7

522 98 30
                                    

Ara dirawat di rumah sakit hampir 2 minggu lamanya, dirinya harus menerima perawatan serius pasca operasi. Ya Ara harus di operasi, lukanya yang lumayan parah.

Akibat pukulan keras Danu di kepala Ara, Ara mengalami pendarahan didalam sana. Sungguh ini sudah termaksud kekerasan kriminal.

Bagaimana mana mungkin anak kandung mendapatkan penyiksaan yang berat oleh Papa kandungnya sendiri.

Ara sempat tak sadarkan diri selama 3 hari. Jangan tanyakan keadaan Ranti yang menangis seharian penuh.

Selama itu juga dia memaki Danu. Yang sebelumnya Ranti diam saja dan menurut padanya beberapa hari ini Ranti bersitegang dengannya.

Ranti telah meminta pisah tapi Danu malah mengancamnya akan menyiksa Ara lebih berat lagi kalau Ranti berani mengatakan itu lagi. Entah apa maksud Danu menahan mereka berdua terutama Ara.

Hari ini genap Ara 2 minggu berada dirumah sakit. Dan hari ini juga Ara sudah bisa pulang. Meski begitu, Ara tak di beri oleh Dokter melakukan aktivitas yang menyebabkan kepalanya sakit ataupun memikirkan hal yang berat berat.

Kondisi dari kepala Ara tidak bisa anggap remeh. Terlalu sering mendapatkan benturan di kepalanya, kedepannya bisa menyebabkan keadaan Ara menjadi fatal. Dan Dokter sangat mewanti wanti itu.

Ara tersenyum melihat Mama dan Azizi serta Adel yang senantiasa ada di sisi mereka. Kepalanya sudah tak di perban lagi. Tetapi luka jahitan pasca operasi masih terlihat dan masih basah.

"Makasih ya Del, Zee". Ucap Ara tulus.

"Azizi dan Adel membalas senyuman Ara. Tetapi di jauh di dalam hatinya, mereka sangat mengutuk perbuatan Danu.

Ranti masih mengemasi barang barang Ara. Setelah semuanya selesai, mereka kemudian berjalan keluar meninggalkan rumah sakit.

30 menit jarak tempuh dari rumah sakit sampai kerumah Ara. Kini mereka sudah berada di dalam kamarnya.

"Zee sama Adel, bentar ya jangan pulang dulu, Tante bikinin makanan dulu". Ucap Ranti sebelum keluar dari kamar Ara.

"Tante gak usah tau. Gak usah repot2". Ucap Adel.

Ranti tersenyum geli. Ucapan Adel berbanding terbalik dengan kondisi wajahnya yang terlihat menginginkan itu.

Ranti turun dari kamar Ara menuju dapur. Tak lama terdengar langkah kaki yang mendekati area dapur. Danu datang dengan setelan kantornya dan duduk di kursi meja dapur.

"Gak ada makanan?". Tanya Danu yang melihat meja makan kosong".

Ranti tidak meresponnya. Masih sibuk dengan masakannya di atas kompor.

"Kamu dengar aku kan?". Tanya Danu.

Masih tak ada jawaban Ranti. Dia masih marah kepada Danu. Bagaimana bisa manusia itu bersikap seperti seolah tidak terjadi apa apa.

"2 minggu kamu gak pulang dan bersikap seperti ini. Kamu lupa kalau punya suami?". Tanya Danu sedikit kesal dengan Ranti yang tak menganggapnya.

"Bahkan aku udah gak menganggap kamu suami aku lagi, sejak tangan kamu berani menyentuh putriku". Ucap Ranti.

Ya, selama 2 minggu Ara di rumah sakit, dan selama itu juga Ranti tidak pernah pulang kerumahnya. Untuk apa dia balik kerumah itu jika kebahagiaannya tidak ada disana.

Danu menghela nafasnya, dan beranjak dari sana keluar rumah untuk menuju ke kantor, sebelum nanti pergi ke sekolahnya.

"Udah mendingan kan Ra?". Tanya Azizi yang duduk di samping kasur Ara.

"Udah Zee gue udah sehat. Besok kayaknya mau masuk sekolah deh. 2 minggu gue gak sekolah kayak 2 tahun anjr lama banget'. Tutur Ara seraya tertawa pelan.

TRUST ME ( And I Trust You ). (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang