"Chika". Panggil Ara pelan membangunkannya. Chika yang masih tertidur di jam 5 pagi ini. Tapi Ara sudah bangun dan ikut membangunkan Chika.
"Chika". Panggil Ara lagi mengusap lembut lengan Chika yang terlihat diluar selimut yang menutupi tubuhnya.
Chika membuka matanya. Kamar dengan pencahayaan yang redup membuat Chika tidak jelas melihat apa yang ada di depannya ini.
"Hmm". Chika menjawab dengan hanya bergumam.
"Gue mau pulang". Ucap Ara. Chika didepannya ini benar benar sangat, Ara tidak tau harus mengartikannya seperti apa. Ara harus mengerjap kan matanya berkali kali melihat wajah bangun tidur Chika.
Chika yang tersadar mulai bangun dan duduk di kasurnya. "Udah jam berapa?". Tanyanya.
"Jam 5". Jawab Ara yang matanya tak lepas dari wajah bantal Chika. Sebenernya dia tidak enak membangunkan Chika sepagi ini. Tapi dia tidak mungkin juga kan main pulang saja, tanpa memberitahu sang pemilik rumah.
"Masih pagi banget". Ujar Chika lagi yang merebahkan kembali tubuhnya ke kasur. Dia masih sangat mengantuk.
Ara tersenyum. "Yaudah tidur lagi aja, gue cuma mau pamit pulang".
Chika tersadar lagi mulai bangun dan mengucek matanya. "Maaf gue gak ingat sekolah hari ini".
Ara tersenyum. "Gue balik dulu ya, lo tidur aja lagi". Ucapnya sambil turun dari kasur Chika.
Chika menggeleng, dia juga ikut turun dari sana. "Bentar, gue anterin sampe depan". Ucap Chika meraih sendal rumahnya dan berjalan ke pintu kamar. Disusul Ara di belakangnya.
Chika mengantar Ara sampai depan, sampai dia menaiki mobilnya.
"Gue buka gerbang dulu bentar". Ucap Chika, Dan berlalu dari hadapan Ara.
Ara menjalankan pelan mobilnya pelan hingga keluar dari pekarangan rumah Chika dan berhenti sebentar. Chika menghampiri Ara dan berdiri di samping mobil.
Menunduk sesaat setelahnya menatap Ara kembali.
"Makasih Ara". Ungkap Chika tulus.
Tangan Ara tiba tiba tergerak keatas mengusap kepala Chika lembut.
"Sama sama Kak Chika". Balas lembut Ara. Tapi entah kenapa Chika tidak suka mendengar Ara memanggilnya dengan embel embel Kak.
"Gue pulang dulu". Pamit Ara.
"Hati hati ya". Pesan Chika.
Ara mengangguk dan setelahnya mulai menjalankan mobilnya pulang. Entah apa yang terjadi di rumahnya nanti. Yang jelas saat ini dia merasa bahagia.
*
Senin pagi seperti biasa, tidak jauh jauh dari Upacara di awal pagi mereka. Semua sudah berbaris rapi. Anggota Osis juga sudah standby di tempatnya
Chika celingak celinguk sudah jelas dia sedang menunggu siapa. Kenapa Ara belum kelihatan wujudnya. Chika benar benar gelisah. Takut terjadi apa apa dengan Ara.
Suara mic mengagetkan Chika. Ternyata upacara akan segera di mulai. Chika melihat yang memimpin ucapara senin ini bukan Pak Danu.
"Selamat pagi anak2". Ucap Pak Budiman selaku kepala sekolah.
"Hari ini Pak Danu berhalangan hadir, dan saya yang mewakili beliau untuk memberikan sedikit arahan dan masukan untuk kita semua". Sambung Pak Budiman yang membuat Chika di meremas jemarinya gelisah.
Hingga upacara selesai, Ara tak tampak di sekolah. Chika bahkan berpura pura memberikan pengumuman ke kelas Ara hanya untuk mencari tahu tentang Ara hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUST ME ( And I Trust You ). (ON GOING)
CasualeAnak satu satunya di tuntut untuk menjadi yang paling sempurna demi mendapat harta warisan sang kakek. Masuk ke dalam dunia dimana bukan jati dirinya yang di temukan di dalam sana. Mempunyai nama belakang yang di pandang hormat oleh orang lain memb...