masuk ke dalam perutnya.
"C-Chika". Ucap gugup Ara. Takut kejadian barusan di lihat orang murid lainnya apalagi oleh guru.
"Jangan terima minuman dari orang lain, cuma boleh dari aku, dengar?". Suruh Chika, dan Ara mengangguk patuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUST ME ( And I Trust You ). (ON GOING)
RandomAnak satu satunya di tuntut untuk menjadi yang paling sempurna demi mendapat harta warisan sang kakek. Masuk ke dalam dunia dimana bukan jati dirinya yang di temukan di dalam sana. Mempunyai nama belakang yang di pandang hormat oleh orang lain memb...