07 | Catatan

20 4 0
                                    

2022

Hari yang tidak ditunggu-tunggu oleh Dira, akhirnya tiba juga. Hari ini, ia beserta keempat temannya akan mengikuti lomba di SMP 5. Jam tambahan IPA sepulang sekolah selama dua minggu akhirnya selesai juga. Dira berjanji dalam hati, ini adalah terakhir kalinya ia mengikuti lomba di SMP. Setelah ini ia akan fokus pada ujiannya.

Pukul tujuh lewat sepuluh, Dira, Clara, Ayu, Dima, dan Cia sudah berkumpul di aula. Sebelum berangkat, mereka akan berdoa terlebih dahulu dan dipimpin oleh kepala sekolah mereka, pak Yadi. Selesai berdoa, mereka semua pergi ke depan gerbang dan masuk ke dalam mobil Avanza putih milik sekolah.

Mobil Avanza putih itu perlahan meninggalkan area sekolah. Dira duduk di antara Clara dan Ayu. Sepanjang perjalanan menuju SMP 5, Dira hanya memandang ke arah jalanan. Ia sedang tidak mood untuk diajak mengobrol. Hatinya deg-degan, takut jika tidak bisa mengerjakan soal olimpiade.

Entah berapa menit perjalanan menuju SMP 5, tiba-tiba mereka sudah sampai. Dira merasa perjalanannya sangat cepat. Atau memang Dira yang tidak sadar saking fokusnya dengan materi yang ia pelajari?

Dira dan kawan-kawannya melakukan registrasi terlebih dahulu. Saat sedang antre, ia memerhatikan murid-murid dari sekolah lain. Mereka berkacamata tebal dan terlihat seperti anak yang sangat ambis. Dira jadi minder.

Namun, ia meyakinkan dirinya sendiri dalam hati, bahwa ia pasti bisa. Ia pasti mampu mengalahkan mereka semua. Ya, setidaknya itu cukup menenangkan perasaannya.

Olimpiade dimulai. Dira memasuki ruang olimpiade IPA. Clara memasuki ruang olimpiade Matematika, Ayu olimpiade IPS, pun dengan Dima dan Cia yang memasuki ruang olimpiade IPS, sama seperti Ayu.

Guru pengawas tiba. Meski beliau terlihat ramah, tetapi tetap saja Dira deg-degan. Soal sudah ada di depan matanya. Namun, Dira tak langsung mengerjakannya.

"Astagaaa, kenapa lupa sama rumus ini, sih?!" gerutunya dalam hati.

Namun tak mengapa. Dira akan lompati soal itu terlebih dahulu dengan mengerjakan soal yang lebih mudah dan yang ia ingat rumusnya. Sembari berjalan, ia akan mengingat-ingat rumus yang sempat terlupa tadi.

***

Adit
Gimana lombanya dek?

Selesai mengerjakan olimpiade, Dira duduk di kursi panjang di depan ruang kelas. Temannya yang lain masih belum menampakkan batang hidung mereka. Guru pembimbing Dira pergi entah ke mana.

Dira yang bosan, akhirnya mengeluarkan HP-nya dari dalam tas. Awalnya ia ingin merelax-kan otaknya dengan bermain game. Tapi, hal itu ia urungkan begitu melihat sebuah notifikasi masuk di HP-nya beberapa menit yang lalu.

Hati Dira sedikit berbunga melihat chat dari Adit. Ia lalu segera membalasnya.

Dira
Gampang kok
Aku bisa ngerjainnya om

Haha, gampang sekali. Dira itu gengsinya selangit. Mana mungkin ia mengakui kalau soal yang ia dapatkan ternyata susah-susah. Apalagi ini di depan Adit. Jelas bisa menjatuhkan harga dirinya jika ia mengatakan dengan jujur kalau sebenarnya ia tidak bisa mengerjakan soal itu.

Adit
Owhh oke
Terus sekarang kamu di mana?

Dira
Duduk di kursi
Nunggu yang lain selesai

Adit
Emang nanti pulang jam brp?

Dira
Gatau aku
Tadi ada tugas dari guru nggak, om?

Adit
Ada, PPKN
Suruh nyatet sih

Dira
Boleh tolong aku kirimi?
Tolong fotoin om

Adit
Jangan
Kamu gabisa baca tulisanku dek

Membaca chat dari Adit membuat Dira menggerutu. Emangnya seunik apa sih tulisannya Adit sampai Dira tidak bisa membacanya? Tenang saja, Dira ini tipe orang yang masih bisa baca tulisan orang lain yang seperti ceker ayam, kok.

Dira
Gapapa, aku bisa baca

Adit
Suruh fotoin yang lain aja
Kamu gabisa bacanya nanti

Dira
Ish kirim aja napa sih
Aku bisa baca tulisanmu kok

Adit
Yaudah dek
*Foto

Dira membuka foto yang Adit kirim. Catatan materi BAB 5 PPKn. Dira mengamati tulisan Adit. Dalam hati ia kesal pada Adit yang bilang tulisannya tidak bisa dibaca, padahal jelas-jelas Dira masih bisa membacanya. Namun, ia juga berterima kasih pada Adit karena sudah mau mengiriminya catatan materi PPKn, meski sedikit dipaksa sih. Hehe.

Cinta MonyetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang